Rusia Bakal Luncurkan Roket dengan Daya Angkat 115 Ton ke Bulan


Ilustrasi peluncuran roket (ANTARA FOTO/Kyodo/via REUTERS)
MerahPutih.Com - Badan Roket dan Ruang Angkasa Energiya Rusia bakal segera meluncurkan roket dengan daya angkat 115 ton ke Bulan. Peluncuran roket ke bulan akan dilakukan pada tahun 2032-2035 dari kosmodorm Vostochny.
Dalam pernyataan resminya pada Selasa (23/1) kemarin, Perusahaan Energiya mengungkapkan peluncuran roket ke bulan akan melewati sejumlah proses uji coba. Versi pengujian pengembangan roket super berat dan modul tahap pertama dengan kemampuan pengangkatan 88 ton dijadwalkan terbang ke Bulan pada 2027-2028.
"Peluncuran ke orbit kutub satelit buatan ke Bulan direncanakan pada 2032-2035," kata rilis Energiya. Roket ruang angkasa itu akan memiliki berat 2.930 ton.
Dari rilisan tersebut, peluncuran pertama roket kelas menengah Soyuz-5 akan dilakukan pada 2022 dan diluncurkan dari Baikonur atau bandar udara angkasa Vostochny (sesuai dengan rencana Energiya, roket super berat diperkirakan dirakit dari satu paket kendaraan ruang angkasa Soyuz-5).
Pada 2027, pesawat ruang angkasa Federatsiya atau pesawat ruang angkasa misi Bulan, Soyuz) diperkirakan akan diluncurkan dari Vostochny menuju Bulan dengan menggunakan roket pembawa super berat versi pengujian pengembangan, dengan bobot 1.440 ton (muatan 50 ton) untuk melakukan penerbangan mengelilingi satelit bumi tersebut.
Pada 2028, sebuah roket super berat dari tahap pertama dengan berat total 2.800 ton dan muatan 88 ton direncanakan akan diluncurkan dari kosmodrom Vostochny ke orbit satelit buatan Bulan.
Deputi Pertama CEO dan Chief Designer Lembaga Ruang Angkasa Berawak, Yevgeny Mikrin sebagaimana dilansir Antara dari TASS mengatakan roket pembawa kelas menengah Soyuz-5 dengan mesin RD-171MV, sebagai versi modifikasi dari RD-171M yang terpasang di tahap pertama roket, akan digunakan untuk meluncurkan pesawat berawak pengisian logistik ke orbit dekat bumi sebagai bagian dari tahap pertama program ke Bulan.
"Peluncur super berat diperkirakan digunakan untuk meluncurkan pesawat luar angkasa berawak dan muatan lain ke orbit rendah dekat Bulan, termasuk orbit kutub. Tahap peluncur pertama dan kedua akan dikembangkan berdasarkan atas tahap pertama Soyuz-5. Mesin pembakar oksigen-hidrogen RD-150, yang baru direncanakan, akan dikembangkan untuk tahap ketiga roket itu," papar Yevgeny Mikrin.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi

Gempa Bumi Magnitude 7,9 Guncang Kamchatka di Rusia Timur Jauh, Jepang Keluarkan Peringatan Waspada Tsunami
