Ancam Keselamatan Anak, Roblox Dijuluki sebagai Sarang Pedofil
Roblox dijuluki sebagai sarang pedofil. Foto: Roblox
MerahPutih.com - Sebuah laporan baru menunjukkan kekhawatiran atas keselamatan anak-anak di Roblox. Bahkan, platform itu juga dinilai "menggelembungkan" metrik pemain dalam laporan keuangan mereka.
Roblox merupakan salah satu video game terpopuler di dunia selain Minecraft dan Fortnite. Namun, Roblox juga menjadi salah satu video game yang dianggap paling kontroversial.
Platform game online itu mengajak anak-anak untuk membuat mini-game mereka sendiri. Nantinya, uang yang dihasilkan akan diambil dan sering kali dituduh mengeksploitasi anak-anak. Turkiye juga menjadi negara pertama yang melarang penggunaan Roblox karena kekhawatiran ini.
Sebuah laporan baru menunjukkan, bahwa pengembang Roblox gagal menghentikan peredaran konten yang tidak pantas dan ilegal di platformnya. Kemudian, meningkatkan jumlah pemain untuk menyesatkan investor dalam laporan keuangan.
Baca juga:
Roblox Dipenuhi Pengguna yang Menjual Pornografi Anak
Pada laporan yang diterbitkan oleh kelompok riset keuangan Hindenberg Research, Roblox dijuluki sebagai 'sarang pedofil berperingkat X'. Platform itu dipenuhi dengan pengguna yang mencoba untuk memperdagangkan pornografi anak, permainan seks yang dapat diakses secara luas, konten kekerasan, hingga ucapan yang sangat kasar.
Laporan tersebut dilakukan oleh peneliti yang membuat akun sebagai anak di bawah usia 13 tahun. Mereka menggunakan akun Roblox yang diberi nama pelaku kejahatan seksual, yaitu Jeffrey Epstein dan Sean ‘Diddy’ Combs.
Lalu, laporan itu juga mengklaim, bahwa mereka menemukan sebuah kelompok yang secara terbuka memperdagangkan konten pelecehan terhadap anak-anak. Bahkan, kelompok yang memiliki 3.334 anggota tersebut juga ‘meminta tindakan seksual dari anak di bawah umur.'
Berdasarkan wawancara dengan mantan karyawannya, laporan tersebut juga menuduh Roblox berbohong kepada investor, regulator, dan pengiklan tentang jumlah orang di platformnya.
Baca juga:
Alat Pendeteksi Pedofil Berbasis AI Sukses Digunakan di Konser Beyonce
Mereka mengklaim, statistik jumlah pemain telah meningkat sebesar 25 hingga 42 persen. Kemudian, jumlah waktu yang mereka habiskan di platform melebihi dari 100 persen.
Menurut penelitian, jumlah pemain ini ditingkatkan melalui akun bot, yang dapat dibuat oleh satu pengguna Roblox. Mereka menggunakan alat yang diduga tersedia untuk membuat lebih dari 20 akun sekaligus.
“Jika jumlah tersebut (Pengguna Aktif Harian) tidak dihilangkan, menurut saya jumlah sebenarnya akan berkurang antara 30 hingga 20 persen,” kata seorang mantan ilmuwan data, dikutip dari Metro UK.
Roblox Klaim Platformnya Aman dan Terjamin
Pada 2022 lalu, Roblox mengklaim ada lebih dari 54,1 juta orang yang mengunjungi platformnya setiap hari. Untuk menyelidiki jumlah jam bermain game, Hindenberg Research menyewa konsultan teknis yang memantau 7.200 game teratas di 2,1 juta server Roblox.
Berdasarkan data ini, yang meliputi rata-rata 30,4 juta pengguna unik setiap hari, mereka menemukan bahwa pemain hanya menghabiskan 22 menit untuk bermain game per harinya.
Berbicara kepada Bloomberg, juru bicara Roblox membantah semua klaim tersebut. Ia menuduh, bahwa perusahaan riset tersebut memiliki 'agenda' sebagai short seller.
“Kami sepenuhnya menolak klaim yang dibuat dalam laporan tersebut,” kata juru bicara Roblox.
Baca juga:
Sidang Kasus Kejahatan Seksual Sean 'Diddy' Combs Digelar 5 Mei 2025
“Kami sangat yakin bahwa Roblox adalah platform yang aman dan terjamin serta dalam metrik keuangan yang kami laporkan."
Sejak laporan tersebut diterbitkan, harga saham Roblox turun 4,6 peesen. Namun, tidak jelas apakah laporan tersebut akan memiliki dampak jangka panjang pada bisnis Roblox ke depannya. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Kasasi MA Kabulkan Tuntutan Awal JPU, Vonis Predator Seks Agus Buntung Jadi 12 Tahun Bui
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Kebiasaan Layar Kedua: Mengapa Penggemar Sepak Bola Indonesia Selalu Nonton Lewat 2 Perangkat
Perempuan Jepang yang Cium Jin BTS Ngaku tak Tahu Kelakuannya Melanggar Hukum, Merasa Diperlakukan tak Adil
Apa Itu Cloudflare? Perusahaan yang Sempat Bikin Layanan Internet Terasa seperti 'Kiamat Kecil'
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Gamification dan Play-to-Earn Bukan Sekadar Fitur di DRX SPORTNET, Bawa Pengguna Merasakan Keseruan di Dunia Virtual