15 Korban Kapal Tenggelam Selamat, BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Perairan Malut
15 penumpang kapal yang tenggelam di Perairan Halmahera Utara, Malut, berhasil diselamatkan warga setempat. ANTARA/HO- Dokumentasi Warga
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Maluku Utara untuk mewaspadai potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi dalam pekan ini.
"Masyarakat, terutama nelayan, pengguna jasa transportasi laut, dan pemilik kapal diimbau agar berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi dan cuaca buruk yang dapat mengganggu aktivitas pelayaran," kata Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate Fahmi Bachdar, kepada media di Ternate, Rabu (8/10) pagi.
Caca ekstrem itu berpotensi menurunkan jarak pandang di sejumlah wilayah perairan. Potensi hujan sedang hingga lebat dengan arah angin bertiup dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan antara 5 hingga 45 km per jam.
Baca juga:
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah utama di Maluku Utara, termasuk Jailolo, Ternate, Tidore, Oba, Maba, Wasile, Weda, Patani, Gebe, Gane, Widi, Bacan, Obi, Mangoli, Sanana, Sulabesi, Falabisahaya, Taliabu dan sekitarnya.
"BMKG memberikan peringatan dini gelombang agar masyarakat waspada terhadap peningkatan tinggi gelombang dan penurunan jarak pandang akibat cuaca buruk," tandas Fahmi.
15 Penumpang Kapal Tenggelam Selamat
Sementara itu, Kantor Basarnas Ternate Malut memastikan 15 penumpang korban kapal tenggelam di Perairan Halmahera Utara akibat cuaca ekstrem telah berhasil diselamatkan.
Baca juga:
Gunung Dukono Malut Erupsi: Warga Diimbau Siaga Masker, Area Steril 4 KM
"Warga yang berada di sekitar terjadinya kecelakaan laut itu membantu mengevakuasi terhadap para korban sedang terombang ambing di atas laut dan video evakuasi pun viral di media sosial," kata Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdany, dikutip Antara.
Insiden kapal tenggelam itu terjadi pada Selasa (7/10) kemarin. Perahu itu tertolak dari Desa Kumo dengan tujuan Desa Kokara di Kecamatan Tobelo untuk menghadiri acara pemakaman.
Namun di tengah perjalanan, kapala yang mereka ditumpangi itu dihantam angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga perahu kemasukan air laut. "Kami cek data para korban sebanyak 15 penumpang dan mereka semua dinyatakan selamat," tandas Iwan. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Pengungsi Letusan Gunung Semeru Kembali ke Rumah
Potensi Cuaca Ekstrem Mengancam, Pemprov DKI belum Ada Rencana Gelar Modifikasi Cuaca
Siap Siaga Penuh, Langkah Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem
Kamis Pagi, 59 Gempa Hantam Semeru dalam 6 Jam Pasca-Erupsi
Aceh Sampai Merauke Hujan Termasuk Jakarta, Waspadai Banjir Rob & Gelombang Laut 4 Meter
3 Orang Masih Hilang, Tim SAR Perpanjang Operasi Pencarian Korban Longsor di Cilacap
Lebak Jadi Wilayah Balik Banyak Dilanda Bencana Akibat Cuaca Ekstrem
Penyebab Hujan Deras di Jabodetabek, BMKG: Dinamika Atmosfer sampai Pemanasan di Darat
Bencana Longsor tak Bisa Diprediksi, DPR Desak Penduduk di Area Rawan Segera Direlokasi
42 RT di Jakarta Terendam Banjir, BPBD: Genangan Terus Meluas Hingga Malam Hari