Rusia Serang Sekolah Militer Ukraina, 41 Orang Tewas


Prajurit Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Volyn, Ukraina (12/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww.
MerahPutih.com - Serangan Rusia terhadap fasilitas pendidikan militer di Poltava, Ukraina tengah, telah menewaskan 41 orang dan melukai lebih dari 180 lainnya. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Selasa (3/9).
Insiden ini merupakan salah satu serangan tunggal paling besar terhadap Ukraina sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022.
Zelensky mengatakan bahwa menurut informasi awal, dua rudal balistik menghantam fasilitas tersebut dan rumah sakit di dekatnya pada Selasa pagi, demikian menurut laporan CNN.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rentang waktu antara alarm serangan udara dan serangan itu sangat singkat, sehingga banyak orang terlambat masuk ke tempat perlindungan bom.
Baca juga:
Para Orang Tua di Ukraina Sembunyikan Anak, Tolak Evakuasi Walau Pasukan Rusia Mendekat
Rusia belum mengomentari serangan itu, tetapi seorang blogger militer Rusia ternama Vladimir Rogov melaporkan sebelumnya bahwa negaranya menyerang sebuah sekolah militer di Poltava.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan bahwa layanan darurat telah memadamkan api di lokasi kejadian dan mengeluarkan lebih dari 10 orang dari reruntuhan. "Mereka kini sedang membersihkan puing-puing," kata Klymenko.
Klymenko mengatakan serangan itu merusak sejumlah bangunan di daerah tersebut. Jendela-jendela pecah dan fasad blok-blok perumahan bertingkat tinggi terdampak gelombang kejut dari serangan itu, katanya. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
