Riset Terbaru Ungkap Kemungkinan Tren Belanja Ramadan 2024


Masyarakat diprediksi banyak menggunakan THR untuk belanja. (Foto: Unsplash/charlesdeluvio)
BULAN Ramadan kurang dari 100 hari lagi. Menyambut momen itu, The Trade Desk, perusahaan teknologi periklanan global, memublikasikan kemungkinan tren belanja pada Ramadan 2024.
Data The Trade Desk menunjukkan bahwa satu dari tiga masyarakat Indonesia (32 persen) akan berbelanja lebih banyak pada Ramadan mendatang.
Riset ini juga menemukan hampir setengah (48 persen) konsumen Indonesia menyatakan bahwa peningkatan belanja mereka dilandasi kepercayaan diri terhadap kondisi ekonomi, sedangkan 43 persen dari mereka memiliki keinginan untuk berbelanja lebih banyak.
Sekira 67 persen masyarakat Indonesia berencana mengalokasikan dana untuk Ramadan dari Tunjangan Hari Raya (THR) Ramadan. Seperempatnya digunakan untuk belanja.
Brand dapat memanfaatkan lonjakan tersebut dengan informasi berbasis data untuk mendukung kampanye periklanan dengan presisi, optimalisasi, dan pengukuran yang lebih akurat.
Baca juga:

“Optimisme konsumen memberikan indikator yang kuat bagi brands untuk meningkatkan investasi periklanan mereka agar dapat menjangkau konsumen pada waktu dan lokasi yang tepat di Ramadan tahun 2024,” kata General Manager of The Trade Desk Indonesia Purnomo Kristanto, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Selasa (5/12).
Data juga menunjukkan bahwa, Ramadan akan menjadi waktu yang strategis bagi pemasar untuk mendapatkan konsumen baru. Mayoritas masyarakat Indonesia (85 persen) terbuka untuk mencoba brands baru, dan tujuh dari 10 menganggap diri mereka sebagai ‘penjelajah kategori’.
Momentum Ramadan tahun depan menuntut pemasar menggunakan informasi untuk membangun kampanye iklan dalam waktu yang tepat dan relevan sesuai dengan konsumen di setiap tahap perjalanan belanja mereka.
Baca juga:
Catat, Ini Kelebihan dan Kekurangan Situs-situs Belanja Online

Saat menjelang dan berlangsungnya Ramadan, masyarakat Indonesia berencana menjadi lebih aktif secara digital karena berkurangnya aktivitas fisik saat berpuasa.
Temuan riset tersebut menunjukkan bahwa konsumsi digital akan terfokus pada saluran open internet seperti OTT/CTV, platform streaming audio, aplikasi Islami, gim seluler, dan majalah/situs web online dalam periode ini.
Secara spesifik, angka Gen Z yang aktif dalam streaming menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen dalam konsumsi OTT/CTV dan peningkatan sebesar 25 persen dalam streaming audio.
"Meningkatnya optimisme konsumen pada bulan Ramadan yang akan datang mendorong lebih banyak brands untuk beriklan secara online, menghadirkan lebih banyak persaingan di ruang digital," tutup Purnomo. (and)
Baca juga:
Kisah Masuknya Budaya Belanja 'Online' ke Indonesia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan

‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga
