RSF Tuduh Mesir Serang Pasukannya, Klaim Pakai Bom AS
Asap mengepul di udara dari sebuah gedung yang terbakar akibat bentrok antara angkatan bersenjata pemerintah Sudan dengan kelompok paramiliter RSF di Khartoum, Sudan. (ANTARA/Xinhua)
MerahPutih.com - Pemimpin Pasukan Dukungan Cepat Sudan (RSF) Mohamed Hamdan Dagalo.menuduh Mesir terlibat dalam serangan udara terhadap kelompok paramiliter tersebut. Mesir langsung menolak tuduhan tersebut.
Dagalo, juga dikenal sebagai Hemedti, mengklaim bahwa Mesir menggunakan bom Amerika Serikat dalam serangannya yang menargetkan pasukannya di dekat Jebel Moya, daerah penting di selatan ibu kota, Khartoum.
"Jika Amerika tidak setuju, bom-bom ini tidak akan sampai ke Sudan," katanya dalam sebuah video yang diunggah daring pada hari Rabu (9/10), dikutip dari Aljazeera.
“Mesir sedang memerangi kita,” katanya, menuduhnya sebagai salah satu dari enam negara yang ikut campur dalam konflik tersebut, termasuk Iran.
Baca juga:
PBB Sebut Penyakit dan Kelaparan akan Sebabkan Kematian di Sudan Selama Perang
Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) baru-baru ini memperoleh keunggulan dalam pertempuran yang meletus pada bulan April 2023, ketika ketegangan yang telah lama membara antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan Dagalo meletus dalam konflik yang sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 10 juta orang mengungsi.
Dagalo juga mengklaim bahwa Mesir menyediakan pelatihan dan drone kepada SAF dan al-Burhan.
Kementerian Luar Negeri Mesir membantah tuduhan mengenai keterlibatan angkatan udaranya dalam perang yang sedang berlangsung di Sudan.
"Meski Mesir membantah klaim tersebut, mereka meminta masyarakat internasional untuk mencari tahu bukti yang menunjukkan kebenaran pernyataan pemimpin milisi RSF," kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.
Baca juga:
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Yaman, Sudan, dan Palestina
Mesir telah terlibat dalam berbagai upaya bersama AS dan Arab Saudi untuk memediasi konflik tersebut. Mesir juga menjadi tuan rumah pembicaraan antara faksi-faksi politik yang bertikai awal tahun ini. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak