PSI Minta Pemerintah Potong Gaji ASN


Tsamara Amany Alatas. (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany Alatas meminta kepada pemerintah untuk memotong gaji Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ia pun mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengusulkan pemotongan gaji ASN. Menurut Tsamara, rencana itu adalah ide yang bagus karena saat ini harus mencoba terus menyisir anggaran.
Baca Juga
"Termasuk mencari anggaran-anggaran yang bisa kita pakai dan mendistribusikannya untuk kepentingan masyarakat yang betul-betul membutuhkan," kata Tsamara di Jakarta, Senin (4/5)

Tsamara menambahkan sebaiknya pemotongan dilakukan pada ASN dengan pendapatan besar bukan dari golongan I sampai 3 yang tergolong kecil.
"Yang dipotong adalah tunjangan karena tunjangan lebih besar dari gaji," katanya.
Siapa yang bergaji besar dan mampu memberi pengaruh signifikan terhadap ketersediaan anggaran penanganan COVID-19?
"Pejabat ASN saja yang pendapatannya dipotong karena memang besar & kontribusinya akan signifikan, seperti pejabat eselon I dan II. Sementara pejabat eselon III ke bawah dengan pendapatan lebih kecil baiknya jangan dipotong," kata Tsamara Amany.
Tsamara meyakini, hal ini sebagai ungkapan bahwa siapapun bisa kehilangan apapun karena dampak langsung virus dari Wuhan, Tiongkok ini.
"Ini waktunya solidaritas. Ada banyak orang yang terkena PHK dan tidak diberi pesangon karena industri terpukul. Ada banyak orang yang masuk kategori miskin baru karena kehilangan penghasilan dan tidak memiliki tabungan. Segala cara harus dilakukan agar kita bisa membantu mereka bertahan hidup. Teman-teman setuju nggak?" ujar Tsamara Amany.
Baca Juga
Kasus Corona DKI Alami Penurunan, LBM Eijkman Puji PSBB Anies
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengapresiasi usulan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo soal pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Enny, usulan itu relevan dan dibutuhkan dalam penanganan COVID-19 secara nasional.
"Itu juga sudah dilakukan banyak negara, negara tetangga kita hampir semuanya dan negara Eropa demikian, kata Enny kepada wartawan.
Enny menjelaskan, anggaran penanganan COVID-19 secara nasional sangat besar, terlebih belum ada satupun yang bisa menetapkan kapan berakhirnya pandemi ini.

Untuk mendapatkan anggaran besar dalam waktu singkat, menurut Enny, cara yang paling efektif bukan melakukan pinjaman, tapi merealokasi anggaran.
Salah satu langkah merealokasi anggaran adalah seperti yang diusulkan Ganjar, yaitu melakukan pemotongan pendapatan ASN. Kalau di negara maju, kata Enny, gaji pejabatnya langsung di-cut off atau dipotong otomatis untuk penanganan COVID-19.
Menurut Enny, di Indonesia sangat memungkinkan melakukan hal serupa, terutama dari pejabat eselon dan kepala daerah bukan dari ASN golongan 1 sampai 3.
Baca Juga
Tak Becus Kelola Bansos Corona, SEMMI Jakpus Desak Mensos Juliari Batubara Mundur
"Dampak atau hasil pemotongan tunjangan itu akan sangat signifikan. Kalau yang gaji pokok, sukarela saja, karena kalau tunjangan kan tidak akan menggangu kemampuan finansial mereka, kata Enny.
Tanpa ada suntikan dana dari realokasi anggaran tersebut, selain berdampak buruk pada penanganan pagebluk, hal tersebut juga akan menambah penduduk miskin di negeri ini. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI

PSI DKI Kritik Pemprov tidak Punya Nurani, Relokasi Pedagang Barito ke Lahan Kosong Tanpa Fasilitas

3 Eks Fraksi PDIP Pindah Ke PSI, FX Rudy Cap Mereka Cuma Pemburu Kekuasaan
