Raja Salman Undang Najib Tun Abdul Razak ke Arab Saudi
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud (Instagram/hrhpsauds)
MerahPutih.Com - Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak mendapat undangan dari Raja Arab Saudi. Sebagai balasan atas undangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud itu, Najib Tun Abdul Razak akan mengadakan lawatan ke Arab Saudi pada 8-12 Januari. Hal ini dilakukan sebagai kunjungan balasan atas lawatan Raja Salman ke Malaysia beberapa waktu lalu.
"Perdana Menteri Dato' Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak akan diiringi isteri serta pejabat dari Kantor Perdana Menteri," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Malaysia, Datin Nirvana Jalil Gani di Kuala Lumpur, Minggu (7/1).
Perdana Menteri Najib Razak dijadwalkan menghadap Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putera Mahkota Mohammed bin Salman Abdulaziz Al Saud di Riyadh.
"Pertemuan-pertemuan antara Perdana Menteri dengan Raja Salman dan Putera Mahkota Arab Saudi akan memberikan peluang kepada mereka untuk membicarakan dan bertukar-tukar pandangan mengenai isu-isu dua bangsa, regional serta masalah internasional, terutama tindakan-tindakan susulan atas isu-isu yang telah dibincangkan dan disetujui sewaktu lawatan ke Malaysia pada Maret tahun lalu," katanya.
Isu-isu tersebut meliputi kerja sama ekonomi, investasi, haji dan pendirian King Salman Center for International Peace (KSCIP) di Putrajaya.
"Pertemuan-pertemuan ini amat tepat pada waktunya dimana hubungan istimewa Malaysia dan Arab Saudi kini berada pada tahap yang tertinggi. Lawatan Perdana Menteri ke Arab Saudi ini akan memperkukuhkan lagi hubungan persahabatan antara dua negara," kata Datin Nirvana Jalil Gani sebagaimana dilansir Antara.
Kunjungan Raja Salman ke Malaysia beberapa waktu lalu menghasilkan sejumlah kesepakatan diantaranya perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco akan menginvestasikan 7 miliar dolar AS atau Rp 91 triliun ke proyek kilang minyak dan petrokimia di negara bagian selatan Malaysia, Johor.
Kilang minyak yang dikelola Petronas tersebut nilainya mencapai 27 miliar dolar AS atau setara Rp 351 triliun. Proyek tersebut dinamakan proyek pengembangan kilang dan petrokimia terpadu atau Refinery and Petrochemical Integrated Development (RAPID).(*)
Bagikan
Berita Terkait
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB
Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal
Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel
Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan