Rontoknya Kekhawatiran Perang Dagang Buat Rupiah Terus Perkasa

Kurs rupiah. Foto: Net
Merahputih.com - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (13/12) pagi menguat sebesar 64 poin menjadi Rp14.537 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.601 per dolar AS.
Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan rupiah mampu bertahan di area penguatan terhadap dolar AS menyusul berkurangnya kekhawatiran akan perang dagang.
"Pasar merespon positif pemangkasan tarif impor oleh Tiongkok atas kendaraan dari AS," katanya, kamis (13/12).
Kendati demikian, menurut dia, penurunan dolar AS itu relatif terbatas menyusul munculnya reaksi negatif atas sikap Presiden AS Donald Trump yang akan menuntut Tiongkok atas tuduhan peretasan dan kegiatan spionase ekonomi AS.

Selain itu, pelaku pasar uang juga sedang mengantisipasi pertemuan the Fed pada pekan depan mengenai kebijakan suku bunganya pada tahun mendatang.
Dari dalam negeri, sebagaimana dilaporkan Antara, Reza Priyambada menilai sentimen mengenai makro ekonomi Indonesia relatif kondusif dan stabil sehingga membuat laju rupiah bergerak menguat.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pagi ini mata uang Asia seperti yen Jepang, dolar Hing Kong, dan dolar Singapura kompak bergerak menguat terhadap dolar AS.
"Itu menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini (13/12) dan dengan tetap dalam penjagaan Bank Indonesia," katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Sepekan Terakhir, Modal Asing Rp 2,36 Triliun Bersih Masuk Indonesia Dorong Rupiah Menguat Tipis

Tekanan Trump ke Bank Sentral Amerika Bikin Rupiah Menguat

DPR Puji Langkah Taktis BI Hingga Rupiah Kokoh di Level Rp16.700, Pasar Keuangan Aman Terkendali

Dolar AS Tersungkur, Rupiah Terbang Tinggi Berkat Keputusan Kontroversial Trump!

Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, Ketua DPR Dorong Ada Mitigasi

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Tembus Rp16.849

Rupiah Melemah pada Penutupan Perdagangan Selasa (25/3), Proteksionisme Global dan Sentimen Domestik Dianggap Jadi Biang Kerok

Rupiah Mendekati Rp 16.500 Per Dolar, Sri Mulyani Salahkan Kebijakan Trump
