Sandiaga Seret Nama Megawati Soal Ucapan Selamat Menang Pilpres


Sandiaga Uno mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.
MerahPutih.Com - Sandiaga Uno menyeret nama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat ditanya ihwal pernyataannya yang menyebut ucapan selamat dari pihak yang kalah kepada yang menang sebagai budaya barat.
Menurut Sandi, Megawati tak pernah mengucapkan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah Ketua Umum Partai Demokrat itu dinyatakan menang dalam Pilpres 2004 dan 2009.
"Kita ngga pernah melihat (ucapan selamat) itu dilakukan oleh ibu Presiden Megawati waktu 2004, tidak melihat itu disampaikan oleh Bu Presiden Megawati ke Pak SBY 2009," kata Sandi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
Sandi kemudian menjelaskan, ia awalnya diminta mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi- Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan sengketa pilpres yang diajukan paslon 02.

Saat itu, Eks Wakil Gubernur DKI ini menyebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menyatakan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden terpilih periode 2019-2024. Karena itu, Sandi menilai ucapan selamat belum pas disampaikan.
"Kita tuh kan kemarin diharapkan memberikan selamat waktu pasca penutupan MK dan saya sampaikan bahwa budaya-budaya we consead defeat and we offer congratulation itu hanya ada di pilrpes-pilpres di Demokrasi Barat ya di Amerika terutama," jelas dia.
Menurut Sandi, ucapan selamat harus sesuai dengan budaya Indonesia. Ketika KPU sudah menetapkan Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenang, kata Sandi, ia pun mengucapkan selamat menjalankan tugas dan semoga amanah kepada pasangan calon 01 itu.
"Dan bagi saya ucapan selamat itu harus sesuai dengan kebudayaan kita. Kaya kemarin setelah penetapan KPU kita memberikan selamat berjuang, selamat bekerja, selamat menjalankan amanah rakyat," ucap dia.
BACA JUGA: Jokowi Berharap Prabowo-Sandi Hadir dalam Acara Pelantikannya
Jokowi, Polri dan Tantangan Penegakan Hukum yang Berkeadilan
"Tapi waktu keputusan MK itu apa yang mau diselamatin? selamat menang MK gitu? itu kan sangat tidak pada tempatnya," kata Sandi menambahkan.
Selain tidak pada tempatnya, eks Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menilai ucapan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf pasca putusan MK bisa melukai pendukung mereka.
"Dan sangat mencederai kepada para pendukung kedua belah pihak, terutama kepada pendukung Pak Prabowo dan Sandi yang pada saat itu masih mengharapkan hasil yang positif. Jadi kita tentunya selalu memberikan ucapan-ucapan yang baik dan sesuai dengan konteks," pungkas Sandi.(Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja

Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati

Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara

Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP
