Sebagai Anak Bangsa, Uzma: Saya Tak Buat Kacau Indonesia

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 18 Januari 2018
Sebagai Anak Bangsa, Uzma: Saya Tak Buat Kacau Indonesia

Ustaz Zulkifli Muhammad Ali alias Uzma, tersangka kasus dugaan ujaran kebencian atau SARA. (MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tersangka kasus dugaan ujaran kebencian atau SARA, Ustaz Zulkifli Muhammad Ali alias Uzma mengatakan dirinya tak ada niatan untuk membuat gaduh suasana di Indonesia.

Sebab, dia menegaskan bahwa dirinya merupakan putra bangsa asal Payakumbuh, Sumatera Barat.

"Saya sebagai ulama tentu menyampaikan dan saya sebagai putra bangsa asli kita cinta dengan negeri ini. Sungguh, demi Allah tidak ada yang lebih cinta dengan Indonesia kecuali anak-anak negeri sendiri yang di puncaknya adalah para ulama pewaris nabi," ujar Uzma di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).

Ia kembali menegaskan, dirinya ataupun ulama tidak akan mungkin membuat kekacauan di Indonesia, pasalnya ia sangat mencintai bangsa Indonesia.

"Kita cinta dengan NKRI. Kami siap mati demi tanah air NKRI. Justru saya mengajak umat Islam untuk melindungi Indonesia. Mari waspadai ancaman ancaman yang masuk," jelasnya.

Karena itu, Uzma berharap kepada aparat kepolisian terkait pernyataan dirinya di Youtube tak dikaitkan dengan kasus ujaran kebencian atau SARA.

"Kami berharap pada penyidik dan media sampaikanlah bahwa semua yang kami sampaikan tidak pernah lepas dari tuntunan Nabi Muhammad SAW," tandasnya. (Asp)

Baca berita terkait Ustaz Zulkifli Muhammad lainnya: Pendukung Ustaz Zulfikli Kepung Bareskrim Polri

#Ustaz Zulkifli Muhammad #Ujaran Kebencian
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Supporter PSIS Semarang Dilaporkan Calon Wali Kota Semarang
Satu tokoh pendukung kesebelasan PSIS Semarang ini dilaporkan atas dugaan penyampaian ujaran kebencian.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Oktober 2024
Supporter PSIS Semarang Dilaporkan Calon Wali Kota Semarang
Indonesia
Bawaslu Ungkap Banyak Ujaran Kebencian Pilkada 2024 Ditemukan di Facebook
Bawaslu ungkap banyak ujaran kebencian Pilkada 2024 ditemukan di Facebook.
Soffi Amira - Jumat, 13 September 2024
Bawaslu Ungkap Banyak Ujaran Kebencian Pilkada 2024 Ditemukan di Facebook
Indonesia
Sejumlah Akun Palsu Diduga Digunakan untuk Menyebarkan Ujaran Kebencian di Pemilu 2024
Polri mewanti-wanti maraknya akun palsu di media sosial pada Pemilu 2024 mendatang. Pada pengalaman Pemilu 2019, akun-akun anonim tersebut sering kali membuat ujaran kebencian hingga SARA.
Mula Akmal - Jumat, 02 Juni 2023
Sejumlah Akun Palsu Diduga Digunakan untuk Menyebarkan Ujaran Kebencian di Pemilu 2024
Indonesia
PSI Lapor Polisi Terkait Penghinaan Selvi, Gibran: Saya Serahkan Pihak Berwajib
PSI Kota Solo melaporkan pemilik akun Twitter Klasik Pianda (@p40812) ke Polresta Surakarta, Senin (29/5).
Zulfikar Sy - Selasa, 30 Mei 2023
PSI Lapor Polisi Terkait Penghinaan Selvi, Gibran: Saya Serahkan Pihak Berwajib
Indonesia
Istri Gibran Dihina di Medsos, PSI Lapor Polisi
Laporan tersebut dipicu cuitan tak senonoh tentang Selvi Ananda yang merupakan istri Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Zulfikar Sy - Senin, 29 Mei 2023
Istri Gibran Dihina di Medsos, PSI Lapor Polisi
Indonesia
Hari Ini Peneliti BRIN Hadapi Sidang Etik Buntut Ancaman kepada Muhammadiyah
BRIN akan menggelar sidang etik buntut komentar ancaman bernada SARA yang dilontarkan APH kepada Muhammadiyah itu, Rabu (26/4).
Zulfikar Sy - Rabu, 26 April 2023
Hari Ini Peneliti BRIN Hadapi Sidang Etik Buntut Ancaman kepada Muhammadiyah
Indonesia
Dua Terdakwa Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Divonis 6 Tahun Penjara
Vonis yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Solo ini lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang meminta hakim menghukum 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 April 2023
Dua Terdakwa Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Divonis 6 Tahun Penjara
Bagikan