Puluhan WNI Diduga Jadi Korban Kapal Karam Saat Diselundupkan Ke Malaysia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Desember 2021
Puluhan WNI Diduga Jadi Korban Kapal Karam Saat Diselundupkan Ke Malaysia

SAR Tanjungpinang, Kepri, mengantisipasi korban kapal PMI tenggelam di Johor hanyut ke perairan Indonesia, dengan membentuk posko di dermaga Tanjung Uban. (ANTARA/HO-Humas SAR Tanjungpinang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Malaysia terus melakukan pencarian korbab akibat insiden kapal karam yang membawa lebih kurang 50 pendatang asing tanpa izin di Tanjung Balau yang dipercayai dari Indonesia menuju ke Malaysia.

Kapal pembawa pekerja migran Indonesia (PMI) itu dilaporkan tenggelam di perairan Tanjung Balau, Johor oleh salah seorang petugas MRSC, Rabu (15/12), sekitar pukul 04.40 WIB.

Maritime Rescue Sub Centre (MRSC) Johor Bahru, Malaysia menemukan tujuh mayat korban insiden kapal karam yang membawa 50 pendatang asing tanpa izin (PATI) di Tanjung Balau, Rabu (16/12), pada hari kedua pencarian korban.

Baca Juga:

Pemprov Jatim Wajibkan Pekerja Migran Mudik Karantina 14 Hari

"Sejauh ini jenis kelamin korban yaitu lima laki-laki dan dua orang wanita," ujar Wakil Direktur Operasi Badan Penegakan Maritim Malaysia, Maritim Negeri Johor, Kapten Maritim Simon Templer Lo Ak Tusa, di Johor Bahru dikutip Antara.

Dia mengatakan, dengan penemuan ini menjadikan jumlah keseluruhan korban sebanyak 32 orang, yaitu 14 korban selamat dan 18 korban meninggal dunia.

Maritim Malaysia bersama lembaga terkait telah melanjutkan operasi cari selamat hari kedua untuk menemukan sisa korban lebih kurang 18 orang yang masih belum ditemui

"Operasi dimulai pada jam 07.00 pagi dengan jangkauan 147 batu nautika pencarian di laut sekitar perairan Tanjung Balau dengan kekuatan aset Kapal Maritim (KM) Tegas dan bot petir 50 Maritim Malaysia serta aset-aset dari lembaga sahabat yang lain," katanya.

Operasi melibatkan 133 petugas terdiri dari Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Pasukan Polisi Marin (PPM), Angkatan Pertahanan Umum Malaysia (APM) serta Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).

Maritim Malaysia meminta informasi dari seluruh komunitas maritim untuk melaporkan semua peristiwa darurat di laut melalui telepon ke MERS 999 atau Pusat Operasi Maritim Malaysia Negeri Johor pada nomor 07-2199401.

Sementara itu, Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Nusa Tenggara Barat menelusuri sindikat calo yang memberangkatkan pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal sehingga menjadi korban kapal tenggelam di perairan Malaysia.

"Kami akan tindak lanjuti setelah ada informasi yang disampaikan Perwakilan Republik Indonesia di Malaysia setelah mendalami korban yang selamat," kata Kepala UPT BP2MI NTB Abri Danar Prabawa, di Mataram, Kamis (16/12).

Ia berharap, para korban kapal tenggelam yang selamat bisa kooperatif memberikan informasi. Sebab, sponsor yang memberangkatkan PMI secara ilegal tersebut diduga tidak satu orang.

"Banyak sekali pihak yang diduga terlibat, mulai mulai dari desa, kota transit (tidak satu tempat) sampai di kota akhir sebelum menuju Malaysia," ujarnya.

Operasi pencarian korban kapal karam. ANTARA/HO-Maritim Malaysia
=Operasi pencarian korban kapal karam. ANTARA/HO-Maritim Malaysia

Kantor Basarnas Tanjungpinang membuat posko SAR Gabungan di wilayah Dermaga UPP Tanjung Uban, Bintan, Kepri untuk mengantisipasi korban kapal pengangkut PMI tenggelam di perairan Johor, Malaysia hanyut memasuki perairan Indonesia.

"Kita telah mengerahkan dua regu tim SAR menggunakan RIB dari Pulau Dompak ke Dermaga Tanjung Uban untuk pendirian posko," kata Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang Slamet Riyadi di Tanjungpinang, Kamis.

Basarnas Tanjungpinang terus berkoordinasi dengan Maritime Rescue Sub Centre (MRSC) Johor Bahru terkait pencarian PMI tenggelam.

Ia menjelaskan Tim SAR Gabungan meliputi TNI AL, Polri, KPLP, Kapal Perikanan hingga himpunan nelayan setempat, siap bergerak membantu pencarian para korban jika diizinkan masuk teritorial "Negeri Jiran" itu.

Satgas KJRI Johor Bahru, Jumat (17/12), akan melanjutkan penyisiran ke lokasi tempat kapal karam tersebut di Tanjung Balau.

Baca Juga:

Di Tengah Ancaman Omicron, Pemerintah Diminta Tak Lepas Tangan Nasib Pekerja Migran

#Pekerja Migran #Malaysia #Tim SAR #Basarnas #TKI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ratusan WNI Tejebak di Myanmar, 54 Orang Segera Dibawa Pulang
KBRI Yangon akan membantu menyiapkan dokumen perjalanan dan mengatur proses pemulangan melalui jalur Myanmar–Thailand bersama KBRI Bangkok. Upaya pemindahan WNI lainnya juga masih terus dilakukan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Ratusan WNI Tejebak di Myanmar, 54 Orang Segera Dibawa Pulang
Indonesia
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam/judi online di Myanmar.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Indonesia
Polisi Malaysia Selamatkan 49 WNI Perempuan dari Perdagangan Orang, Ada Yang Sudah 13 Tahun Dipekerjakan
WNI yang diselamatkan itu berusia antara 20 hingga 47 tahun. Mereka telah berada di Malaysia antara lima bulan hingga 13 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Polisi Malaysia Selamatkan 49 WNI Perempuan dari Perdagangan Orang, Ada Yang Sudah 13 Tahun Dipekerjakan
Indonesia
Polisi Gagalkan Keberangkatan 430 Pekerja Migran Ilegal, Dijanjikan Kerja hingga Jadi Pelaku Scamming di Luar Negeri
Janji kerja di luar negeri berujung tipu-tipu, 430 pekerja migran ilegal digagalkan polisi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Polisi Gagalkan Keberangkatan 430 Pekerja Migran Ilegal, Dijanjikan Kerja hingga Jadi Pelaku Scamming di Luar Negeri
Indonesia
Basarnas: 171 Korban Dievakuasi dari Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Selamat, 67 Meninggal Dunia
Menurut Syafii, dengan ditemukannya seluruh korban dari lokasi reruntuhan maka seluruh rangkaian misi pencarian dan penyelamatan dinyatakan selesai.
Frengky Aruan - Selasa, 07 Oktober 2025
Basarnas: 171 Korban Dievakuasi dari Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Selamat, 67 Meninggal Dunia
Indonesia
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Basarnas menemukan sebanyak 104 orang selamat dan 67 orang meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part) dari badan hingga ujung kaki.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Indonesia
Evakuasi Ponpes Al Khoziny Selesai: Semua 63 Korban Tewas Ditemukan, 61 Jasad Utuh Sisanya Bagian Tubuh
Dari sisi teknis, operasi Basarnas telah dianggap selesai karena tidak ada lagi tanda-tanda korban di bawah reruntuhan Ponpes Al Khoziny.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Evakuasi Ponpes Al Khoziny Selesai: Semua 63 Korban Tewas Ditemukan, 61 Jasad Utuh Sisanya Bagian Tubuh
Indonesia
Basarnas Pastikan Operasi SAR Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Diteruskan sampai Tidak Ada Lagi Korban
Basarnas memiliki ketentuan standar operasi selama tujuh hari dengan kemungkinan perpanjangan tiga hari.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Basarnas Pastikan Operasi SAR Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Diteruskan sampai Tidak Ada Lagi Korban
Indonesia
13 Orang Masih Tertimbun, Tim SAR Rampungkan Evakuasi Ponpes Al Khoziny Hari ini
13 orang masih tertimbun di reruntuhan gedung Ponpes Al Khoziny, Jawa Timur. Tim SAR pun menargetkan proses evakuasi rampung hari ini, Senin (6/10).
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
13 Orang Masih Tertimbun, Tim SAR Rampungkan Evakuasi Ponpes Al Khoziny Hari ini
Indonesia
Terus Bertambah, Korban Tewas Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Capai 45 Orang
Bramantyo belum dapat memastikan hingga saat ini masih ada berapa korban yang masih berada di balik reruntuhan bangunan.
Frengky Aruan - Minggu, 05 Oktober 2025
Terus Bertambah, Korban Tewas Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Capai 45 Orang
Bagikan