Jamang Sangsang, Pakaian Adat Pria Suku Baduy Dalam


Pakaian adat suku Baduy dalam berbeda dengan yang di luar. (foto: dok/Indonesia Kaya)
MERAHPUTIH.COM – SUKU asli Banten, yaitu suku Baduy, punya aturan adat yang cukup kuat, salah satunya mengenai pakaian yang melekat pada masyarakat. Pakaian atau baju adat ini menjadi ciri khas masyarakat karena warna dan desainnya yang sederhana.
“Warna hitam dan putih menjadi warna dominan dalam pakaian adat suku Baduy,” bunyi keterangan dalam laman resmi Indonesia Kaya.
Baju adat suku Baduy terbuat dengan bahan yang didapat dari alam sekitar. Hal ini dimungkinkan karena pegunungan yang kaya hasil alam telah menjadi tempat tinggal suku Baduy sejak bertahun-tahun lamanya.
Proses pembuatan dimulai dari menanam biji kapas hingga panen. Selanjutnya, proses memintal kapas hingga menjadi benang. Kapas yang telah menjadi benang selanjutnya ditenun kaum perempuan suku Baduy hingga menjadi bahan. Bahan inilah yang nantinya akan dibuat menjadi baju adat dan dipakai sehari-hari untuk beraktivitas.
Baca juga:
Adapun pakaian untuk pria suku Baduy biasa disebut sebagai jamang sangsang. Baju ini berlengan panjang dengan cara pakai hanya disangsangkan atau hanya dilekatkan pada tubuh. Desain baju sangsang berlubang pada bagian leher sampai dada serta tidak menggunakan kerah, kancing, dan kantong. Bahkan baju adat ini tidak boleh dijahit menggunakan mesin.
Berbeda dengan masyarakat Baduy Luar yang memakai warna hitam, mereka menggunakan baju kampret bewarna hitam atau biru tua. Baju adat suku Baduy dalam didominasi warna putih. Warna ini hanya dikhususkan bagi suku Baduy Dalam.(far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Di Kawasan Adat Baduy Tidak Akan Berdiri Koperasi Merah Putih, Ini Kendalanya

Desainer Syukriah Rusydi Tampilkan Kain Khas Baduy Jawa di Moscow Fashion Week

Jamang Sangsang, Pakaian Adat Pria Suku Baduy Dalam

Alasan Akses Internet di Wilayah Suku Baduy Dalam Diputus
