Satelit Telkom 1 Tidak Bisa Dioperasikan Kembali


Menkominfo Rudiantara (kiri) bersama Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan mengenai Layanan Satelit Telkom 1 (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
MerahPutih.Com - Gangguan pada ATM sejumlah bank yang disebabkan repointing antena Satelit Telkom 1 kini berangsur normal kembali. Namun nasib Satelit Telkom 1 sepertinya harus berakhir.
Satelit Telkom 1 sebagaimana diketahui usianya sudah 15 tahun. Maka pihak PT Telkom berdasarkan rekomendasi Lockheed Martin selaku produsen satelit tersebut memutuskan untuk menghentikan operasional Satelit Telkom 1.
Direktur Utama PT Telkom Alex J Sinaga mengatakan Satelit Telkom 1 yang mengalami gangguan sejak Jumat (25/8), sekitar pukul 16.51 WIB, tidak dapat dioperasikan kembali.
"Hasil terkini dari investigasi yang dilakukan secara intensif oleh Telkom bersama Lockheed Martin, selaku pabrikan Satelit Telkom 1, menyatakan bahwa satelit itu tidak dapat dioperasikan kembali," ujar Alex di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (30/8).
Alex Sinaga menjelaskan berdasarkan analisis mendalam diketahui bahwa satelit tersebut sudah tidak berfungsi normal, sehingga pihak Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses "shut down" untuk Satelit Telkom 1.
"Ini dilakukan juga untuk menghindari interferensi dengan satelit lain," tutur dia.
Alex menambahkan hingga Rabu pagi, perkembangan pemulihan Satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti telah mencapai 100 persen, sesuai target yang telah direncanakan.
"Secara keseluruhan, 'repointing antena ground segment' sudah mencapai 55 persen, dan akan terus dilakukan bertahap hingga 10 September 2017," ungkapnya.
Total pelanggan Satelit Telkom 1, lanjut dia, tercatat sebanyak 63 pelanggan dengan alokasi 29,26 Transponder Equivalen (TPE) dan jumlah site mencapai lebih dari 15.000 site.
"Dan saat ini, kecepatan pemulihan site mencapai 1.000 site per hari," ujar Alex.
Satelit Telkom 1 diluncurkan pada 13 Agustus 1999 dan memiliki usia desain 15 tahun.
Namun, berdasarkan hasil pantauan Telkom bersama Lockheed Martin pada 2014 dan 2016, satelit tersebut dinyatakan dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal dengan kecukupan bahan bakar hingga sekurang-kurangnya sampai dengan 2019, atau hingga 20 tahun setelah diluncurkan.
Sementara itu sejak 2016, Telkom telah memutuskan untuk meluncurkan Satelit Telkom 4 di pertengahan tahun 2018, yang memang telah direncanakan untuk menggantikan Satelit Telkom 1 di slot orbit 108 BT.
Dengan tidak berfungsinya Satelit Telkom 1, Alex mengatakan, Telkom akan mengawal ketat agar peluncuran Satelit Telkom 4 dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
"Sementara, proses pemulihan layanan Satelit Telkom 1 dilakukan dengan memigrasikan pelanggan ke Satelit Telkom 2, Satelit Telkom 3S, dan satelit lainnya," jelas Alex J Sinaga.(*)
Bagikan
Berita Terkait
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Periksa Bos Anak Usaha Telkom

KPK Usut Pengadaan EDC di Telkom Pengembangan Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Nike hingga Lenovo Dapat Surat Peringatan dari Kominfo, Terancam Diblokir Karena Tak Penuhi Aturan

Politikus Gerindra Angga Raka Prabowo, Wamen Sekaligus Komut Baru Telkom

Eks CEO XL Dian Siswarini Jadi Bos Baru Telkom, Saham Melonjak 30 Poin

Modus Mantan Dirjen Kominfo Habiskan Duit Negara Ratusan Miliar Bangun PDNS Tak Layak hingga Akhirnya ‘Jebol’

Dituding Terima Jatah dari Judi Online, Budi Arie Merasa Namanya Dijual

Kejati DKI Tetapkan 9 Tersangka Pengadaan Fiktif Telkom yang Rugikan Negara Rp 431 Miliar

Sosok Calon Tersangka Kasus Korupsi PDNS di Kominfo Diungkap Kejaksaan
