Riset yang Kuat Fondasi Menuju Negara Industri yang Berdikari

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 09 Mei 2018
Riset yang Kuat Fondasi Menuju Negara Industri yang Berdikari

Ilustrasi teknologi. ©Shutterstock/nopporn

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Presiden ke-5 Republik Indonesia Dr (H.C) Megawati Soekarnoputri mengatakan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara industri. Menurut Mega, keinginan tersebut selaras dengan cita-cita ayahnya, Soekarno.

Pernyataan ini disampaikan Megawati dalam Dialog nasional bertajuk “Meningkatkan Inovasi Iptek untuk Mendorong Industri Dalam Negeri Mewujudkan Ekonomi Pancasila” yang digelar Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT), di Jakarta, Rabu (9/5).

Megawati menegaskan, BPPT merupakan institusi penting dan sepantasnya mendapatkan penguatan dalam melakukan pengkajian serta penerapan teknologi untuk meningkatkan daya saing menuju kemandirian bangsa seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa.

“Bung Karno sangat mencita-citakan Indonesia menjadi negara industri. Arsip sejarah memperlihatkan bahwa dia melibatkan tidak kurang dari 600 pakar. Mereka tergabung dalam Dewan Perancang Nasional,” kata Megawati dalam sambutannya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat peluncuran dan peringatan 63 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (17/4). (MP/Fadhli)

Ketua Umum PDIP itu menyatakan tidak ada satu negara pun bisa menjadi negara industri yang kuat, maju dan mandiri berdikari tanpa riset yang kuat. Pada 2018, anggaran riset yang tersebar di seluruh kementerian dan lembaga adalah Rp 24,9 triliun dari total Rp 2.221 triliun APBN 2018. Jika diasumsikan persentase, anggaran yang murni untuk riset, tetap pada angka 43,7%, maka setara dengan Rp 10,89 triliun atau hanya 0,49% dari total APBN 2018. Turun 0,05% dari APBN dua tahun lalu.

“Kalimat kunci untuk menjadi negara industri, yaitu Science Based Policy, kebijakan pembangunan yang berbasis pada riset ilmu pengetahuan dan teknologi. Bung Karno menekankan bahwa pondasi Rencana Pembangunan Nasional harus bersifat ilmiah, yang merupakan hasil riset nasional, yang berdasar pada kenyataan yang ada dan kebutuhan rakyat Indonesia,” paparnya.

Dia menambahkan, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara industri, perlu didorong dan diperjuangkan revisi atas Undang-Undang tentang Sistem Nasional Penelitian dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Menurutnya, dalam revisi itu harus eksplisit dikatakan bahwa riset ilmu pengetahuan dan teknologi, wajib menjadi dasar dalam pengambilan keputusan pembangunan oleh pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah.

Selain itu juga dengan tidak berorientasi pada persoalan eksistensi lembaga, tetapi pada kepentingan bangsa ke depan. Dia mendorong terbentuknya lembaga baru.

“Mohon dibantu untuk dikaji terkait pentingnya Indonesia memiliki satu Badan Riset Nasional. Suatu badan yang akan mengonsolidasikan seluruh riset di perguruan tinggi, kementerian dan lembaga negara, serta di lembaga swasta agar ada satu irama, satu visi dan misi dan bisa pula dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tambah Megawati.

Yang tidak kalah pentingnya, tutur Megawati, adalah pengembangan dan perlindungan bagi SDM riset itu sendiri, dari peningkatan kualitas, status kerja, hingga penghargaan atas kekayaan intelektual yang mereka lahirkan.

Dia memastikan Indonesia tidak kekurangan anak bangsa yang cerdas. Mereka adalah salah satu generasi premium yang dipersiapkan untuk membangun Indonesia menjadi negara industri.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (tengah). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

“Mereka semua memiliki jiwa nasionalis yang tinggi. Saat negara memanggil, mereka siap singsingkan lengan, bergotong royong untuk negeri. Sekali lagi, saya mengajak untuk berjuang bersama mewujudkan Indonesia menjadi negara industri, yang berbasis pada riset nasional. Sekaranglah saat yang tepat untuk kembali menghidupkan spirit percaya pada kekuatan anak bangsa kita sendiri,” pungkas Megawati.

Sementara itu, Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan, jika ingin menjadi negara industri mengandalkan riset dasar akan membutuhkan waktu lama. Maka dibutuhkan inovasi untuk mempercepat menjadi negara industri.

"Inovasi dapat dicapai melalui tiga cara. Pertama, inovasi melalui riset. Kedua, inovasi melalui desain engineering. Ketiga, inovasi melalui reverse engineering," ujar Unggul.

Menurutnya, perekonomian lndonesia ada pada level ekonomi berbasis peningkatan efisiensi. Hal ini perlu terus didorong untuk mencapai level ekonomi berbasis inovasi dan kecanggihan, agar mampu mengejar ketertinggalan dan menciptakan lompatan.

Untuk mencapai hal itu diperlukan optimalisasi, atau lebih diberdayakan peran institusi riset dalam mendukung kebijakan nasional. Misalnya, Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LlPl) yang lebih mengutamakan pada riset-riset dasar, sementara BPPT lebih mengutamakan kegiatan di hilir.

Namun, riset dan inovasi harus dilakukan konsisten, berkesinambungan. Selain itu, lembaga riset perlu dilibatkan dan dipercaya dalam memberi rekomendasi, terhadap keputusan maupun kebijakan, terkait kemajuan industri lokal.

"Melalui dialog ini kami harapkan tercipta solusi yang fokus dan komprehensif tentang peningkatan kontribusi dan peran Iembaga Litbang Kaji Terap, dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi atau alih teknologi dan inovasi yang dibutuhkan. Ini untuk mendorong pembangunan industri nasional mandiri dan berdaya saing,” ucapnya. (Pon)

#Megawati Soekarnoputri # Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi #BPPT
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
Megawati Soekarnoputri juga tidak hadir dalam sidang tahunan MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 Agustus 2025
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
Indonesia
Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik
Sementara itu, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam upacara itu.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik
Indonesia
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Kepercayaan ini terlihat dari posisi Megawati yang tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati
Indonesia
Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan
Megawati menekankan pentingnya disiplin dan kerja keras bagi para kader PDIP
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan
Indonesia
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
PDIP, kata ia, akan berdiri di depan dalam memelopori kebijakan-kebijakan pro rakyat sesuai arahan dari Megawati pada saat Kongres Ke-6 PDIP di Bali.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 17 Agustus 2025
Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati
Indonesia
Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara
Megawati menjadi satu-satunya mantan presiden dan wakil presiden Indonesia yang tidak menghadiri acara yang diisi pembacaan pidato kenegaraan oleh Presiden Prabowo Subianto,
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 17 Agustus 2025
Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara
Indonesia
Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Sugiono menegaskan bahwa ketidakhadiran Megawati bukan karena hubungan yang kurang harmonis dengab Presiden Prabowo Subianto
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR
Indonesia
Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pPresiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembangunan berbagai infrastruktur penting meningkatkan konektivitas antara sentra-sentra ekonomiembangunan berbagai infrastruktur penting meningkatkan konektivitas antara sentra-sentra ekonomi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis
Indonesia
Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Joko Widodo), Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla serta Wakil Presiden ke-11 RI Boediono hadir di acara.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 15 Agustus 2025
Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP
Indonesia
Mantan Presiden dan Wapres Hadir di Sidang Tahunan MPR, Tidak Terlihat Megawati Dalam Deretan Kursi
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri belum nampak kehadirannya. Nama Presiden Megawati disebut oleh Ketua MPR yang jadi pimpinan sidang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 15 Agustus 2025
Mantan Presiden dan Wapres Hadir di Sidang Tahunan MPR, Tidak Terlihat Megawati Dalam Deretan Kursi
Bagikan