Rumah Sakit Umum Pusat Disorot KPI Jateng, Kurang Informatif ke Publik
Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah (KPI) Jateng melakukan monitoring keterbukaan publik. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah (KPI) mencatat SKPD Provinsi menjadi klaster badan publik dengan jumlah kategori informatif terbanyak. Sementara itu, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) yang berada di Daerah dan BUMD menjadi lembaga yang kurang informatif ke publik.
Hal tersebut terungkap dalam evaluasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah Tahap II yang berlangsung di Gedung Bakorwil Jateng II Surakarta, Jumat (19/7).
Komisioner Bidang Kelembagaan dan Monev KIP Jateng Ermy Sri Ardyanti mengatakan SKPD provinsi menjadi klaster badan publik dengan jumlah kategori informatif terbanyak. Kemudian disusul PPID Pemerintah Kabupaten/kota.
“Ini hasil monev agregat tahap 1 dengan persentase 90 persen atau lebih. Kami tidak akan menyebut sebagai informatif karena belum berakhir," ujar Ermy.
Baca juga:
Pemkot Tangerang Gratiskan Penanganan Anak Stunting di Rumah Sakit
Dikatakannya, untuk klaster RSUD Provinsi menjadi yang tertinggi mencapai 100 persen dalam hal informatif ke publik. Tak hanya itu, pertumbuhan di dalam kategori SKPD Provinsi 91,4 persen.
“Tapi yang melihat tren apabila PPID-nya nilainya lebih dari 85, kesempatan menjadi informatif masih sangat besar ini nilai awal jadi masih banyak yang bisa diperjuangkan," ucap dia.
Sedangkan untuk cluster BUMD dan RSUP di daerah, kata dia, menjadi yang terendah atau masih 0 persen. Bahkan, RSUP tidak ada dalam zona nilai 90 ke atas. “Ini menjadi PR bagi kami juga karena instansinya vertikal. Dan UU keterbukaan publik merupakan keharusan,” katanya.
Ketua KIP Jateng Indra Asoka Mahendrayana mengatakan evaluasi ini baru tahap dua dan masih terus berjalan. Pada tahap pertama lalu tentang website dan media sosial.
Baca juga:
Pemkot Tangerang Siapkan Rumah Sakit Khusus Anak Alami Stunting
Asoka juga menuturkan bahwa angka yang dipaparkan saat ini belum merupakan hasil akhir karena masih ada tahapan selanjutnya.
"Kalau hasil evaluasinya belum, dan nilai pun kita belum kita rilis, karena harus finalisasi, masih ada proses pleno di komisioner," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas