Puji Inovasi Energi Terbarukan Dewacoco, Gubernur Malut Tegaskan Komitmen Kolaborasi Pemprov


Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Laos meninjau langsung proses pengolahan kelapa terpadu serta inovasi pemanfaatan limbah kelapa menjadi energi terbarukan berbasis biomassa Pabrik Dewacoco di Halmahera Barat. (Foto: Dok Dewacoco)
MerahPutih.com – Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Laos meninjau langsung proses pengolahan kelapa terpadu serta inovasi pemanfaatan limbah kelapa menjadi energi terbarukan berbasis biomassa Pabrik Dewacoco di Halmahera Barat.
“Industri seperti ini memberi contoh bagaimana hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas lokal, tetapi juga menciptakan solusi energi berbasis biomassa yang ramah lingkungan. Ini adalah arah pembangunan ekonomi Maluku Utara yang kami dorong, berbasis potensi daerah, berkelanjutan, dan inklusif,” kata Sherly, dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/4).
Gubernur Sherly menegaskan Pemprov Malut siap memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri dan petani lokal guna memastikan manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata. Menyambut itu, Dewacoco berkomitmen terus memperkuat sinergi dengan Pemprov dan masyarakat membangun ekosistem industri kelapa yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Baca juga:
Dewacoco Store Hadir di Carstensz Mall, Hadirkan Berbagai Produk Kelapa Berkualitas
Sebagai bagian dari agenda strategis Pemprov Malut untuk mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya lokal, Dewacoco tampil sebagai pionir dalam pemanfaatan sabut kelapa sebagai bahan bakar biomassa untuk mendukung operasional pabrik secara mandiri.
Melalui teknologi gasifikasi, sabut kelapa diolah menjadi briket, lalu dikonversi menjadi energi panas dan listrik. Proses ini berlangsung tanpa asap, karena sabut dibakar dalam sistem tertutup yang mengubahnya menjadi syngas atau gas sintetis, menciptakan sumber energi yang bersih dan efisien.
Proses ini juga menghasilkan biochar, residu pembakaran yang memiliki nilai tambah untuk merehabilitasi tanah sehingga mendukung kesuburan. Biochar nantinya akan dikembalikan ke petani sebagai bentuk kontribusi terhadap pertanian berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
"Inisiatif ini tidak hanya menekan biaya operasional dan mengurangi emisi karbon, tetapi juga mengatasi persoalan lingkungan yang selama ini dihadapi kawasan ini, di mana sabut kelapa kerap dibakar terbuka dan mencemari udara," ungkap Dewacoco, dalam rilis resmi perusahaan. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam

15 Korban Kapal Tenggelam Selamat, BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Perairan Malut

Baru 12 Persen, Legislator Dorong Realisasi Pembangkit EBT 35 Persen Tahun Ini

[HOAKS atau FAKTA] : Gubernur Malut Sherly Tjoanda Bagi-Bagi Uang Puluhan Juta Sesuai dengan Bulan Kelahiran
![[HOAKS atau FAKTA] : Gubernur Malut Sherly Tjoanda Bagi-Bagi Uang Puluhan Juta Sesuai dengan Bulan Kelahiran](https://img.merahputih.com/media/2d/4a/e9/2d4ae95252eeb4f346de19e8cc7ab92d_182x135.jpeg)
Gunung Dukono Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter

Gunung Dukono Malut Erupsi: Warga Diimbau Siaga Masker, Area Steril 4 KM

Listrik Tenaga Surya Jadi Kunci Swasembada Energi Indonesia, Prabowo: Hitungan Saya Tidak Lama Lagi

Gunung Dukono Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.600 Meter pada Senin Pagi

Lakukan Reformasi Menyeluruh, Pramono Ingin Perbankan Jakarta Naik Kelas

Gunung Dokuno di Halmahera Utara 2 Kali Erupsi pada Senin Pagi, Tinggi Letusan Lebih 1 Km
