Roti Buaya, Lambang Kesetiaan Masyarakat Betawi

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 27 Februari 2017
Roti Buaya, Lambang Kesetiaan Masyarakat Betawi

Ilustrasi roti buaya. (Foto: MerahPutih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Dalam sebuah pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Betawi, roti buaya merupakan salah satu syarat wajib yang harus dibawa oleh calon mempelai pria. Pasalnya, roti yang berukuran 50 sentimeter itu melambangkan kesetiaan masyarakat Betawi.

Sesepuh Betawi, Abah Misar (85) menjelaskan bahwa pernikahan adalah sebuah momen sakral dan sarat akan filosofis tertentu. Begitu juga makna yang terkandung dalam roti buaya. “Dalam kehidupan modern, buaya selalu saja dikonotasikan dengan hal negatif. Bagi kami, itu (roti buaya) adalah lambang kesetiaan,” jelas Abah Misar di rumahnya, Jalan Kober Paderan RT 4/7, Jalan Raya Jagakarsa, Jakarta, Senin (27/2).

Hewan buaya yang dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai representasi dari seorang lelaki yang kerap berganti pasangan, ternyata tidak sejalan dengan orang-orang Betawi.

Ihwal tersebut, kata Abah Misar, sebenarnya merupakan realitas dari hewan buaya yang sangat setia pada pasangannya. “Buaya hanya kawin sekali dalam hidupnya. Selain itu, buaya jantan juga sangat melindungi pasangannya saat akan menelurkan anaknya dari segala macam ancaman,” kata Abah Misar.

“Karena itu, dalam budaya Betawi, saat melakukan pernikahan sang mempelai pria wajib membawa roti buaya, yang merupakan symbol dari kesetiaan,” tambahnya.

Menurut sejarawan Universitas Indonesia (UI), Sulaiman Harahap, roti buaya bukan merupakan sajian kuliner yang boleh dimakan. “Dalam tradisi Betawi, roti buaya hanya sebagai hiasan yang melambangkan kesetiaan. Jadi sebagai catatan penting, roti buaya memang bukan untuk dikonsumsi,” kata Sulaiman Harahap saat dihubungi merahputih.com.

Seperti diketahui, pada saat melakukan pernikahan, roti buaya selalu dibawa sepasang yang mana ukuran roti buaya lelaki lebih besar dibandingkan dengan roti buaya perempuan.

Dan, roti buaya lelaki mesti diletakkan di atas roti buaya perempuan, yang memiliki makna adalah representasi perlindungan lelaki dari wanita pasangannya saat menjalani biduk rumah tangga.

#Roti Buaya #Suku Betawi #Tradisi Palang Pintu
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Indonesia
Lebaran Betawi 2025 Digelar di Monas, ini Rangkaian Acara Lengkapnya
Lebaran Betawi 2025 digelar di Monas pada 25-27 April. Tahun ini, acara tersebut mengusung tema "Menyongsong lima abad Jakarta dengan semangat mempererat kearifan lokal masyarakat Betawi".
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Lebaran Betawi 2025 Digelar di Monas, ini Rangkaian Acara Lengkapnya
Indonesia
Pasar Baru Bakal Jadi Pusat Oleh-oleh Betawi, Wagub Rano: Kita Undang Mandra Biar Rame
Pusat oleh-oleh Jakarta di Pasar Baru rencananya akan dinamakan Istana Pasar Baru
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 Februari 2025
Pasar Baru Bakal Jadi Pusat Oleh-oleh Betawi, Wagub Rano: Kita Undang Mandra Biar Rame
Indonesia
Sekda Marullah: Pemuda Betawi Harus Terus Berkembang Ikuti Perubahan Zaman
Pemuda Betawi harus siap dan menyesuaikan diri dengan segala bentuk perubahan yang akan dihadapi ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 18 Februari 2025
Sekda Marullah: Pemuda Betawi Harus Terus Berkembang Ikuti Perubahan Zaman
Indonesia
Bir Pletok Bakal Jadi Minuman Selamat Datang Ketika Pramono Memerintah Jakarta
Simbol Betawi akan diterkuat sebagai bagian Jakarta menjadi kota global dan pusat perekonomian nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Oktober 2024
Bir Pletok Bakal Jadi Minuman Selamat Datang Ketika Pramono Memerintah Jakarta
Indonesia
Jokowi Pakai Baju Adat Betawi di Sidang Tahunan MPR Terakhir
Tiba di Parlemen Senayan sekitar pukul 08.55 WIB, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana hadir mengenakan baju adat Betawi.
Wisnu Cipto - Jumat, 16 Agustus 2024
Jokowi Pakai Baju Adat Betawi di Sidang Tahunan MPR Terakhir
Indonesia
Bamus Suku Betawi 1982 Usulkan 5 Nama untuk Maju di Pilkada Jakarta
Bamus Suku Betawi 1982 mengusulkan lima nama untuk maju di Pilkada Jakarta. Lima nama tersebut dicalonkan sebagai calon gubernur Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 Juli 2024
Bamus Suku Betawi 1982 Usulkan 5 Nama untuk Maju di Pilkada Jakarta
Indonesia
Bamus Betawi 1982 Harap Orang Betawi Jadi Anggota Dewan Kawasan Aglomerasi
Bamus Betawi 1982 menyambut baik UU DKJ.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Mei 2024
Bamus Betawi 1982 Harap Orang Betawi Jadi Anggota Dewan Kawasan Aglomerasi
Indonesia
RUU DKJ Resmi Jadi UU, LKB Minta Pejabat Jakarta Segera Susun Regulasi Turunannya
UU DKJ membuka peluang pengembangan lembaga masyarakat Betawi, termasuk upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaannya.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 29 Maret 2024
RUU DKJ Resmi Jadi UU, LKB Minta Pejabat Jakarta Segera Susun Regulasi Turunannya
Indonesia
Hadiri Perayaan Lebaran Betawi, Heru Budi Singgung Jakarta Jadi Kota Bisnis Global
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri hari kedua Perayaan Lebaran Betawi 1444 Hijriah di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/5).
Mula Akmal - Minggu, 21 Mei 2023
Hadiri Perayaan Lebaran Betawi, Heru Budi Singgung Jakarta Jadi Kota Bisnis Global
Bagikan