Sastra Pelataran Semarang: Jurnalis Baca Puisi Bareng Pejabat

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Jumat, 31 Maret 2017
Sastra Pelataran Semarang: Jurnalis Baca Puisi Bareng Pejabat

Sastra Pelataran Semarang: Jurnalis Penyair

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Untuk keenam kalinya, para jurnalis di Kota Semarang berapresiasi puisi pada panggung "Sastra Pelataran Semarang: Jurnalis Penyair", di halaman Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, Semarang, Kamis (30/3) malam.

Panggung puisi jurnalis penyair itu terselenggara atas kerja sama PWI Jateng dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah (Pengda) Jateng.

Tak hanya kalangan jurnalis penyair yang unjuk kebolehan membacakan puisi, beberapa jurnalis yang bukan seniman pun ikut ambil bagian, termasuk sejumlah pejabat yang diundang hadir untuk ikut mengapresiasi puisi maupun sekadar menikmati.

Di antaranya Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono, Ketua Komisi A DPRD Jateng Masruhan Samsurie, anggota DPRD Jateng Sriyanto Saputro, Bupati Kudus Musthofa, dan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi.

Sekda Jateng Sri Puryanto membawakan dua puisi, yang salah satunya puisi berbahasa Jawa. Saat membacakan puisi dengan bahasa Indonesia berjudul "Tak Pernah Padam" karya Mas Bei, Sru Puryono membacakannya dengan penuh totalitas meski mengaku bukanlah seorang penyair.

Masruhan yang juga Ketua DPW PPP Jateng dan Sriyanto yang menjabat Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng berlatar belakang sebagai wartawan ikut membacakan puisi walaupun mengaku belum pernah tampil di panggung membacakan puisi.

Selebihnya, deretan jurnalis penyair yang sudah cukup dikenal, seperti Agoes Dhewa, Ign Item D, Anggoro Suprapto, Saroni Asikin, termasuk Ketua PWI Jateng Amir Machmud dan Ketua IJTI Pengda Jateng Teguh Hadi Prayitno.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud mengakui panggung sastra jurnalis penyair keenam itu merupakan yang terbesar dibandingkan sebelumnya. "Umumnya, sesama organisasi profesi saling bersaing. Namun, PWI dan IJTI sudah terbiasa jalan bareng. Bahkan, ke depannya kami bisa mengajak juga Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk menggarap sastra pelataran ini," katanya.

Senada, Ketua IJTI Pengda Jateng Teguh Hadi Prayitno mengakui kegiatan itu merupakan sarana "refreshing" sekaligus apresiasi seni untuk mempererat hubungan jurnalis lintas media dan lintas organisasi kewartawanan secara setara.

"Ya, ada teman-teman jurnalis yang kebetulan penyair, ada teman penyair yang kebetulan jurnalis. Kami sepakat dengan yang Pak Amir (Ketua PWI Jateng, red.) tadi sampaikan, kegiatan ini ke depan harus diintensifkan, kegiatan rutin bulanan," katanya.

Bupati Kudus Musthofa sangat mengapresiasi kegiatan itu sebagai ajang silaturahmi bertemu dengan kawan-kawan lamanya yang hadir pada kesempatan itu karena sebenarnya dirinya 20 tahun tinggal di Kota Semarang sebelum jadi bupati.

"Kegiatan seni, apresiasi seni semacam ini saya senang. Budaya itu mengajarkan etika, sikap, rasa saling menghormati. Puisi-puisi yang tadi disampaikan sebenarnya merupakan bagian dari introspeksi diri kita sendiri," pungkasnya.

Untuk mengikuti artikel lainnya, baca juga: Segera Hadir, 'It' Roh Jahat Penyebar Kematian Berantai di Selokan Kota Derry

#Puisi #PWI #Sastra
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan Monumen Pers Solo, Diingatkan Jangan Ada Lagi Perpecahan
Akhmad Munir mengungkapkan setelah dualisme selama dua tahun akhirnya PWI bisa bersatu dan dikukuhkan di Monumen Pers.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 05 Oktober 2025
Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan Monumen Pers Solo, Diingatkan Jangan Ada Lagi Perpecahan
Indonesia
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Proyek penerjemahan harusnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tapi juga bisa dilakukan oleh swasta, korporasi, atau oleh perorangan untuk mendorong untuk menumbuhkan ekosistem sastra.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 Juni 2025
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Fun
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Peluncuran Bunga Besi bukan sekadar perayaan buku, tapi juga penghayatan kolektif terhadap kata-kata yang menjelma menjadi pengalaman multisensori.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Fun
Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin
Bunga Besi hadir sebagai perpaduan puisi dan artbook yang menawarkan pengalaman membaca yang segar dan mendalam.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 10 Mei 2025
Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin
Indonesia
Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Minta Maaf HPN 2025 Berlangsung di Tengah Perpecahan Organisasi
Sejak lahir 9 Februari 1946 dengan peristiwa heroik dengan ironis kali ini dirayakan dalam suasana berbeda prinsip.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 09 Februari 2025
Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Minta Maaf HPN 2025 Berlangsung di Tengah Perpecahan Organisasi
Indonesia
Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI
Masing-masing nama tersebut meninggalkan jejak yang berbeda dalam sastra Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Februari 2025
Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI
Fun
Mengetahui Arti Epilog, Bagian Penting dari Karya Sastra
Epilog menawarkan gambaran atau refleksi tentang apa yang terjadi setelah peristiwa-peristiwa penting dalam cerita.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Oktober 2024
Mengetahui Arti Epilog, Bagian Penting dari Karya Sastra
Indonesia
Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun Lawan Pemecatan
Menurut Hendry, DK PWI telah bertindak melampaui kewenangannya. Dia mengatakan bahwa keputusan tersebut bukan hasil rapat resmi DK.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Juli 2024
Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun Lawan Pemecatan
Indonesia
Dicopot dari Jabatan Ketum PWI, Hendry Ch Bangun Somasi Balik Ketua DK
Dalam somasi itu, Ketua DK PWI Sasongko diberi waktu tiga hari untuk meminta maaf kepada Ketua Umum PWI Pusat dan mencabut pernyataannya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Juli 2024
Dicopot dari Jabatan Ketum PWI, Hendry Ch Bangun Somasi Balik Ketua DK
Indonesia
Dewan Kehormatan Berhentikan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun
Sebelumnya, melalui Surat Keputusan Nomor :20/IV/DK/PWI-P/SK-SR/2024 tertanggal 16 April 2024, Dewan Kehormatan juga telah memberikan sanksi peringatan keras kepada Hendry.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Juli 2024
Dewan Kehormatan Berhentikan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun
Bagikan