Rusia Klaim Hancurkan Sistem Rudal Antipesawat Ukraina Pasokan Salah Satu Negara


Arsip - Sistem roket anti-rudal S-300 Rusia terlihat selama latihan untuk parade militer di Moskow, Rusia, 4 Mei 2009. (ANTARA/Reuters/Alexander Natruskin/as)
MerahPutih.com - Rusia meluncurkan rudal penjelajah Kalibr pada Minggu (10/4) untuk menyerang empat peluncur S-300 yang disembunyikan di hanggar pinggiran kota Dnipro, Ukraina. Demikian pernyataan kementerian pertahanan Rusia
Rusia pada Senin (11/4) mengatakan, rudal jelajah tersebut berhasil menghancurkan sistem rudal antipesawat S-300 Ukraina, yang dipasok salah satu negara Eropa ke Ukraina.
Moskow menyebutkan 25 tentara Ukraina terkena hantaman tersebut.
Baca Juga:
Invasi Ukraina Memengaruhi Daftar Paspor Paling Sakti di Dunia 2022
"Rudal Kalibr yang diluncurkan dari perairan dengan presisi tinggi menghancurkan peralatan divisi rudal antipesawat S-300 yang dikirim salah satu negara Eropa untuk rezim Kiev," kata kementerian, seperti dikutip Antara.
Rusia tidak mengungkapkan negara mana yang telah memasok sistem S-300.
Baca Juga:
Stasiun Kereta Jalur Evakuasi Ukraina Dihantam Roket Rusia
Anggota NATO Slovakia, yang mendonasikan sistem rudal semacam itu ke Ukraina, mengaku senjata yang dipasoknya tidak terkena gempuran Rusia.
"S-300 kami tidak hancur," kata juru bicara pemerintah Slovakia Lubica Janikova.
Pasukan Rusia juga menembak jatuh dua pesawat Su-25 milik Ukraina di dekat kota Izium dan menggempur dua gudang amunisi, yang salah satunya terletak di dekat kota Mykolaiv, kata kementerian pertahanan Rusia.
Militer Ukraina belum menanggapi permintaan untuk berkomentar. (*)
Baca Juga:
Perang Rusia dan Ukraina Jadi Alasan Pemerintah Beri BSU Rp 1 Juta
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
