Relawan MER-C Berharap Perbatasan Gaza-Mesir Dibuka Untuk Penyaluran Bantuan
Masyarakat di Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan pada Kamis (12/10/2023) membantu upaya penyelamatan para korban rentetan serangan udara Israel. ANTARA/Khaled Omar/Xinhua/tm
MerahPutih.com - Serangan yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza dikabarkan telah menewaskan 2.215 warga Palestina. Sementara sekitar 1.400 warga Israel meninggal akibat serangan para pejuang kemerdekaan Palestina.
"614 di antaranya anak-anak dan 370 wanita," kata Relawan organisasi sosial kemanusiaan MER-C, Fikri dalam sebuah laporan langsung dari Jalur Gaza yang disampaikan melalui akun media sosial resmi MER-C di Instagram, X, Facebook dan TikTok, pada Minggu (15/10).
Baca Juga:
Israel Diduga Gunakan Fosfor Putih Saat Menyerang Gaza
Untuk korban luka-luka, laporan itu mencatat hampir 8.714 orang cedera, di mana sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Selain mencatat jumlah korban, relawan MER-C tersebut mengatakan masih mendengar serangan bom dari Israel, yang menyerang Gaza dari jalur darat, udara dan laut, sehingga menimbulkan banyak korban berjatuhan.
Fikri juga mendapat laporan dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menyebutkan ada sekitar 300 korban meninggal yang dilarikan ke rumah sakit itu. Sementara korban luka yang ditangani di rumah sakit itu mencapai 1.500 orang, dengan masih banyak lagi korban luka yang masih menjalani rawat inap di Rumah Sakit Indonesia.
Saat ini, Fikri mengatakan, tidak banyak aktivitas yang dilakukan warga di Gaza karena ratusan ribu di antaranya telah mengungsi ke tempat yang mereka anggap aman, seperti di sekolah-sekolah milik PBB dan juga beberapa rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Indonesia.
Sementara itu, warga di Jalur Gaza juga disebutkan mengalami krisis pangan, listrik dan air bersih.
"Saya sudah dua kali ke minimarket semenjak perang ini terjadi. Banyak sekali rak-rak makanan yang sudah kosong dan obat-obatan juga terus menipis karena banyak korban yang terus berjatuhan," katanya.
Fikri berharap, gerbang perbatasan antara Mesir dan Gaza bisa cepat dibuka sehingga bantuan-bantuan dari negara lain bisa cepat masuk dan disalurkan kepada masyarakat di Gaza yang membutuhkan.
Sementara itu, sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari wilayah Tepi Barat dan sekitarnya, telah tiba di Jakarta dengan selamat pada Minggu (15/10).
"Proses evakuasi dilakukan sejak 13 Oktober 2023 melalui jalur darat dari safe house di Yerusalem melalui Jordan River Border menuju Amman, Yordania," tulis Kementerian Luar Negeri. (Pon)
Baca Juga:
Peningkatan Konflik Israel-Palestina Dapat Memicu Perang Global
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Seruan Indonesia Untuk Redakan Konflik Thailand dan Kamboja, Desak Saling Tahan Diri
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja