Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik
Siswa SMP Solo mengikuti ekstrakurikuler berbasis Roblox Solo Technopark (STP), Jumat (12/9). (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MERAHPUTIH.COM - PEMERINTAH Kota (Pemkot) menjadikan ekstrakurikuler berbasis Roblox bagi pelajar SMP di tempat latihan kerja Solo Technopark (STP). Hal tersebut dilakukan sebagai edukasi bagi siswa remaja sebelum masuk SMA.
Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan, dengan melihat fakta yang terjadi sekarang, Roblox diterima masyarakat dengan pro dan kontra. Meskipun demikian, pihaknya tetap menjadikannya sebagai edukasi menarik bagi siswa.
“Roblox dinilai dapat menjadi media edukasi menarik apabila dikelola dengan tepat meskipun ada yang memandang negatif,” ujar Respati, Jumat (12/9).
Ia mengatakan siswa SMPN Solo akan diberikan ekskul tambahan edukasi lewat Roblox. Pemkot Solo dalam hal ini tidak bisa melarang gim yang digemari anak-anak, tetapi Pemkot Solo melakukan kontrol supaya anak-anak bisa mengambil sisi positifnya. “Roblox tak hanya negatifnya, tapi jika diajarkan dengan tepat bisa menjadi edukasi. Kami tidak bisa menghindari gim digital,” katanya.
Baca juga:
Woody Plants Grow a Garden: Kunci Sukses di Event Beanstalk Roblox
Ia menyebut Roblox bisa mengembangkan imajinasi pelajar serta membuat pelajar semakin kreatif. “Kalau harapan saya jangan di usia dini, Roblox ini memang harusnya di usia SMP yang menuju remaja. Saya menyarankan, jangan anak-anak. Kami fokus untuk siswa SMP (ekskul Roblok),” pungkasnya.
Pemimpin BLUD Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark Yudit Cahyantoro mengatakan Roblox merupakan gim edukatif yang kreatif. Konsepnya ialah open source. Siswa harus mendaftar dulu untuk bisa ikut ekskul Roblox. “Gim memacu kreativitas penggunanya. Tetapi dari kreativitasnya itu kan harus kami arahkan. Jangan sampai itu masuk ke hal-hal yang negatif,” kata Yudit.
Dia menyebut para peserta ekskul Edublox bakal menjalani tiga sesi atau tiga pertemuan dengan setiap materi setiap sesinya berupa etika bermain gim. “Jadi misalkan tidak menggunakan kata-kata yang negatif dan tidak mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan atau sara,” kata dia
Ia mengatakan setiap pertemuan itu berlangsung pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB. Dalam hal ini, Solo Technopark berbagi tugas dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo menjalankan Edublox. Disdik Solo bertugas mencari peserta.
“Kami buka baru dua hari itu sudah 511 yang daftar. Nah, kami membagi menjadi beberapa kelompok. Efektifnya supaya terjadi pembelajaran yang baik itu satu kelompok 20 orang,” tandanya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Keraton Solo Pecah, Bakal Ada 2 Raja
Viral, Orang Menangis Malam Hari Pakai Toa Masjid Bikin Warga Kampung Terganggu
Rutan Solo Bakal Direlokasi ke Karanganyar, Komisi XIII DPR: Bangunan Lama Dijadikan Museum dan Kawasan Ekonomi Kreatif
Gelar Upacara Adat Kenaikan Tahta Paku Buwono XIV, Sultan Yogyakarta Diundang
Keraton Surakarta Gelar Upacara Jumenengan PB XIV, Sabtu (15/11)
Ketua DPC Solo Terang-terangan Tolak Rencana Budi Arie Mau Masuk Gerindra
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Mediasi Deadlock, Warga Tetap Tolak Pendirian SPPG Solo dan Minta Pindah Lokasi
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Bawa Spanduk Marsinah, Massa Eks Karyawan PT Sritex Demo Tuntut Pembayaran Pesangon