Headline

Menggelar Karpet Merah untuk Investasi Tiongkok di Indonesia

Eddy FloEddy Flo - Senin, 14 Mei 2018
Menggelar Karpet Merah untuk Investasi Tiongkok di Indonesia

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Perdana Menteri Cina Li Keqiang memeriksa pasukan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Dalam ilmu ekonomi kekinian, investasi menjadi kata kunci sekaligus kata kerja setiap pemerintahan.Bahkan, pertumbuhan ekonomi suatu negara, investasi termasuk salah satu tolok ukurnya. Indonesia melalui pemerintahan Jokowi gencar mengundang investor asing untuk melakukan investasi di Indonesia. Boleh dibilang, pemerintah saat ini tengah menggelar karpet untuk para investor asing.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Tiongkok sebagai negara ketiga yang paling banyak berinvestasi di Indonesia pada tahun 2017 dengan 3,36 miliar dolar AS.

Investasi negara itu terus merangkak naik. Pada tahun 2013, misalnya, jumlahnya sebesar 297 juta dolar AS dan bertengger di posisi 12, kemudian pada tahun 2015 naik menjadi peringkat ke-9 dengan investasi 628 juta dolar AS hingga mencapai posisi ketiga pada tahun 2017.

Sebagai menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Pasifik, Kepala BKPM Thomas Lembong menilai wajar saja jika kemudian mitra dagang utama bagi 121 negara di dunia itu menjadi negara yang diincar banyak pihak sebagai investor potensial.

"Tiongkok jadi salah satu investor terbesar di hampir semua negara di Asia Pasifik, bahkan dunia," katanya.

Kepala BKPM Thomas Lembong
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)

Tiongkok sendiri mengaku akan terus meningkatkan investasi ke Indonesia setelah sepanjang 2017 lalu pertumbuhan investasi negeri tirai bambu di Indonesia mencapai 27 persen.

"Pada tahun lalu investasi Tiongkok di sini tumbuh 27 persen. Saya rasa momentum ini akan terus berlanjut, bahkan sampai ke tahun berikutnya," kata Minister Counsellor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia Wang Liping sebagaimana dilansir Antara.

Wang menuturkan bahwa keyakinan tumbuhnya investasi Tiongkok ke Indonesia berdasarkan upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi.

Pemerintah Indonesia, di sisi lain, juga terus melakukan upaya perbaikan untuk dapat mengundang investor Tiongkok masuk dan menanamkan modal di Tanah Air. Ditambah pula dengan besarnya pasar Indonesia dan sumber daya alam melimpah.

"Tiongkok sendiri punya pengalaman di bidang teknologi dan manufaktur. Ini bisa jadi peluang untuk terus bekerja sama dalam banyak aspek," kata Wang.

Presiden Jokowi dan PM Tiongkok Li Keqiang
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang (kiri) saat kunjungan kenegaraan di beranda Istana Bogor (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

"Belt and Road Initiative" Daya tarik investasi Tiongkok tidak terlepas dari kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau "Belt and Road Initiative" yang dicanangkan Presiden Xi Jinping pada tahun 2013.

BRI menawarkan sebuah upaya untuk memperluas peluang bagi pembangunan dan kesejahteraan bersama melalui kerja sama konektivitas yang saling menguntungkan.

Diharapkan dari terbangunnya fasilitas perhubungan maka berkembang kerja sama lain, seperti perdagangan, investasi, dan hubungan antarmasyarakat.

Hal itu juga sejalan dengan prioritas Presiden Jokowi yang ingin meningkatkan pembangunan infrastruktur sehingga investasi infrastruktur diharapkan bisa terdorong dengan inisiatif tersebut.

Ada empat koridor pembangunan ekonomi yang ditawarkan pemerintah Indonesia dalam kerangka tersebut, yakni pembangunan kawasan terintegrasi di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.

Secara rinci, koridor pertama adalah pembangunan infrastruktur di antaranya Kuala Namu Aerocity dan kawasan industri di Sumatera Utara.

Luhut Pandjaitan dan Menlu Tiongkok
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri dan Penasehat Negara China Wang Yi di Beijing, China (ANTARA FOTO/Parker Song/Pool via REUTERS)

Kedua, pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan kawasan industri KIPI Tanah Kuning di Kalimantan Utara. Ketiga, pembangunan Bandar Udara Internasional Lembeh, kawasan wisata Likupang dan kawasan industri Bitung di Sulawesi Utara. Terakhir, pembangunan "techno park" dan tol di Bali.

Total potensi investasi dari empat koridor tersebut bernilai hingga 51,93 miliar dolar AS.

Dari empat koridor pembangunan ekonomi yang ditawarkan, proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kalimantan Utara kemungkinan akan jadi proyek pertama yang bisa direalisasikan menyusul ditandatanganinya kerja sama pengembangan proyek pada pertengahan April lalu.

"Dari hasil evaluasi yang dilakukan Menko Maritim (Luhut Binsar Pandjaitan) yang diutus Presiden untuk mengoordinasikan ini, Kalimantan Utara adalah provinsi yang paling siap untuk memulai investasi, terutama di bidang pembangkit listrik tenaga air," kata Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

Waprres Jusuf Kalla dan PM Tiongkok
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menyampaikan paparan disaksikan Perdana Menteri Cina Li Keqiang pada Indonesia-China Business Summit di Jakarta, Senin (7/5). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Tidak Eksklusif Meski hanya menawarkan empat koridor pembangunan ekonomi bernilai fantastis kepada Tiongkok melalui kerangka "Belt and Road Initiative", tidak berarti investasi infrastruktur hanya eksklusif diberikan kepada Negeri Tirai Bambu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga menjadi utusan khusus kerja sama strategis Indonesia dan Tiongkok, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak membatasi investasi infrastruktur hanya investasi dari Tiongkok, tetapi juga kepada negara manapun asalkan memenuhi syarat.

Ia meminta investasi yang masuk, baik dari Tiongkok maupun negara lainnya, harus memenuhi empat kriteria.

Kriteria yang dimaksud, yakni teknologi yang ramah lingkungan, penggunaan tenaga kerja lokal, bersedia membangun pelatihan vokasional, dan transfer teknologi.

"Pertanyaannya, apakah ini hanya untuk Tiongkok? Tidak. Terbuka untuk siapa saja yang mau masuk, silakan datang. Kami juga transparan. Kalian nanti lihat bagaimana 'deal'-nya," pungkas Luhut Pandjaitan.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: PM Li Keqiang Perintahkan Perusahaan Negaranya Pakai Tenaga Kerja Indonesia

#Investasi Asing #Investasi Tiongkok #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Komisi XII DPR sebut investasi Arab Saudi harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
LG Cabut Investasi dari Indonesia, Menperin Minta Rp 5,63 Triliun yang Sudah Masuk Dijaga
Perusahaan Korea Selatan (Korsel) LG Energy Solution telah memutuskan mundur dari investasi proyek kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Wisnu Cipto - Senin, 28 April 2025
 LG Cabut Investasi dari Indonesia, Menperin Minta Rp 5,63 Triliun yang Sudah Masuk Dijaga
Indonesia
Sepekan Terakhir, Modal Asing Rp 2,36 Triliun Bersih Masuk Indonesia Dorong Rupiah Menguat Tipis
Aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik mencapai sebesar Rp 2,36 triliun pada pekan keempat April 2025.
Wisnu Cipto - Sabtu, 26 April 2025
Sepekan Terakhir, Modal Asing Rp 2,36 Triliun Bersih Masuk Indonesia Dorong Rupiah Menguat Tipis
Indonesia
Konsorsium LG Hengkang dari Indonesia, Prabowo Pede Nanti Ada Investor Lain
Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik dan menjanjikan bagi banyak investor asing lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 22 April 2025
Konsorsium LG Hengkang dari Indonesia, Prabowo Pede Nanti Ada Investor Lain
Indonesia
Dasco Sebut Investor Qatar Tertarik Masuk Danantara
Investor dari Qatar itu berminat untuk berinvestasi di Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Wisnu Cipto - Kamis, 03 April 2025
Dasco Sebut Investor Qatar Tertarik Masuk Danantara
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Lawatan Baru Sampai Inggris, Prabowo Sukses Tarik Investasi Rp 294 Triliun
Setelah dari London, Prabowo akan melanjutkan lawatan luar negeri ke titik terakhir, yaitu Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
Wisnu Cipto - Jumat, 22 November 2024
Lawatan Baru Sampai Inggris, Prabowo Sukses Tarik Investasi Rp 294 Triliun
Indonesia
Prabowo Klaim Perusahaan Patungan China Setuju Investasi Rp 156 Miliar ke RI
Presiden Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Li Qiang di Great Hall of the People, Beijing, Sabtu, (9/11),
Wisnu Cipto - Sabtu, 09 November 2024
Prabowo Klaim Perusahaan Patungan China Setuju Investasi Rp 156 Miliar ke RI
Bagikan