Santri Diharap Mampu Tingkatkan Daya Saing Hadapi Era Digital


Menristekdikti Muhammad Nasir. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
MerahPutih.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengajak masyarakat terutama para santri untuk meningkatkan daya saing guna menghadapi perkembangan berbasis digital.
"Cepatnya perkembangan teknologi menuntut santri harus melihat pengetahuan lebih luas lagi," kata Menristekdikti kepada wartawan di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (19/11).
Menurutnya, kemajuan pesat teknologi tersebut harus segera direspons oleh seluruh kalangan, termasuk para santri yang berada di pondok pesantren.
"Tantangan baru yang dihadapi masyarakat, termasuk bagi para santri adalah menghadapi daya saing bangsa. Dalam daya saing bangsa, ada dua komponen utama yakni skill worker (tenaga kerja terampil) dan inovation (ide baru)," katanya.
Ia mengatakan, kedua komponen itu sangat penting, sehingga perlu ditingkatkan dan pondok pesantren harus melihat dunia yang lebih luas karena tantangan ke depan dinilai jauh lebih berat.
"Tidak bisa lagi hanya melihat dari sisi internal, tetapi juga dari sisi eksternal. Dunia sudah berubah total di era teknologi yang lebih tinggi," katanya.
Nasir mencontohkan dengan ekonomi digital atau e-commerce yang saat ini telah menjamur toko dalam jaringan (daring) sebagai fasilitas yang disediakan bagi masyarakat dan transaksi via daring itu pun diklaim lebih memudahkan masyarakat.
"Pasar tradisional sudah mulai ditinggalkan karena sudah mulai via daring atau e-commerce, model toko daring. Ke depan, masyarakat juga tidak akan memegang uang tunai lagi, sehingga santri harus tahu itu dan harus mempelajari pengetahuan tentang hal tersebut," katanya.
Seluruh pelajar termasuk santri, lanjut dia, harus lebih giat mempelajari tentang teknologi karena diprediksi beberapa tahun ke depan masyarakat di beberapa belahan dunia tidak akan menggunakan uang tunai dalam bertransaksi.
"Mungkin termasuk di Indonesia nantinya. Sistem keuangan dunia sudah terhimpun dalam teknologi informasi, sehingga hal itu harus diantisipasi ke depan," katanya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut

Menilik Santri Tunanetra Pesantren Raudlatul Makfufin Oase Cahaya saat Ramadan 1446 Hijriah

Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik

Presiden Prabowo Lantik Mendiktisaintek dan Tiga Kepala Lembaga Negara

Muhammadiyah Ucapkan Selamat ke Brian Yuliarto, Minta Perhatikan Perguruan Tinggi Swasta

Satryo Soemantri Brodjonegoro Pilih Diam di Tengah Isu Pencopotannya

Indonesia Juara Umum MTQ Internasional 2025, Berikut Nama-Nama Para Pemenang

Beasiswa Baznas Khusus Santri Tiru Skema ASFA Foundation, Begini Komposisinya

MPR Berharap Program Makan Bergizi Gratis Berkeadilan, Juga Bisa Dinikmati Siswa Sekolah Keagamaan
