Puluhan Warga Palestina Jadi Tumbal Peresmian Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem


Seorang wanita berjalan melewati hamparan bunga berbentuk bendera Amerika Serikat (AS) dan lambang perpindahan kedutaan AS ke Yerusalem, dekat lokasi kedutaan AS di Yerusalem (ANTARA FOTO/REUTERS/Ron
MerahPutih.Com - Kata sambutan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan ucapan selamat Presiden Donald Trump atas pembukaan kantor kedutaan besar Amerika Serikat di Yerusalem menelan korban nyawa puluhan warga Palestina.
Sekitar 55 orang warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam unjuk rasa besar-besaran menolak pemindahan kedutaan besar AS ke Yerusalem. Tapi Israel dan Amerika Serikat bergeming, menantu Trump, Jared Kushner menjadi utusan khusus Gedung Putih menyampaikan pidato pembukaan dalam peresmian kedutaan AS di Yerusalem pada Senin (14/5).
Ironis memang, dalam pidatonya suami Ivanka Trump ini berulang kali menggemakan perdamaian dan keharmonisan sementara saat bersamaan pasukan Israel menembak mati puluhan warga Palestina di perbatasan Gaza.

Langkah AS memenuhi janji Presiden Donald Trump, yang mengakui kota suci tersebut sebagai ibu kota Israel, melecut kemarahan Palestina serta mengundang banyak kecaman dari pemimpin dunia sebagai kemunduran upaya perdamaian.
Pada upacara pembukaan kedutaan itu, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sebagaimana dilansir Antara dari Reuters berterima kasih kepada Trump karena memiliki keberanian menepati janji.
"Sungguh hari luar biasa bagi Israel," kata Netanyahu dalam pidatonya, "Kami berada di Yerusalem dan kami di sini untuk tinggal." Trump, dalam pesan rekaman, mengatakan tetap berkomitmen untuk perdamaian Israel dengan Palestina.
Di perbatasan Gaza, protes Palestina dengan cepat berubah menjadi pertumpahan darah.

Tembakan tentara Israel menewaskan sedikitnya 55 orang Palestina, korban tertinggi dalam satu hari sejak serangkaian protes untuk menuntut hak untuk kembali ke tanah air leluhur di Israel mulai pada 30 Maret.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, korban tewas termasuk enam anak di bawah usia 18 tahun. Para pejabat kesehatan mengatakan, 900 warga Palestina terluka, sekitar 450 dari mereka dengan peluru tajam.
Prancis meminta Israel untuk menahan diri dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan dia sangat prihatin oleh peristiwa yang terjadi di Gaza.
Puluhan ribu warga Palestina telah menuju garis pantai perbatasan daerah kantong, beberapa mendekati pagar Israel - sebuah garis yang dikatakan oleh pemimpin Israel dan Palestina tidak akan diizinkan untuk melewatinya. Awan asap hitam dari ban yang terbakar oleh demonstran membumbung di udara.

Pengunjuk rasa, beberapa bersenjatakan ketapel, melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel, yang melepaskan tembakan gas air mata dan rentetan tembakan gencar.
"Hari ini adalah hari besar ketika kita akan melewati pagar dan memberi tahu Israel serta dunia, kita tidak akan terima untuk dikuasai selamanya," demikian guru di Gaza, Ali, yang menolak disebutkan nama belakangnya.
Pengakuan Trump atas Yerusalem yang diperebutkan sebagai ibu kota Israel pada Desember membuat marah rakyat Palestina, yang mengatakan Amerika Serikat tidak bisa lagi menjalankan perannya sebagai perantara yang jujur dalam proses perdamaian dengan Israel.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang ingin mereka bangun di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza.

Israel menganggap semua kota, termasuk sektor timur yang direbutnya dalam perang Timur Tengah 1967 dan dianeksasi, sebagai "ibu kota abadi dan tak terpisahkan" dalam sebuah langkah yang belum memenangkan pengakuan internasional.
Sebagian besar negara mengatakan status Yerusalem - sebuah kota suci bagi orang Yahudi, Muslim dan Kristen - harus ditentukan dalam penyelesaian perdamaian terakhir dan bahwa memindahkan kedutaan mereka sekarang akan merusak kesepakatan semacam itu.
Perundingan perdamaian, yang bertujuan menemukan penyelesaian dua negara untuk sengketa itu dibekukan sejak 2014.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Menggelar Karpet Merah untuk Investasi Tiongkok di Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Ratusan Ribu WNI di AS Belum Lapor Diri, Dubes Indroyono Ingatkan Program Deportasi Trump

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas
