Prurigo, si Darah Manis yang Bikin Gatal


Prurigo membuat kulit terasa gatal.(foto: istockphoto)
MERAHPUTIH.COM - MAKANAN manis sulit untuk ditolak. Masyarakat Indonesia dikenal suka mengonsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi. Tak hanya dalam makanan, gula juga diasup dalam camilan dan minuman. Padahal, konsumsi gula berlebih menyebabkan komplikasi penyakit, salah satunya prurigo nodularis.
Seperti dilansir Aloclinic, prurigo nodularis berkorelasi dengan diabetes. Tubuh dengan kadar gula abnormal akan mengalami prurigo nodularis.
Prurigo nodularis di Indonesia akrab dikenal sebagai darah manis. Mayoclinic menyebut prurigo muncul dengan intensitas kulit gatal paling parah jika dibandingkan dengan kondisi kulit gatal lainnya. Menggaruk, menggosok, atau mengorek kulit bisa memperburuk kondisi ini.
Rasa gatal tersebut bisa muncul di mana saja. Namun, pada umumnya rasa gatal ini muncul di lengan, kaki, area perut, dan pantat. Rasa gatal itu bisa muncul dengan bentuk berkerak, bersisik, dan berkeropeng. Dalam kondisi tertentu, rasa gatal bisa berwarna merah muda, cokelat, dan hitam berbentuk bintik-bintik.
Baca juga:
Pentingnya Rutin Periksa Gula Darah, Ampuh Cegah dan Obati Diabetes
Penderita prurigo biasanya diresepkan obat seperti losion kalamin dan krim capsaicin untuk meredakan gatal. Ada pula yang diberikan obat antihistamin, seperti cetirizine atau loratadine, untuk meredakan rasa gatal dan krim kortikosteroid untuk mengurangi kemerahan dan gatal. Kalau area gatal mengalami peradangan, penderita prurigo diberikan obat oles dengan kandungan takrolimus atau vitamin D3.
Oleh karena itu, agar tidak terkena prurigo, Kementerian Kesehatan menyarankan konsumsi gula per hari sebanyak 50 gram (4 sendok makan) gula saja.(ayu)
Baca juga:
Tak Hanya Diabetes, Makanan Manis Bisa Sebabkan Darah Tinggi
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
