Headline

Rusia Bakal Luncurkan Roket dengan Daya Angkat 115 Ton ke Bulan

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 24 Januari 2018
Rusia Bakal Luncurkan Roket dengan Daya Angkat 115 Ton ke Bulan

Ilustrasi peluncuran roket (ANTARA FOTO/Kyodo/via REUTERS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Badan Roket dan Ruang Angkasa Energiya Rusia bakal segera meluncurkan roket dengan daya angkat 115 ton ke Bulan. Peluncuran roket ke bulan akan dilakukan pada tahun 2032-2035 dari kosmodorm Vostochny.

Dalam pernyataan resminya pada Selasa (23/1) kemarin, Perusahaan Energiya mengungkapkan peluncuran roket ke bulan akan melewati sejumlah proses uji coba. Versi pengujian pengembangan roket super berat dan modul tahap pertama dengan kemampuan pengangkatan 88 ton dijadwalkan terbang ke Bulan pada 2027-2028.

"Peluncuran ke orbit kutub satelit buatan ke Bulan direncanakan pada 2032-2035," kata rilis Energiya. Roket ruang angkasa itu akan memiliki berat 2.930 ton.

Dari rilisan tersebut, peluncuran pertama roket kelas menengah Soyuz-5 akan dilakukan pada 2022 dan diluncurkan dari Baikonur atau bandar udara angkasa Vostochny (sesuai dengan rencana Energiya, roket super berat diperkirakan dirakit dari satu paket kendaraan ruang angkasa Soyuz-5).

Pada 2027, pesawat ruang angkasa Federatsiya atau pesawat ruang angkasa misi Bulan, Soyuz) diperkirakan akan diluncurkan dari Vostochny menuju Bulan dengan menggunakan roket pembawa super berat versi pengujian pengembangan, dengan bobot 1.440 ton (muatan 50 ton) untuk melakukan penerbangan mengelilingi satelit bumi tersebut.

Pada 2028, sebuah roket super berat dari tahap pertama dengan berat total 2.800 ton dan muatan 88 ton direncanakan akan diluncurkan dari kosmodrom Vostochny ke orbit satelit buatan Bulan.

Deputi Pertama CEO dan Chief Designer Lembaga Ruang Angkasa Berawak, Yevgeny Mikrin sebagaimana dilansir Antara dari TASS mengatakan roket pembawa kelas menengah Soyuz-5 dengan mesin RD-171MV, sebagai versi modifikasi dari RD-171M yang terpasang di tahap pertama roket, akan digunakan untuk meluncurkan pesawat berawak pengisian logistik ke orbit dekat bumi sebagai bagian dari tahap pertama program ke Bulan.

"Peluncur super berat diperkirakan digunakan untuk meluncurkan pesawat luar angkasa berawak dan muatan lain ke orbit rendah dekat Bulan, termasuk orbit kutub. Tahap peluncur pertama dan kedua akan dikembangkan berdasarkan atas tahap pertama Soyuz-5. Mesin pembakar oksigen-hidrogen RD-150, yang baru direncanakan, akan dikembangkan untuk tahap ketiga roket itu," papar Yevgeny Mikrin.(*)

#Rusia #Roket Antariksa #Bulan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Bulan Raksasa Sambangi Langit Indonesia: Supermoon Cold Moon Puncak di 4 - 5 Desember 2025
Supermoon Cold Moon akan menghiasi langit Indonesia pada 4–5 Desember 2025, muncul 14% lebih besar dan 30% lebih terang. Simak waktu terbaik untuk mengamatinya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
Bulan Raksasa Sambangi Langit Indonesia: Supermoon Cold Moon Puncak di 4 - 5 Desember 2025
Dunia
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Negara anggota UE akan berbagi risiko secara kolektif terkait eskalasi konflik Rusia-Ukraina
Wisnu Cipto - Selasa, 02 Desember 2025
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Dunia
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
“Rencana ini tidak memaksa Ukraina mengakui Krimea dan Donbas sebagai wilayah Rusia.”
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Dunia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Pabrik Elektromekanis Kizlyar dijatuhi sanksi Uni Eropa pada 2024 karena memproduksi peralatan pesawat untuk militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
 Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Dunia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Indonesia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengenai Ekstradisi menjadi UU.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Bagikan