Kritik Pemprov DKI, PSI Tuntut Transparansi APBD Diunggah di Situs Resmi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 09 Oktober 2019
Kritik Pemprov DKI, PSI Tuntut Transparansi APBD Diunggah di Situs Resmi

Halaman muka apbd.jakarta.go.id (apbd.jakarta.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - PSI mendorong Pemprov DKI untuk mengunggah dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (APBD KUA PPAS) tahun 2020 ke website resmi Pemprov DKI.

Sebab hingga kini masyarakat belum bisa melihat ataupun menemukan dokumen APBD KUA-PPAS di web apbd.jakarta.go.id.

Baca Juga

Usai Pelantikan, PSI Janji Langsung Turun ke Lapangan Tangani Masalah Warga

"Belum ada dokumen APBD KUA-PPAS 2020 di website APBD kita. Bagaimana masyarakat DKI Jakarta dapat mengetahui untuk apa uangnya digunakan?" kata anggota PSI DPRD DKI Jakarta Wiliam Aditya Sarana saat dikonfirmasi Rabu (9/10).

William juga menilai Pemprov DKI masih tertutup soal pengodokan anggaran, khususnya dokumen APBD KUA PPAS.

Anggota DPRD DKI termuda ini menuturkan, seharusnya penggodoakan anggaran dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat Ibu Kota. Khalayak berhak tahu uang mereka digunakan untuk apa saja.

Anggota DPRD DKI Jakarta terpilih dari PSI, William Aditya Sarana (Kanan) (MP/Asropih)
Anggota DPRD DKI Jakarta terpilih dari PSI, William Aditya Sarana (Kanan) (MP/Asropih)

"Ini bukan uang Anggota DPRD atau uang Gubernur DKI, tapi ini adalah uang Anda, rakyat DKI Jakarta! Anda harus tahu untuk apa uang Anda digunakan," tuturnya.

Beberapa usulan anggaran dalam kebijakan APBD KUA-PPAS menjadi perbincangan masyarakat setelah draf anggaran itu terkuak. Pengajuan itu menjadi sasaran kritik berbagai pihak lantaran dinilai terlampu besar.

Contohnya saja anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang membengkak hingga Rp 7,5 miliar. Sebab di tahun 2019 anggaran TGUPP dari 18,9 miliar menjadi 26,5 miliar pada usulan 2020.

Baca Juga

Menang Gugatan di MA, PSI Ultimatum Anies Baswedan

Tak hanya itu, dalam draf KUA-PPAS juga ditemukan pengajuan anggaran renovasi rumah dinas gubernur yang mencapai Rp 2,4 miliar dan pengadan antivirus, pengadaan soft ware dan pembelian lisensi yang mencapai Rp 12 miliar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menampik kenaikan anggaran ini, khususnya anggaran TGUPP, padahal draf KUA-PPAS itu ditandatangi oleh dirinya. (Asp)

#APBD #APBD DKI #PSI
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Penurunan APBD tahun ini disebabkan dampak pemangkasan transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat, memaksa pemkot dan DPRD menyesuaikan anggaran menyeluruh.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Indonesia
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
PSI berharap agar masyarakat lebih bijak dan kritis dalam mencerna setiap informasi yang diterima
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Ketua Harian PSI Ahmad Ali mencontohkan sapaan Bro dan Sis tidak sesuai jika digunakan dalam konteks tertentu, misalnya saat berkunjung ke pondok pesantren.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Indonesia
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Mengacu kepada Perda (Peraturan Daerah) No 8/2007 tentang Ketertiban Umum, setiap orang dilarang untuk melakukan kegiatan seks komersial di Jakarta.
Dwi Astarini - Jumat, 21 November 2025
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Indonesia
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI menilai wacana pembatasan game online usai kasus SMAN 72 hanya mencari kambing hitam. Justin Adrian menegaskan orang tua harus bertanggung jawab atas anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
Indonesia
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
Josephine mengungkapkan, ia sering menerima keluhan dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan pangan subsidi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
Indonesia
Dewan Golkar DKI Duga Ada Mafia dalam Penyaluran Pangan Murah
DPRD Provinsi DKI Jakarta merekomendasikan Bappeda agar mengkaji lagi pengurangan anggaran pangan bersubsidi.
Dwi Astarini - Rabu, 12 November 2025
Dewan Golkar DKI Duga Ada Mafia dalam Penyaluran Pangan Murah
Indonesia
Ketua DPRD DKI Tetap Ketok Raperda APBD 2026, Sempat Dihujani Interupsi
Sebelum raperda diketok, tiga fraksi DPRD DKI Jakarta mengajukan interupsi.
Dwi Astarini - Rabu, 12 November 2025
Ketua DPRD DKI Tetap Ketok Raperda APBD 2026, Sempat Dihujani Interupsi
Indonesia
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Kebijakan terbaru Pemerintah DKI itu tidak memberikan keringanan sama sekali apabila dibandingkan dengan kebijakan sebelumnya dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 23/2023
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Bagikan