Kritik Pemprov DKI, PSI Tuntut Transparansi APBD Diunggah di Situs Resmi
Halaman muka apbd.jakarta.go.id (apbd.jakarta.go.id)
MerahPutih.com - PSI mendorong Pemprov DKI untuk mengunggah dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (APBD KUA PPAS) tahun 2020 ke website resmi Pemprov DKI.
Sebab hingga kini masyarakat belum bisa melihat ataupun menemukan dokumen APBD KUA-PPAS di web apbd.jakarta.go.id.
Baca Juga
Usai Pelantikan, PSI Janji Langsung Turun ke Lapangan Tangani Masalah Warga
"Belum ada dokumen APBD KUA-PPAS 2020 di website APBD kita. Bagaimana masyarakat DKI Jakarta dapat mengetahui untuk apa uangnya digunakan?" kata anggota PSI DPRD DKI Jakarta Wiliam Aditya Sarana saat dikonfirmasi Rabu (9/10).
William juga menilai Pemprov DKI masih tertutup soal pengodokan anggaran, khususnya dokumen APBD KUA PPAS.
Anggota DPRD DKI termuda ini menuturkan, seharusnya penggodoakan anggaran dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat Ibu Kota. Khalayak berhak tahu uang mereka digunakan untuk apa saja.
"Ini bukan uang Anggota DPRD atau uang Gubernur DKI, tapi ini adalah uang Anda, rakyat DKI Jakarta! Anda harus tahu untuk apa uang Anda digunakan," tuturnya.
Beberapa usulan anggaran dalam kebijakan APBD KUA-PPAS menjadi perbincangan masyarakat setelah draf anggaran itu terkuak. Pengajuan itu menjadi sasaran kritik berbagai pihak lantaran dinilai terlampu besar.
Contohnya saja anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang membengkak hingga Rp 7,5 miliar. Sebab di tahun 2019 anggaran TGUPP dari 18,9 miliar menjadi 26,5 miliar pada usulan 2020.
Baca Juga
Tak hanya itu, dalam draf KUA-PPAS juga ditemukan pengajuan anggaran renovasi rumah dinas gubernur yang mencapai Rp 2,4 miliar dan pengadan antivirus, pengadaan soft ware dan pembelian lisensi yang mencapai Rp 12 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menampik kenaikan anggaran ini, khususnya anggaran TGUPP, padahal draf KUA-PPAS itu ditandatangi oleh dirinya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
Dewan Golkar DKI Duga Ada Mafia dalam Penyaluran Pangan Murah
Ketua DPRD DKI Tetap Ketok Raperda APBD 2026, Sempat Dihujani Interupsi
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar