PSI Bikin Kejutan di Kampung Jokowi, Petugas Satpam Lolos Jadi Anggota DPRD Solo
Kader PSI Antonius Yogo Prabowo yang lolos jadi anggota DPRD Solo pada Pemilu 2019 (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Kejutan datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo. Muncul sebagai pendatang baru Pemilu 2019, PSI mampu mendapatkan satu kursi di DPRD Solo atas nama Antonius Yogo Prabowo. Ia maju di Dapil Kecamatan Jebres dan mampu meraup sekitar 3.000 suara atau 4 persen.
Rekapitulasi perolehan suara Pemilu legislatif (Pileg) 2019 di Solo, Jawa Tengah mendekati babak akhir. Sejumlah calon legislatif (caleg) mulai berguguran dan ada yang melanggang di kursi legislatif periode 2019-2024. PSI berhasil meloloskan salah satu calegnya di tengah persaingan dengan partai besar lainnya.
Partai baru lainnya seperti Partai Berkarya dan Perindo tak mendapatkan kursi. Bahkan, Partai Demokrat, PPP, Hanura, dan Nasdem yang sebelumnya punya wakil di DPRD Solo harus merelakan kursinya ke PDIP yang mendapatkan 30 kursi dari sebumnya 24 kursi. Total ada 45 kursi di DPRD Solo.
"Kalau ini dikatakan sebagai kejutan biar masyarakat yang menilai," ujar Yoga, sapaan akrab Antonius Yogo Prabowo (41) warga Jalan Agung Selatan No.6, Kelurahan Mojosongo, Kecanatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/5).
Yoga ini hanyalah orang biasa. Dia sebelumnya bukanlah politisi, pengusaha, ataupun aktivis. Ia hanyalah sebagai petugas satpam di RS Panti Waluyo, Solo selama 10 tahuh.
"Saya juga pernah menjadi satpam di sebuah pabrik di Merak, Banten selama tiga tahun," kata lulusan SMKN 7 Surakarta ini.
Di tempat kerja terakhir di RS Panti Waluyo, pernah juga menjadi petugas cleaning service dan bagian umum RS Panti Waluyo membawahi ratusan karyawan. Kemudian memutuskan keluar dari pekerjaan itu karena sibuk berkampanye.
Bapak satu anak ini pun tinggal di rumah sederhana bersama istrimya serta ayah ibunya. Di bagian rumahnya disulap menjadi warung wedangan mirip angkringan untuk kawan-kawan pendukungnya.
"Ini warung bukan untuk jualan ya. Ini gratis bagi warga yang mau mampir di rumah saya. Ada juga tingkah relawan yang datang ke rumah bawa gula dan kopi sendiri lalu diminum disini karena tahu calegnya tidak punya uang," papar dia.
Yoga Prabowo bercerita hanya bermodal Rp5 juta untuk menjadi caleg. Uang itu hasil gadai motor trail dan ditambah uang tabungan. Dengan modal minim tak mungkin memberi uang pada warga.
"Beruntung saya punya taman militan mau menolong memasang APK (alat peraga kampanye) tanpa dibayar. Total menghabiskan Rp12 juta untuk biaya kampanye," kata dia.
Selama kampanye, lanjut dia, mendekati kelompok pemuda yang hobi main gim, pecinta alam, dan olahraga. Itu ternyata efektif dan tidak pernah dilakukan caleg lainnya.
"PSI memang punya satu kursi di DPRD Solo. Jangan harap saya bisa disetir. Setidaknya nanti saya bisa membuat anggota dewan lainnya bekerja keras tidak asal terima gaji buta," tandas Yoga.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Bagikan
Berita Terkait
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Tedjowulan Laporkan PB XIV Hamangkunegoro ke Kementerian Kebudayaan, Pembentukan Bebadan Baru Jadi Perkara
Konflik Keraton Bikin Dana Hibah tak Cair, GKR Timoer Tegaskan tak Ada Rebutan Uang
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Air Hujan Solo Terkontaminasi Microplastic, Pemkot Solo Lakukan Riset Mandiri
PB XIV Purbaya Kukuhkan Bebadan Baru 2025/2030, Surati Prabowo dan Puan Maharani
Ratu Maxima Berkunjung ke Solo, Belajar Membatik hingga Soroti Isu Keamanan Finansial
Menbud Percaya Maha Menteri Tedjowulan Bisa Selesaikan Konflik Raja Kembar Solo
Air Hujan di Solo Terkontaminasi Microplastik, Bahayakan Kesehatan
Ratu Belanda Maxima Main ke Solo, Mampir di Kampung Batik Laweyan