Ruangan Seni Digital Terbesar di Dunia Ini Bekas Pangkalan Kapal Selam Jerman

Leonard Leonard - Selasa, 23 Juni 2020
Ruangan Seni Digital Terbesar di Dunia Ini Bekas Pangkalan Kapal Selam Jerman

Berada di are seluas 40 ribu meter persegi. (Foto: culturespaces)

Ukuran:
14
Audio:

NAZI dan kapal selamnya sudah lama hilang. Saat ini, U-Boot-bunker seluas 41 ribu meter persegi di Bordeaux menjadi rumah bagi Bassins de Lumières atau pusat seni digital terbesar di dunia.

Pangkalan kapal selam ini dibangun selama masa pendudukan Jerman antara tahun 1941 dan 1943. Selama bertahun-tahun tempat ini digunakan sebagai pabrik logam. Sesekali dipakai sebagai tempat festival dan set film.

Baca juga:

Menikmati Van Gogh dengan Drive-In

1
Dibangun dalam wilayah pendudukan Jerman. (Foto: dezeen)

Namun minggu lalu, tempat ini terlihat jauh lebih glamor ketika museum Culturespaces membuka pintu untuk ruang seni digital terbaru mereka. The Bassins menempati empat kamar besar sepanjang 110 meter yang berpusat di sekitar kolam besar yang digunakan untuk menampung 16 unit kapal selam.

Ini berupa eksplorasi audiovisual dari karya-karya Gustav Klimt. Merupakan versi terbaru dari pameran digital yang meresmikan epik Atelier des Lumières di Paris. Juga pertama kali muncul di Carrières de Lumières di Les Baux-de-Provence.

Di dalamnya, interior mewah Imperial Vienna muncul di setiap permukaan. Kemudian berubah menjadi versi outsize dari lukisan paling terkenal Klimt. Mulai dari The Kiss hingga potret ikon emas dan perak Adele Bloch-Bauer (yang pernah dicuri oleh Nazi). Sementara itu karya Mahler, Wagner dan Beethoven meraung dari 80 speaker tersembunyi.

Baca juga:

Heart of the Earth, Seni Digital tentang Dampak Perbuatan Manusia terhadap Bumi

2
Menampilkan ruang seni digital terbaru. (Foto: culturespaces)

Sebuah pertunjukan berskala lebih kecil tentang pelukis abstrak Paul Klee, yang gaya individualnya memadukan pengaruh ekspresionis, surealis, dan kubisme, berjalan bersamaan dalam ruang yang sama.

Proyek Bassins mungkin jauh lebih ambisius daripada tempat-tempat Paris dan Provence. Dengan ruang 3 ribu meter persegi lebih dari tiga kali lebih besar dari keduanya. Justru kolam-kolam itulah yang membuatnya sangat menonjol.

Ketika dibuka untuk pertama kalinya minggu lalu, venue memiliki protokol sosial yang ketat. Wajib masker wajah dan pemeriksaan suhu di pintu masuk. Kamu harus memesan slot di awal, setengah jam sebelumnya. Namun pengujung yang berada di dalam tidak dibatasi oleh waktu.

Saat pembatasan lockdown berangsur menurun di seluruh dunia, kita dapat melihat daya tarik tempat seperti ini. Luas, berisik, imersif, dan begitu luar yang biasa tidak dihadirkan dalam semua tur virtual. (lgi)

Baca juga:

Suka Seni? Kamu Wajib Mampir ke Museum Unik di Paris Ini

#Seni Rupa #Showbiz
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Lifestyle
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lewat observasi nan jeli, dan diselingi humor, Emte membawa pembaca ke ‘dunia kesendirian’ yang nyatanya tidaklah membuat merasa kesepian.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lifestyle
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Mempersembahkan karya-karya yang mempertemukan seniman asal Bali dan Tiongkok dalam sebuah percakapan visual lintas budaya.
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Berita Foto
Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
Pengunjung melihat pameran karya seni rupa bertajuk Beyond Imagination di Gedung Jakarta Design Center (JDC), Slipi, Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 13 Mei 2025
Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
ShowBiz
Showbiz Tulis Cerminan Penyesalan Dalam 'What a Fool I've Been'
Seperti karya-karya sebelumnya, “What a Fool I’ve Been” mengusung nuansa melankolis yang kental, sekaligus memperlihatkan perkembangan ekspresi musikal mereka.
Frengky Aruan - Minggu, 11 Mei 2025
Showbiz Tulis Cerminan Penyesalan Dalam 'What a Fool I've Been'
ShowBiz
One Satrio Rayakan Tahun Kedua dengan Urban Oasis
Acara spesial yang berlangsung pada 12-15 Desember 2024 ini merupakan bagian dari One Satrio GrandiVersary.
Dwi Astarini - Sabtu, 14 Desember 2024
One Satrio Rayakan Tahun Kedua dengan Urban Oasis
Lifestyle
Kisah Urbanisme dan Identitas dalam Pameran Foto ’TRANSIT’ di Prancis La Maison de L’Indonésie
Pameran foto yang digelar Prancis La Maison de L’Indonésie (LMDI) atau Rumah Indonesia di Prancis ini menghadirkan karya dua fotografer nan saling melengkapi.
Dwi Astarini - Selasa, 29 Oktober 2024
Kisah Urbanisme dan Identitas dalam Pameran Foto ’TRANSIT’ di Prancis La Maison de L’Indonésie
Berita Foto
Menilik Pameran Karya Lini Natalini Widhiasi Bertajuk Infinity Yin Yang di Galnas
Pengunjung melihat karya seni rupa dari perupa Lini Natalini Widhiasi yang bertajuk Infinity Yin Yang di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jum'at (6/9/2024).
Didik Setiawan - Jumat, 06 September 2024
Menilik Pameran Karya Lini Natalini Widhiasi Bertajuk Infinity Yin Yang di Galnas
Bagikan