Riset Terbaru Ungkap Hubungan Sarapan Protein dengan Peningkatan Konsentrasi

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 23 Februari 2024
Riset Terbaru Ungkap Hubungan Sarapan Protein dengan Peningkatan Konsentrasi

Ilustrasi sarapan tinggi protein. (Foto: Unsplash/Logan Jeffrey)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Sarapan bisa menjadi sumber tenaga untuk memulai hari. Bahkan, sebuah penelitian terbaru di Denmark mengungkapkan, menu sarapan yang kaya protein dapat menimbulkan rasa kenyang dan meningkatkan konsentrasi.

Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan. Asam amino penyusun protein membantu membangun dan memperbaiki otot dan tulang, menghasilkan hormon dan enzim, dan bahkan menyediakan energi saat dibutuhkan.

Protein bisa diperoleh dari bahan makanan seperti daging, ikan, telur, produk susu, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.

Menurut studi yang diterbitkan di Journal of Dairy Science, sarapan berbahan dasar susu, tinggi protein, dan rendah karbohidrat dapat membantu meningkatkan rasa kenyang tanpa memengaruhi total asupan energi harian.

Baca juga:

Menu-menu Menggiurkan Lidah, Sarapan di Sarae Bakes Bandung

Dilaporkan laman Medical Daily, para peneliti dalam studi tersebut mencatat bahwa mereka yang mengikuti diet tinggi protein memiliki kinerja lebih baik dalam tes konsentrasi kognitif sebelum makan siang, dibandingkan dengan mereka yang sarapan rendah protein tinggi karbohidrat dan mereka yang melewatkan sarapan.

"Kami menemukan bahwa sarapan kaya protein dengan skyr (produk susu asam) dan oat meningkatkan rasa kenyang dan konsentrasi pada peserta, namun tidak mengurangi asupan energi secara keseluruhan dibandingkan dengan melewatkan sarapan atau mengonsumsi sarapan kaya karbohidrat," kata Mette Hansen, salah satu penulis hasil penelitian tersebut.

Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perempuan dengan obesitas berusia 18-30 tahun selama tiga hari. Selama periode itu, para peserta penelitian mengonsumsi sarapan tinggi protein, sarapan rendah protein, atau melewatkan sarapan.

Para peneliti mengukur tingkat kekenyangan dan asupan energi peserta pada waktu makan siang. Peserta juga diminta menyelesaikan tes kognitif sebelum makan siang. Selain itu, pengukuran total asupan energi hari itu diukur pula.

Meski dapat meningkatkan rasa kenyang dan memperbaiki konsentrasi, menurut para peneliti beralih ke sarapan berprotein tinggi saja tidak cukup untuk mengatur penambahan berat badan. (and)

Baca juga:

Yuk Sarapan Bubur Jenang Ala Bangsawan di Ndalem Katresnan Bandung

#Sains #Sarapan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Fun
Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta
American breakfast identik dengan sajian mengenyangkan dan tinggi protein.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 04 Juli 2025
Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Bagikan