Pulang ke Swedia, Greta Thunberg Tinggalkan Israel Naik Pesawat ke Paris setelah Ditahan di Kapal Bantuan

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 11 Juni 2025
Pulang ke Swedia, Greta Thunberg Tinggalkan Israel Naik Pesawat ke Paris setelah Ditahan di Kapal Bantuan

Greta Thunberg kembali ke Swedia via Prancis setelah ditahan sehari oleh Israel.(foto: Instagram @gretathunberg)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — AKTIVIS iklim dan hak asasi manusia asal Swedia, Greta Thunberg, meninggalkan Israel pada Selasa (11/6) dengan penerbangan menuju Prancis. Thunberg ditahan pasukan Israel bersama aktivis lainnya di atas kapal bantuan yang menuju Gaza.

“Greta Thunberg baru saja meninggalkan Israel dengan penerbangan menuju Swedia (via Prancis),” ujar pihak Kementerian Luar Negeri Israel di platform X, dikutip CNN. Unggahan itu disertai dua foto sang aktivis muda di dalam pesawat.

Thunberg dikenal sebagai aktivis iklim yang menolak bepergian dengan pesawat. Ia pernah berlayar ke konferensi iklim di New York pada 2019 sebagai bentuk protes terhadap emisi penerbangan.

Koalisi Freedom Flotilla (FFC), penyelenggara kapal bantuan bernama Madleen, menyatakan empat dari 12 aktivis yang berada di atas kapal telah meninggalkan Israel pada Selasa. Para aktivis itu mencakup Thunberg, dua warga negara Prancis, dan satu warga negara Spanyol. Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa asal Prancis, masih ditahan bersama tujuh aktivis lain dari Turki, Belanda, Prancis, Brasil, dan Jerman.

“Dalam beberapa hari dan jam terakhir, Presiden Parlemen Eropa terus menjalin komunikasi dengan otoritas Israel untuk memastikan keselamatan anggota Parlemen Eropa, Rima Hassan, yang berada di kapal Madleen, beserta semua yang menyertainya,” ujar juru bicara Parlemen Eropa Delphine Colard, Senin lalu.

Sebuah organisasi hukum nonpemerintah yang berbasis di Israel dan mewakili beberapa aktivis Adalah menyatakan para aktivis yang masih ditahan saat ini berada di Penjara Givon, Ramleh, Israel Tengah.

Menteri Luar Negeri Prancis menyatakan awak kapal yang menolak meninggalkan Israel secara sukarela akan dideportasi. “Kemarin malam, konsul kami berhasil menemui enam warga negara Prancis yang ditangkap otoritas Israel. Keluarga mereka telah dihubungi. Salah satu dari mereka setuju untuk pulang secara sukarela dan diperkirakan kembali hari ini. Lima lainnya akan dideportasi,” ujar Jean-Noel Barrot di X.

Baca juga:

Pasukan Israel Hentikan Kapal Bantuan ke Gaza, Tahan Greta Thunberg dan Aktivis Lainnya



Kementerian Luar Negeri Israel sebelumnya mengatakan siapa pun yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel secara sukarela akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan untuk mendapatkan otorisasi deportasi.

Kapal bantuan menuju Gaza yang dicegat Israel pada Senin pagi telah merapat di Pelabuhan Ashdod, Israel, Senin malam. Kapal Madleen merupakan bagian dari Koalisi Freedom Flotilla, sebuah organisasi yang selama ini berkampanye menentang blokade Israel atas Gaza dan berusaha menembus pengepungan melalui jalur laut.

FFC mengatakan militer Israel telah menyerang dan menaiki kapal Madleen secara ilegal saat percobaan pengiriman bantuan ke Gaza, wilayah yang telah dilanda perang selama lebih dari 600 hari dan mengalami blokade total selama 11 minggu. Hal itu mendorong 2,1 juta penduduknya ke dalam krisis kelaparan yang makin parah.

Amnesty International juga mengecam penahanan para aktivis tersebut. “Operasi penangkapan dan pemblokiran kapal Madleen di tengah malam dan di perairan internasional melanggar hukum internasional membahayakan keselamatan mereka yang berada di atas kapal,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan yang dikutip CNN, Israel menyatakan pihaknya mencegah masuknya semua kapal ke Jalur Gaza sesuai dengan hukum internasional. Israel sebelumnya telah berulang kali bersumpah akan menghentikan kapal bantuan tersebut mencapai Gaza dan menyebutnya sebagai kapal selfie yang membawa selebritas.(dwi)

Baca juga:

Greta Thunberg, Liam Cunningham, dan Belasan Aktivis Bertekad Jebol Blokade Israel Lewat Kapal Madleen, Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Gaza

#Israel #Gaza #Palestina
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Indonesia
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Penyerbuan ini dianggap melanggar Piagam PBB dan Resolusi Dewan Keamanan 2730 yang keluar 24 Mei 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Dunia
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Membuka Rafah dua arah menjamin kebebasan bergerak warga Palestina di Gaza, serta memastikan tidak ada penduduk yang dipindah paksa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Dunia
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun menyatakan pembahasan gencatan senjata dengan Israel akan dilanjutkan dalam pertemuan pada 19 Desember 2025.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Dunia
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Kantor Perdana Menteri mengatakan Netanyahu telah menyerahkan permintaan pengampunan kepada Departemen Hukum Kantor Presiden.
Dwi Astarini - Senin, 01 Desember 2025
 Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Dunia
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Pemerintah Gaza melaporkan sebanyak 357 warga Palestina tewas dan 903 terluka dalam serangan Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku 10 Oktober 2025.
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Dunia
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
Paus Leo XIV menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina merupakan satu-satunya solusi konflik Israel–Palestina.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 01 Desember 2025
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
Beredar kabar yang menyebut Pulau Galang Riau akan menampung warga Gaza. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
Indonesia
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Komisi I berencana melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tugas prioritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
ShowBiz
'Jacir's Palestine 36' Resmi Jadi Utusan Palestina, Berkompetisi di Film Fitur Internasional di Oscar 2026
Film ini merupakan pilihan resmi Palestina untuk bersaing di kategori film internasional terbaik di Academy Awards ke -98.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
'Jacir's Palestine 36' Resmi Jadi Utusan Palestina, Berkompetisi di Film Fitur Internasional di Oscar 2026
Bagikan