PSI DKI Desak Pramono Buka Data Penyerapan Tenaga Kerja Hasil Job Fair
Antusias Para Pencari Kerja di Ajang Jakarta Job Fair 2024
MERAHPUTIH.COM - PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengadakan beberapa job fair atau pameran kerja di berbagai tempat dalam rangka memenuhi janji kampanye mereka yang dituangkan dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor e-0001 Tahun 2025.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Justin Adrian Untayana meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginformasikan publik sudah berapa banyak dari job fair yang terlaksana, serta berapa tenaga kerja sudah terserap dengan telah diselenggarakannya pameran-pameran tersebut.
"Pemprov DKI Jakarta harus memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya mengenai jumlah job fair yang telah diadakan selama ini serta hasil penyerapan tenaga kerjanya," ucap Justin di Jakarta, Selasa (3/6).
Menurut dia, keterbukaan job fair itu wajib ketahui bersama apakah program tersebut sudah tepat dan efektif dalam menurunkan angka pengangguran di Ibu Kota. "Informasi hasil serapan tenaga kerja dari job fair tersebut sangat penting sebagai indikator keberhasilan, untuk memastikan program penanggulangan pengangguran ini bukanlah formalitas semata," tuturnya.
Survei Indikator bertajuk Evaluasi Publik Atas Kinerja 100 Hari Gubernur-Gubernur di Jawa yang diselenggarakan sepanjang 12-19 Mei 2025 mengungkapkan fakta menarik terkait dengan program job fair. Jajak pendapat tersebut menunjukkan 47,3 persen atau hampir setengah dari responden tidak mengetahui keberadaan job fair.
Baca juga:
Alasan Pramono Tak Mau Publish Job Fair Besar-besaran di Medsos
Sementara itu, sebanyak 37,4 persen dari responden yang mengetahuinya kurang percaya programnya dapat menekan angka pengangguran di Jakarta.
"Survei terkini mengungkapkan bahwa belum semua orang mengetahui job fair diadakan di Jakarta, sementara itu bagi yang sudah tahu, tidak semuanya percaya program tersebut dapat mengurangi pengangguran," jelasnya.
Menurut Pimpinan Komisi E DPRD DKI ini, serangkaian hal selain job fair juga harus dilakukan pemprov DKI secara jangka pendek dan jangka panjang dalam upaya menekan angka pengangguran ini, dari mulai insentif bagi perusahaan yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah-jumlah tertentu.
"Sampai dengan penyesuaian kurikulum sekolah dengan jenis industri yang masih akan berkembang di ibukota yang telah memasuki era jasa dan teknologi," tutupnya.(Asp)
Baca juga:
Job Fair di Bekasi Berdesak-Desakan, Menaker Akui Perlu Perbaikan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Tanpa Pesta Kembang Api, Perayaan Malam Pergantian Tahun di Jakarta Sederhana Diisi Doa Bersama utuk Korban Bencana
Gubernur Pramono Instruksikan Pemberian 3 Insentif untuk Buruh
Wagub Rano Tegaskan Pasokan dan Stok Pangan Aman hingga Januari 2026, Harga Juga Relatif Stabil
Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Isi Tempat Penampungan Sementara
Pengemudi Truk Sampah Meninggal Akibat Kelelahan, Pemprov DKI Evaluasi Jam Kerja
25-26 Desember 2025, tak Ada Ganjil Genap di DKI Jakarta
Ikuti Pemerintah Pusat WFA ASN DKI Akhir Tahun, Pramono Pastikan tak Ganggu Pelayanan Warga
Pramono Pastikan tak Ada Perayaan Kembang Api Malam Pergantian Tahun 2025-2026
Kasus Matel Kalibata, 6 Polisi Jadi Tersangka, DPR: Pembakar Kios Juga Harus Dihukum
Kebakaran Maut di Pasar Kramat Jati, Polisi belum Simpulkan Penyebab dan Tunggu Hasil Investigasi Puslabfor