Putin Ingin Rusia Terlibat Dalam Proyek Nuklir dan Kereta Api IKN
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Kamis, (30/6). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Merahputih.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/6), pukul 15.30 waktu sekitar. Putin mengatakan, hubungan yang dimiliki Indonesia dan Rusia, terjalin atas dasar tradisi persahabatan.
"Kami sangat senang menyambut Presiden RI di Kremlin, ini adalah kunjungan pertama Jokowi ke Moskow sebagai Presiden," kata Presiden Putin dikutip dari en.kremlin.ru, Jumat (1/7).
Baca Juga:
Bertemu Putin, Jokowi Nyatakan Siap Jembatani Komunikasi Rusia dan Ukraina
Putin dan Jokowi membahas beberapa upaya kerja sama serta permasalahan regional dan internasional. Diskusi dimulai dengan pembahasan terkait kerja sama perdagangan dan ekonomi,
Menurut Putin, kerja sama antara kedua negara menunjukkan hasil dinamika yang positif dan keinginan untuk bisa meningkatkan kerja dari Komisi Bersama Rusia-Indonesia.
Putin menyebut, banyak dari perusahaan Rusia yang telah beroperasi di Indonesia. Pihaknya, berkeinginan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional di Indonesia.
"Dengan pengalaman, kompetensi dan teknologi yang tidak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia untuk mengambil bagian dalam proyek bersama, termasuk proyek dengan penggunaan non-teknologi nuklir," katanya.
Putin menyebutkan, bahwa Rusia dan Indonesia juga memiliki potensi kerja sama yang besar dalam bidang infrastruktur transportasi dan logistik dan negaranya ingin terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia, Nusantara, di Kalimantan Timur.
"Kereta Api Rusia bisa ikut melaksanakan implementasi besar-besaran pemerintahan Indonesia dalam memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan," kata Putin.
Joko Widodo mengungkapkan, dirinya banyak berdiskusi soal pangan dan pupuk saat pertemuan dengan putin.
"Saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan merupakan kepentingan masyarakat dunia," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menyebutkan, ratusan juta orang terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk, terutama negara-negara berkembang.
"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk, baik dari Rusia maupun dari Ukraina. Ini sebuah berita yang baik," jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia.
"Khusus jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, tadi sekali lagi Presiden Putin sudah memberikan jaminannya," kata Jokowi. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi Minta Putin Jamin Keamanan Jalur Ekspor Pangan Ukraina
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Roy Suryo Cs Dijadikan Tersangka Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi, Ketum MUI : Pelajaran agar tak Gampang Caci Maki Orang Lain
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
Polisi Tunggu Kedatangan Roy Suryo, Segera Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Sudah Kantongi Barang Bukti, Polisi Sebut Tersangka Edit hingga Manipulasi Ijazah Jokowi
Roy Suryo Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polda Metro Jaya: Terbukti Sebarkan Hoax
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Nasib Laporan Jokowi Terkait Ijazah Palsu ke Polda Metro Ditentukan Hari Ini
Penentuan Penerus Takhta Kerajaan Surakarta, Jokowi Tolak Ikut Campur
Ini Kata Jokowi Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto