Puluhan Ribu Warga Korsel Kompak Unjuk Rasa Suarakan Krisis Lingkungan


Bendera Korea Selatan. (Foto: Unsplash/DavidRockDesign)
MerahPutih.com - Lebih dari 20.000 warga Korea Selatan dari semua lapisan masyarakat berkumpul dalam unjuk rasa besar-besaran di jantung Distrik Gangnam, Seoul, Sabtu pekan lalu. Mereka kompak menyerukan agar pemerintah segera bertindak mengatasi krisis iklim.
Dengan slogan "Mari Ubah Dunia, Bukan Iklim," para peserta memegang tanda tangan yang terbuat dari kotak kertas dan menyerukan solusi untuk berbagai masalah lingkungan. Mereka mendesak peralihan ke energi terbarukan dan penangguhan proyek pembangunan yang merusak ekosistem.
"Tidak ada tempat bagi mata pencaharian masyarakat dalam upaya meningkatkan permintaan listrik untuk pertumbuhan ekonomi atau memperluas risiko nuklir dan gas rumah kaca," kata kelompok pengunjuk rasa tersebut dalam pernyataan bersama, seperti dikutip dari The Korea Times, Senin (9/9).
"Mari kita bersatu untuk mengatasi bencana iklim dan ketidakadilan global, serta melindungi kehidupan yang setara dan bermartabat."
Baca juga:
Dalam petisi konstitusional yang diajukan oleh kaum muda dan kelompok masyarakat, pengadilan memutuskan bahwa undang-undang menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca hingga tahun 2030, gagal melindungi hak asasi manusia dasar masyarakat setelah tahun 2031.
Putusan tersebut mengakui bahwa kurangnya rencana pemerintah untuk mengatasi krisis iklim dapat mengakibatkan pelanggaran hak-hak dasar masyarakat.
Aksi unjuk rasa hari Sabtu lalu tersebut adalah yang keempat kalinya, pertama kali dilakukan pada 2019. Tahun ini, unjuk rasa dipindahkan dari tempat biasanya di kawasan Gwanghwamun ke distrik bisnis Gangnam untuk pertama kalinya.
"Ini adalah tempat berkumpulnya Samsung Electronics, POSCO, GS Caltex, dan Google Korea, yang menghasilkan laba dengan mengeluarkan sejumlah besar gas rumah kaca," kata seorang anggota panitia penyelenggara unjuk rasa tersebut. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar

Buruh Kepung Gedung MPR/DPR Hari ini (22/9), Tolak Upah Murah dan Minta Sistem Outsourcing Dihapus

Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf

Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan

Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Indonesia U-23 Tertinggal di Babak Pertama, Gol Tunggal Korsel Dicetak Menit ke-6

[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)