Ratusan Perkutut "Manggung" di JHL Birds Arena
Ratusan burung perkutut yang ikut kontes di JHL Birds Arena. (MP/Rizki Fitrianto)
Ratusan burung perkutut dari berbagai daerah di Indonesia "manggung" di liga konkurs seni suara alam burung perkutut di JHL Birds Arena, Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/1). Kontes burung perkutut ini diikuti oleh burung perkutut hasil penangkaran, yaitu perkawinan antara burung Indonesia dengan burung Thailand yang ada di beberapa daerah di Indonesia.
Ketua Bidang Lomba Persatuan Penggemar Perkutut Seluruh Indonesia Gunawan menjelaskan, kontes burung perkutut ini diikuti oleh 400 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Ia juga mengungkapkan, kegiatan konkurs seni suara alam burung perkutut di JHL Birds Arena ini merupakan putaran ke 12, setelah sebelumnya digelar di beberapa daerah di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Liga perkutut dalam konkurs seni suara alam burung perkutut ini merebutkan piala Kapolda Metro Jaya.
"Tema lomba ini kebetulan adalah event, semacam satu liga. Ini adalah putaran ke 12 sebagai penutup. Dan kebetulan, kali ini merebutkan piala Kapolda Metro Jaya," ujar Gunawan kepada merahputih.com.
Kategori yang dipertandingkan dalam kontes burung perkutut atau liga perkutut konkurs seni suara alam burung perkutut ini adalah kategori dewasa yunior dan kategori dewasa senior. Namun untuk lebih meramaikan kegiatan ini ditambah dengan eksebisi yaitu burung setengah gantangan, burung dengan usia 5 sampai 6 bulan, dan burung-burung piyek antara 2 sampai 3 bulan.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Polisi Suntana, yang membuka acara tersebut, menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu kemitraan Polri dengan masyarakat. Ia juga berharap, dalam perlombaan ini akan menghasilkan bibit-bibit burung perkutut yang berkualitas dan bisa bersaing di kancah dunia.
"Selain kita melaksanakan sesuai dengan undang undang yang ada, kegiatan ini juga dalam rangka kita menjaga kelestarian binatang-binatang, termasuk burung perkutut di wilayah kita," tandasnya.
Sebagai catatan, mitos burung perkutut di tanah Jawa adalah binatang yang sakral. Pada zaman Kerajaan Majapahit burung perkutut milik Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir-red) dipercaya sebagai jelmaan pangeran dari Pajajaran yang bernama Joko Mangu.
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
OTT KPK di Tangerang, 2 Pengacara Ditangkap Terkait dengan Jaksa
Sakit Hati Diludahi Motif Pembunuhan Sadis Desa Bunder, Pisau Pelaku Ditemukan di Pasar Kemis
Siswi Strada Tangerang Hilang Sepekan Diduga Diculik, Polisi Gali Informasi dari Sekolah
Ponsel Siswi SMA Strada Tangerang Hilang Diduga Dibawa Lari Laki-Laki Terdeteksi di Manggarai
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
54 Orang Jadi Korban, Kapolda Metro Jaya Langsung Cek TKP Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading
Soundwich: Babak Terakhir, saat Tangerang Raya Menutup Perjalanan Musik dengan Bunyi dan Pelukan
Kapolda Metro Ubah Mindset Polisi dari Pengamanan ke Pelayanan, Kunci Aksi Unjuk Rasa Setahun Prabowo-Gibran Tetap Tertib
Kapolda Metro Ajak Ormas Bersinergi Jaga Keamanan Ibu Kota Lewat Program 'Jaga Jakarta'
Peringati Hari Penglihatan Dunia Rohto Bagikan 1.200 Kacamata Gratis bagi Anak Sekolah