Headline

PWI Cirebon Sesalkan Intimidasi, Persekusi dan Kekerasan Terhadap Wartawan Saat Aksi Munajat 212

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 22 Februari 2019
 PWI Cirebon Sesalkan Intimidasi, Persekusi dan Kekerasan Terhadap Wartawan Saat Aksi Munajat 212

Ketua PWI Cirebon Moh Noli Alamsyah (Foto: MP/Mauritz)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cirebon menyesalkan masih terjadinya tindakan kekerasan terhadap wartawan yang menjalankan tugas peliputan pada saat aksi Munajat 212.

Padahal, kerja wartawan sudah jelas-jelas dilindungi UU Pers No. 40 tahun 1999. PWI mendesak aparat penegak hukum khususnya Polri bertindak tegas kepada para pelaku aksi kekerasan terhadap wartawan pada aksi Munajat 212.

"Kekerasan terhadap awak media masih terjadi karena banyak yang belum memahami bahwa kerja wartawan itu mendapat perlindungan hukum. Kemudian, sanksi yang belum tegas terhadap para pelaku kekerasan. Bila sanksi tegas diberikan, tentu ada efek jera. Kami berharap Polri tegas dan menangkap para pelaku kekerasan terhadap wartawan," ujar Mohamad Noli Alamsyah, Ketua PWI Cirebon, Jumat (22/2).

Noli Alamsyah juga meminta masyarakat memahami tugas wartawan, sehingga tidak bisa seenaknya melakukan intimidasi, persekusi dan tindakan kekerasan.

Aksi Munajat 212 di Monas
Massa aksi Munajat 212 di Monas, Jakarta (Twitter @mahendradatta)

"Kalau benar terjadi ada intimidasi, tindakan kekerasan dan perampasan terhadap alat kerja wartawan, ini sama saja seperti bukan negara hukum. Bila ada yang kurang berkenan, masyarakat bisa datang ke ruang redaksi. Jadi, tidak perlu melakukan tindakan kekerasan. Di ruang redaksi, usulan atau permintaan masyarakat bisa dikomunikasikan," lanjutnya.

Noli kembali menekankan bahwa hal-hal yang kurang berkenan bisa diselesaikan dengan jalan komunikasi dan musyawarah.

"Kita itu negara yang terkenal dengan sebutan masyarakat yang santun dan ramah. Kita juga menganut cara musyawarah bila memang terjadi masalah. Indonesia bukan negara bar bar, kita ini negara hukum," tegasnya.

PWI Cirebon berharap tidak ada lagi intimidasi dan aksi kekerasan terhadap wartawan ke depannya. Apa yang terjadi di acara Munajat 212 harus menjadi peristiwa yang terakhir.

"Sekali lagi saya sampaikan ke semua elemen masyarakat, bila ada yang kurang berkenan dengan media maka dikomunikasikan bersama dewan redaksi. Komunikasi atau musyawarah sebaiknya lebih dikedepankan. Datang ke kantor redaksi juga tidak harus demo. Saya yakin dan percaya, dewan redaksi bisa memberikan solusi yang terbaik bagi pihak-pihak terkait," pungkasnya.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Mauritz, reporter dan kontributor merahputh.com untuk wilayah Jawa Barat.

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Ribuan Jamaah Munajat 212 Doakan Keselamatan Bangsa dan Negara

#Massa 212 #Kekerasan Wartawan #Persekusi #PWI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi yang Banting Wartawan saat Liput Demo
Pemerintah harus mempunyai perhatian serius terhadap kasus-kasus kekerasan yang terjadi kepada wartawan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 02 Mei 2025
DPR Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi yang Banting Wartawan saat Liput Demo
Indonesia
Iwakum Sesalkan Dugaan Intimidasi Wartawan oleh Ajudan Panglima TNI di Markas Polri
Dugaan intimidasi terhadap wartawan Kompas.com ini terjadi saat Adhyasta Dirgantara meliput kegiatan bakti sosial TNI dan Polri di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 Februari 2025
Iwakum Sesalkan Dugaan Intimidasi Wartawan oleh Ajudan Panglima TNI di Markas Polri
Indonesia
Iwakum Desak Proses Hukum Anggota Satpol PP yang Pukul Wartawan di Ternate
Pemukulan terhadap jurnalis tidak hanya melanggar UU Pers
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 Februari 2025
Iwakum Desak Proses Hukum Anggota Satpol PP yang Pukul Wartawan di Ternate
Indonesia
Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Minta Maaf HPN 2025 Berlangsung di Tengah Perpecahan Organisasi
Sejak lahir 9 Februari 1946 dengan peristiwa heroik dengan ironis kali ini dirayakan dalam suasana berbeda prinsip.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 09 Februari 2025
Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Minta Maaf HPN 2025 Berlangsung di Tengah Perpecahan Organisasi
Indonesia
PDIP Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Mobil Jurnalis Tempo
PDIP minta polisi segera tangkap pelaku kekerasan jurnalis Tempo. Kekerasan itu terjadi di Jalan Pattimura atau di belakang Mabes Polri.
Soffi Amira - Kamis, 08 Agustus 2024
PDIP Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Mobil Jurnalis Tempo
Indonesia
Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun Lawan Pemecatan
Menurut Hendry, DK PWI telah bertindak melampaui kewenangannya. Dia mengatakan bahwa keputusan tersebut bukan hasil rapat resmi DK.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Juli 2024
Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun Lawan Pemecatan
Indonesia
Dicopot dari Jabatan Ketum PWI, Hendry Ch Bangun Somasi Balik Ketua DK
Dalam somasi itu, Ketua DK PWI Sasongko diberi waktu tiga hari untuk meminta maaf kepada Ketua Umum PWI Pusat dan mencabut pernyataannya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Juli 2024
Dicopot dari Jabatan Ketum PWI, Hendry Ch Bangun Somasi Balik Ketua DK
Indonesia
Dewan Kehormatan Berhentikan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun
Sebelumnya, melalui Surat Keputusan Nomor :20/IV/DK/PWI-P/SK-SR/2024 tertanggal 16 April 2024, Dewan Kehormatan juga telah memberikan sanksi peringatan keras kepada Hendry.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Juli 2024
Dewan Kehormatan Berhentikan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun
Lifestyle
Pameran Foto ‘Pers, Demokrasi, & Pembangunan’ Tampilkan Dunia Kewartawanan Indonesia
Dalam semangat merayakan HPN Perum LKBN ANTARA menggelar Pameran Foto Pers, Demokrasi, & Pembangunan.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Februari 2024
Pameran Foto ‘Pers, Demokrasi, & Pembangunan’ Tampilkan Dunia Kewartawanan Indonesia
Indonesia
Polisi Selidiki Kekerasan terhadap Kameramen TV saat Liput Diskusi Politik
Polda Metro Jaya menerima laporan polisi yang dilayangkan kameramen televisi swasta.
Zulfikar Sy - Kamis, 27 Juli 2023
Polisi Selidiki Kekerasan terhadap Kameramen TV saat Liput Diskusi Politik
Bagikan