Kesehatan
Riset Panjang Dokter Syarief untuk Pasien dengan Kaki Bebek


Dokter Syarief menunjukkan sepatu yang ia desain (FOTO: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
TAK banyak ilmuwan Indonesia yang concern terhadap fisiologis telapak kaki manusia. Padahal, telapak kaki memiliki fungsi yang cukup krusial bagi kehidupan kita. Ruang gerak terasa lebih nyaman jika kondisi telapak kaki dalam keadaan prima. Sebaliknya, jika telapak kaki bermasalah, kita akan sulit berjalan. Ruang gerak kita pun tak bebas dan terbatas.
Namun, seorang dokter spesialis Fisik dan Rehabilitasi, Dr. dr Syarief Hasan Lutfie, Sp. KFR justru menaruh perhatian serius pada bentuk telapak kaki manusia. Menurutnya, bentuk telapak kaki manusia terbagi atas tiga. "Berdasarkan ilmu perkakian, kaki manusia terbagi atas tiga yakni kaki datar, kaki normal dan kaki sangat lengkung," ucapnya ditemui beberapa waktu lalu di Plataran Menteng, Jakarta Pusat.

Ia berpendapat bahwa bentuk kaki yang tidak normal perlu mendapat perhatian serius karena dapat berpengaruh terhadap anatomi tubuh lainnya. "Untuk kaki datar atau dikenal dengan sebutan kaki bebek perlu dapat penanganan serius karena dapat menyebabkan fatigue muscle (lelah otot)," urainya.
Sebagai seorang dokter, ia tak hanya fokus pada pengobatan luar dan terapi. Ia juga merancang sebuah sepatu khusus bagi mereka yang memiliki kaki datar.
Perjalanannya dalam merancang sepatu tersebut cukup panjang. Hal ini bermula saat ia memulai kariernya sebagai pegawai Kementerian Kesehatan di sub Direktorat Haji. Ia melihat tingginya angka kesakitan kaki.
Dari data tersebut, Dokter Syarief pun mengetahui bahwa kaki manusia sangat beragam. "Ada orang yang tungkainya pendek sebelah, ada yang telapak kakinya datar dan laij sebagainya. Hal inilah yang kemudian menjadi fokusnya untuk meneliti kaki terutama untuk telapak kakinya.

Ia pun berhasil mengumpulkan data-data dan mengambil disertasi di Fakultas Kedokteran UI untuk melakukan penelitian kemampuan endurance pada jemaah haji yang mempunyai kaki datar itu 2008.
Untuk memperdalam pengetahuannya akan anatomi kaki manusia, ia pun hijrah ke Jepang. Disana ia mengambil post doctoral di Keio University Hospital di Tokyo, Jepang. Begitu banyak ilmu yang didapat selama mengenyam pendidikan di sana salah satunya koreksi insole untuk telapak kaki datar.
"Ilmuwan Jepang menggeneralisir berdasarkan arkusnya. Penelitian dilakukan pada kelompok bukan perindividu. Misalnya ketika 10 orang berjalan bisa langsung dimonitor dan itu diambil reratanya, lalu dibuatlah insole-insole yang sesuai," bebernya.
Sepulangnya ke Indonesia, ia pun mempublikasikan hasil penelitian itu. Tak hanya mempublikasikan jurnal ilmiahnya, dokter Syarief juga mulai membuat sepatu untuk pasien-pasiennya secara manual.

"Saya lakukan quick print satu-satu kemudian saya koreksi sendiri. Saya pilih bahannya dan buat insolenya secara manual. Tentu saja ini sangat kasar, tapi secara fungsi betul," jelasnya. Kemudian ia pun bekerja sama dengan seorang tukang dengan latar belakang orthotic prosthetic.
Lalu ia bertemu dengan produsen sepatu lokal, Andre Valentino. Kolaborasi antara ia dan pakar persepatuan tentu membuat segalanya terasa mudah. Ia pun mulai menyosialisasikan insole buatannya untuk kasus-kasus kaki.
Kini sepatu-sepatu rancangannya banyak dimanfaatkan oleh jemaah haji, baik pemilik telapak kaki datar ataupun yang normal. Alasannya, insole yang ia buat di dalam sepatu membuat ruang gerak lebih mudah dan tidak gampang pegal.
Ia berharap ke depannya sepatu rancangannya bisa dijadikan alternatif bagi mereka yang ingin memperbaiki struktur telapak kaki. "Sepatu dengan insole di dalam, jika digunakan rutin bisa membantu anatomi tulang," tukasnya. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025

Lifestyle
Air Kelapa Lebih dari Sekadar Segar! Ini Manfaatnya yang Vital untuk Ibu Hamil dan Pembentukan Air Ketuban
Dokter Dara menyarankan bahwa konsumsi rutin air kelapa diperbolehkan karena manfaat positifnya yang kaya antioksidan dan elektrolit
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025

Indonesia
Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Program ini bertujuan memberikan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat secara cuma-cuma
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 Februari 2025

Indonesia
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025

Indonesia
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Banyak orang yang tidak mendaftarkan akun karena data nama tidak sesuai dengan data KTP
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025

Indonesia
Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas
PKG merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) Presiden Prabowo Subianto
Angga Yudha Pratama - Minggu, 02 Februari 2025

Fun
Resolusi Kesehatan Zodiak di 2025: Sagitarius Rutin Olahraga, Capricorn Perlu Banyak Meditasi, dan Aquarius Perbaiki Pola Tidur
Sagitarius, Aquarius, dan Capricorn punya catan penting soal kesehatan saat memulai 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Januari 2025

Fashion
Tanda Skin Barrier Kamu Rusak dan Cara Memperbaikinya
Sejumlah faktor bisa merusak skin barrier.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 November 2024

Lifestyle
Mengapa IShowSpeed Selalu Energik saat Streaming? ini Jawabannya
Mengapa IShowSpeed selalu energik saat streaming? Mungkin beberapa tips ini bisa menjadi jawabannya.
Soffi Amira - Sabtu, 21 September 2024

Lifestyle
Mencuci Buah tak Selalu Efektif Kurangi Pestisida
Pestisida bisa masuk jauh ke buah.
Dwi Astarini - Kamis, 15 Agustus 2024
