PSBB Bakal Dilakukan Serentak di Jabodetabek, Ketegasan Pemerintah Diperlukan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 17 April 2020
PSBB Bakal Dilakukan Serentak di Jabodetabek, Ketegasan Pemerintah Diperlukan

Satpol PP Kelurahan Karet Kuningan berpatroli mengingatkan warga menggunakan maser saat beraktivitas di luar rumah, Jumat (17/4/2020). (ANTARA/Livia Kristianti)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serentak di Jabodetabek yang mulai berlangsung Sabtu (18/4) esok bisa percuma jika tak diterapkan aturan yang tegas.

Stanislaus melihat, masih masih banyak aktivitas masyarakat yang tidak sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga:

Mahasiswi Kedokteran UNS Terpapar COVID-19, Habis Mudik dari Jakarta

"Pemerintah perlu lebih tegas untuk menertibkan protokol kesehatan tersebut agar penyebaran COVID-19 dapat ditekan semaksimal mungkin," jelas Stanislaus kepada merahputih.com di Jakarta, Jumat (17/4).

Ia menyebut, salah satu caranya bukan dengan melakukan penghentian angkutan umum seperti kereta rel listrik (KRL).

"Sebaiknya hanya dia pilihan jika ingin mencegah penyebaran COVID-19, maka harusnya malah diperbanyak frekuensinya sehingga lebih lega, jika dikurangi maka akan berdesak-desakan," imbuh dia.

Rangkaian KRL Commuterline melintas di samping masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2020). ANTARA FOTO/Paramayuda/aww.
Rangkaian KRL Commuterline melintas di samping masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2020). ANTARA FOTO/Paramayuda/aww.

Stanislaus melihat, jika dihentikan sekalian, penumpang akan berpindah ke moda transportasi lain dan justru menimbulkan kerumunan lagi.

"Untuk merenggangkan jarak di dalam kereta caranya kan dua, kurangi volume penumpang atau tambah frekuensi kereta, bukan menghentikan kereta," sebut Stanislaus yang juga anggota prograk doktoral di Universitas Indonesia ini.

Ia berharap, sebelum protokol PSBB dijalankan, pemerintah juga perlu mengatasi masalah kebutuhan hidup dasar bagi masyarakat informal yang bekerja dengan pendapatan harian.

"Jika masalah kebutuhan harian pekerja informal ini juga dipenuhi maka untuk menjalankan PSBB dan protokol kesehatah akan lebih berhasil," tutup Stanislaus.

Baca Juga:

Bareskrim Bentuk Satgas Aman Nusa II, Tindak Para Pelanggar Kebijakan saat Pandemi COVID-19

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyetujui pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh wilayah Jabodetabek. Pemerintah berharap masyarakat mematuhi anjuran ini.

PSBB di Banten meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. PSBB Banten telah melengkapi PSBB Jabodebek yang sudah disetujui terlebih dahulu.

Dengan demikian maka lengkap sudah seluruh klaster yang berada di Jabodetabek setelah sebelumnya diterapkan PSBB untuk Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. (Knu)

Baca Juga:

Kemenag: Ramadan di Rumah Tak Mengurangi Kualitas Ibadah

#Virus Corona #Jabodetabek
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Jakarta tak Bisa Maju Sendirian, Pramono: Kota Penyangga Harus Saling Tolong-menolong
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta tak bisa maju sendiri. Kota penyangga Jakarta juga harus ikut mewujudkannya.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
Jakarta tak Bisa Maju Sendirian, Pramono: Kota Penyangga Harus Saling Tolong-menolong
Indonesia
Hari Ini Jabodetabek Cerah Berawan Kecuali Bogor, Suhu Maksimal 33 Derajat Celcius
BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Jabodetabek pada hari ini, Rabu (27/8), umumnya akan didominasi cerah hingga berawan, kecuali Bogor.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Hari Ini Jabodetabek Cerah Berawan Kecuali Bogor, Suhu Maksimal 33 Derajat Celcius
Indonesia
Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 180 Juta dalam Setengah Tahun
Pertumbuhan ini mengindikasikan KRL juga menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas hariannya.
Wisnu Cipto - Rabu, 11 Juni 2025
Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 180 Juta dalam Setengah Tahun
Indonesia
Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, LRT Jabodebek Gratiskan Ongkos Anak di Bawah 3 Tahun
Secara total, akan ada 1.080 perjalanan atau 270 perjalanan per hari yang tersedia untuk masyarakat.
Dwi Astarini - Rabu, 28 Mei 2025
Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, LRT Jabodebek Gratiskan Ongkos Anak di Bawah 3 Tahun
Lifestyle
Cuaca Jabodetabek 23–25 Mei 2025: BMKG Prediksi Hujan Ringan hingga Sedang
Wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang selama tiga hari ke depan, mulai Jumat hingga Minggu, 23–25 Mei 2025.
ImanK - Jumat, 23 Mei 2025
Cuaca Jabodetabek 23–25 Mei 2025: BMKG Prediksi Hujan Ringan hingga Sedang
Indonesia
Ribuan Preman di Jabodetabek Ditangkapi, Mulai dari Debt Collector sampai Mata Elang
Polda Metro Jaya menangkap total 2.406 preman meresahkan selama 11 hari pelaksanaan Operasi Berantas Jaya di kawasan Jakarta Raya.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Ribuan Preman di Jabodetabek Ditangkapi, Mulai dari Debt Collector sampai Mata Elang
Berita Foto
Mengintip Rute Baru Bus Transjakarta Koridor S61 dengan Rute Alam Sutera-Blok M
Suasana penumpang saat duduk didalam bus TransJakarta rute Alam Sutera-Blok M di Halte Flavor Bliss, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (27/4/2025).
Didik Setiawan - Minggu, 27 April 2025
Mengintip Rute Baru Bus Transjakarta Koridor S61 dengan Rute Alam Sutera-Blok M
Indonesia
Dishub DKI Perluas Lagi Rute Baru TransJabodetabek
Transjakarta telah mengoperasikan 10 rute yang melayani wilayah Bekasi, Depok, Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 17 April 2025
Dishub DKI Perluas Lagi Rute Baru TransJabodetabek
Indonesia
Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera Diuji Coba, Konektivitas Antar Kota Bakal Makin Meningkat
Rute yang diuji coba akan melewati jalan-jalan utama
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 April 2025
Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera Diuji Coba, Konektivitas Antar Kota Bakal Makin Meningkat
Indonesia
Raibnya 39 Situ dan Ratusan Pelanggaran Tata Ruang Jabodetabek-Puncak Picu Banjir
Lahan hutan, perkebunan, dan pertanian kini dipakai untuk kepentingan pemukiman, perumahan, maupun industri.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
Raibnya 39 Situ dan Ratusan Pelanggaran Tata Ruang Jabodetabek-Puncak Picu Banjir
Bagikan