Ribuan Umat Hindu Bali Jalani Ritual Melasti ke Segara Watu Klotok


Ritual Melasti (ANTARA Foto/Sigid Kurniawan)
MerahPutih.Com - Menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka, ribuan umat Hindu menjalani ritual Melasti.
Rangkaian ritual Melasti berlangsung di Segara Watu Klotok 'Sesunan' Pura Agung Besakih. Rangkaian "Pancawali Krama dan Turun Kabeh" dilaksanakan di salah satu pura terbesar di Bali tersebut.
Ritual Melasti adalah sebuah proses untuk membersihkan arca-arca untuk pembersihan secara spiritual tersebut dengan menempuh jarak lebih kurang 70 kilometer dari Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Awal dari rangkaian upacara ritual tersebut "Jempana" yang berjalan paling depan adalah Betara Catur Lawa, yakni Ida Ratu Bagus Pande, Ida Ratu Pasek, Ida Ratu Penyarikan, dan Ida Ratu Dukuh.

Pengusung dari "Jempana" Ratu Pande, semuanya menggunakan kostum serba merah, begitu juga pengusung Ida Betara Pasek memakai busana warna putih-putih kuning, Ida Ratu Penyarikan mengenakan pakaian serba putih dan Ida Betara Dukuh "pemundut jempana" memakai pakaian putih dipadu dengan kuning.
Suasana selama iring-iringan perjalanan ritual Melasti Betara Pura Besakih, sepanjang akses jalan menuju pura tersebut untuk sementara di tutup dan dialihkan ke jalan alternatif lainnya.
Umat Hindu yang datang dari pelosok desa, dan bahkan dari luar Pulau Dewata dengan tertib berjalan mengiringi proses Melasti Betara Pura Besakih ke Pantai Watu Klotok, Kabupaten Klungkung.
Sepanjang perjalanan umat yang panjangnya hampir dua kilometer itu, di setiap desa pakraman yang dilewati prosesi iring-iringan tersebut, umat Hindu melakukan persembahyangan untuk memohon keselamatan umat manusia dan alam semesta ini.
Bendesa Pakraman Besakih yang sekaligus Prawartaka Upacara Panca Walikrama Pura Besakih Jero Mangku Widiarta mengatakan prosesi ini sudah diawali dengan "Nedunang Ida Batara" pada Kamis (1/3) yang dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakilnya Cok Ace, Ketua PHDI Bali Gusti Ngurah Sudiana, rohaniawan Hindu dan masyarakat.
Sudiana sebagaimana dilansir Antara mengatakan proses Melasti ke Segara Watu Klotok adalah serangkaian upacara "Pancawali Krama" yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali di Pura Agung Besakih.
"Oleh karena itu, umat sedharma pada ritual pemelastian ini pasti ramai melakukan persembahyangan dan mengiringi ritual tersebut. Masyarakat Hindu yang hadir tidak saja dari Bali, tapi juga dari seluruh Indonesia, bahkan di sejumlah negara," pungkas Gusti Ngurah Sudiana.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Peduli Pendidikan Nasional Perhimpunan INTI Gelar Simposium Implementasi Kurikulum 2013
Bagikan
Berita Terkait
Mekotekan: Warisan Budaya Bali Setelah Kuningan, Simbol Keberanian dan Tolak Bala

Penyeberangan Selat Bali Sudah Dibuka Minggu Pagi Setelah Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi, Momentum Perjalanan Spiritual Capai Kedamaian Batin dan Harmoni dengan Alam

Perayaan Tawur Agung Kesanga digelar Sehari Sebelum Hari Raya Nyepi 2025, Bermakna Penyucian Alam Semesta

Harga Cabai Rawit di Bali Tembus Rp 130 Ribu Jelang Nyepi dan Lebaran, Operasi Pasar Digenjot

Libur Nyepi dan Cuti Lebaran 2025, Ganjil-genap Ditiadakan 28 Maret hingga 7 April

Prabowo Siapkan Diskon Tiket Pesawat-Tarif Tol saat Libur Lebaran dan Nyepi

Konsep Work From Anywhere Jelang Lebaran dan Nyepi, DPR: Bisa Urai Kemacetan

Hampir 150 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada Hari Raya Nyepi

Wapres: Nyepi Menjadi Refleksi Indah Bagi Semua Manusia
