RK Akui Pernah Ditawari Jadi Cagub Jakarta di 2017 untuk Lawan Ahok


Calon gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK) blusukan dan menyapa warga di RW 03, Kelurahan Pancoran, Kecamatan Pancoran. (Foto: Dok. Tim RIDO)
MerahPutih.com - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK) atau Bang Emil mengaku sempat ditawari untuk maju sebagai cagub dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2017 melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Tawaran itu ketika Bang Emil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Jawa Barat.
"Pada 2016, saat saya masih wali kota Bandung, ada tawaran kepada saya suruh nyalon gubernur DKI, waktu itu lawan Pak Ahok. Dipanggil saya, Pak, sore hari," kata RK saat berkunjung ke Praeses HKBP Distrik VIII Jakarta, Jumat (11/10).
Dalam tawaran itu, kata Ridwan Kamil, ia diminta untuk tidak memikirkan uang untuk maju Pilkada Jakarta.
"Kang Emil, Anda wali kota Bandung, surveinya lumayan, partai siap, logistik siap, tolong nyalon di Jakarta." Itu jam 4 sore. "Tolong jawab paling telat jam 8 malam." Kira-kira begitu. Saya kan excited ya, orang disuruh jadi gubernur Jakarta, dan masih wali kota.
Baca juga:
Ridwan Kamil Betekad Jaga Toleransi dan Keberagaman di Jakarta
RK mengungkapkan, saat itu dirinya merasa gembira atas penawaran tersebut. Dia juga mengungkap telah memberi kabar perihal penawaran ini kepada sahabat, termasuk ke ibunda. Namun sayangnya ibunda tercinta tidak mengizinkan.
"Saya telepon semua sahabat, penasehat politik, semua mendukung, Pak. Saya telepon ibu saya, mengabarkan berita. Apa kata ibu saya? "Tidak boleh!" Hah, memang iya, Mama? "Ya, gimana, ini Mama tidak mau punya anak yang tidak selesai dalam tugas," tuturnya.
"Kamu kan belum beres jadi wali kota Bandung, kamu harus tuntas. Kamu sudah bersumpah 5 tahun, bereskan. Mama nggak izinkan, Mama nggak ridho." Itu, Pak, semua mendukung, 99 persen orang, tapi ibu saya tidak," lanjut dia.
Baca juga:
Ridwan Kamil Jual Lukisan untuk Tambah Dana Kampanye di Pilkada Jakarta
Lantas, korator pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) itu menolak tawaran menjadi Gubernur Jakarta saat itu.
"Daripada kualat, akhirnya saya ambil keputusan dengan berat hati. Saya lapor ke partai, mohon izin. Terima kasih atas tawarannya, tapi saya tidak bisa, saya akan lanjutkan dulu kepemimpinan di Bandung," ucapnya.
Akhirnya ia batal berkontestasi di Pilgub Jakarta 2017. Hingga membuat mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan bisa tampil dalam pertarungan Pilkada Jakarta
"Seminggu setelah saya menolak, barulah partai-partai itu mencari Pak Anies. Jadi, takdirnya Pak Anies Baswedan jadi gubernur itu ada rangkaian takdir-takdir orang lain yang menyertai, tidak semata-mata seperti yang kita baca," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK

KPK Menduga Ridwan Kamil Terima Uang Dugaan Korupsi Bank BJB saat Jabat Gubernur Jawa Barat

Mobil Peninggalan BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil Belum Lunas, Berpotensi Dirampas Negara untuk Dilelang

KPK Buka Peluang Minta Keterangan Ridwan Kamil dalam Kasus Pengadaan Iklan di BJB

Mercy BJ Habibie Disita KPK, Ridwan Kamil Beli Dicicil Belum Lunas Masih Kurang Rp 1,3 Miliar

KPK Duga Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Pakai Uang Korupsi Bank BJB

Ridwan Kamil Tolak Tes DNA Ulang, Hormati Hasil dari Pusdokkes Polri

Hari Ini Bareskrim Periksa Ridwan Kamil, Jatah Lisa Mariana Pekan Depan Habis Itu Gelar Perkara

KPU RI Pantau Langsung TPS di Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka

Mercy BJ Habibie Jadi Pintu Masuk KPK Periksa Ridwan Kamil
