Seba Baduy dalam Perspektif Budayawan Wawan Setiawan


Budayawan Sunda Wawan Setiawan Husin (kiri) bersama seorang warga Baduy, di Kota Serang, Banten, Sabtu (14/5). (Foto: MerahPutih/Ctr)
MerahPutih Budaya - Penyambutan Pemerintah Provinsi Banten terhadap masyarakat Baduy saat tradisi Seba tahun ini mendapat apresiasi dari budayawan Sunda. Meskipun, tak sedikit yang menyampaikan kritik bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyambutan tradisi tahunan yang disakralkan masyarakat Baduy tersebut.
Pujian itu datang dari budayawan tatar Sunda Wawan Setiawan Husin. Seniman Sunda dan dramawan yang beberapa tahun ke belakang selalu mendampingi masyarakat Baduy melakukan ritual Seba tersebut mengatakan, ia merasa gembira dengan penyelenggaraan Seba Baduy pada tahun ini. Menurutnya, dibandingkin dengan tahun-tahun lalu, penyambutan warga Baduy lebih beradab.
Wawan menggunakan istilah Sunda "nyakola" untuk menggambarkan niat baik Pemprov Banten yang diaplikasikan cukup baik, dan istilah "teu paburisat" untuk menggambarkan ketertiban Seba Baduy 2016. Nyakola berarti berpendidikan dan teu paburisat berarti tidak amburadul.
"Ini terasa, menandakan panitia (pemprov) menganggap Seba ini penting, tidak hanya asal-asalan menyelenggarakan," ujarnya kepada merahputih.com.
Ia melihat, titik-titik yang dilewati dan disinggahi warga Baduy dalam melaksanakan Seba lebih hidup dari tahun-tahun sebelumnya. Dimeriahkan dengan hiburan menarik yang tidak melanggar kearifan warga Baduy sendiri.
"Saya melihat titik-titik yang dilewati menggeliat, tamu digumbirakeun (orang Baduy yang menjadi tamu digembirakan), mudah-mudahan mereka senang," ungkapnya.
Yang menjadi catatan khusus bagi Wawan Setiawan Husin adalah penyambutan menghibur yang diperankan para seniman dari Kulonprogo dan Jawa Tengah. Menurutnya, momen tersebut tidak hanya sebatas menghibur orang Baduy saja, tetapi juga bisa menjadi pembuka jalan bagi seniman Banten, khususnya seniman Baduy, untuk bekerja sama dalam karya nyata dengan seniman-seniman dari Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. (Ctr)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Di Kawasan Adat Baduy Tidak Akan Berdiri Koperasi Merah Putih, Ini Kendalanya

Desainer Syukriah Rusydi Tampilkan Kain Khas Baduy Jawa di Moscow Fashion Week

Andra Soni-Dimyati Tolak Pakaian Dinas hingga Tempat Tidur yang Dianggarkan Pemprov Banten

Jamang Sangsang, Pakaian Adat Pria Suku Baduy Dalam

Pemprov Banten Menelusuri 211 Kendaraan Dinas yang Diduga Hilang

Alasan Akses Internet di Wilayah Suku Baduy Dalam Diputus
