Protes Meluas, Tesla Jadi Sasaran Aksi Terkait Peran Politik Elon Musk
Elon Musk. (Foto: Instagram/@elonmuskk)
MerahPutih.com - Fasilitas-fasilitas Tesla di berbagai wilayah Amerika Serikat sedang menghadapi gelombang protes dan aksi vandalisme yang dipicu oleh peran politik Elon Musk dalam pemerintahan Trump. Musk, pemilik pabrikan mobil listrik tersebut, menuai kecaman karena dinilai terlalu berpengaruh terhadap kebijakan publik.
Aksi yang diberi nama “Tesla Takedown” ini sebagian besar berlangsung secara damai, tetapi beberapa di antaranya berakhir destruktif. Pekan lalu, showroom dan stasiun pengisian daya Tesla di Colorado dan Massachusetts dibakar secara sengaja.
Situasi memanas pada akhir pekan ketika ratusan demonstran menduduki showroom Tesla di New York, mengakibatkan enam orang ditangkap oleh pihak kepolisian.
Selain itu, kasus vandalisme terhadap Cybertruck melonjak di berbagai kota di AS. Uniknya, beberapa pemilik Tesla bahkan turut mencoret-coret mobil mereka sendiri sebagai bentuk protes terhadap Musk.
Baca juga:
Seorang perempuan datang ke aksi protes di Tesla Burbank pada hari Minggu dengan tulisan makian dan nama Musk yang dicoretkan dengan kapur di bodi Model X miliknya. Mobil lain tampak membawa stiker bertuliskan “Anti Elon Tesla Club”.
Gelombang protes ini mencerminkan keresahan publik yang semakin besar terhadap pengaruh Elon Musk dalam pemerintahan. Kekhawatiran memuncak sejak Presiden Donald Trump menunjuk Musk untuk memimpin Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah satuan tugas efisiensi yang bertugas memangkas pengeluaran negara.
Hingga saat ini, DOGE telah memecat atau menawarkan skema pengunduran diri kepada sekitar 100.000 pegawai federal. Selain itu, badan tersebut dilaporkan memiliki akses terhadap data pribadi dan keuangan jutaan warga Amerika.
Kritikus mulai menyebut Musk sebagai “President Musk”, menandai kekhawatiran bahwa ia telah memiliki kekuasaan terlalu besar di lingkaran pemerintahan. Beberapa demonstran di Burbank terlihat membawa poster bertuliskan “Deport Elon” dan “Boycott Swasticar”, istilah sindiran yang mencoba mengaitkan Tesla dengan ideologi fasis. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Elon Musk Luncurkan Pesaing Wikipedia, Namanya Grokipedia Semua Kontennya Ditulis AI
[HOAKS atau FAKTA]: Elon Musk Prediksi Manusia Mulai Punah Tahun 2026
[HOAKS atau FAKTA] : Elon Musk Luncurkan Tesla Pi Phone, Gratis Internet Seumur Hidup
Starlink Alami Gangguan Mendadak, Ini Update Terbarunya
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta
Grok AI Sebut Trump 'Penjahat Paling Terkenal' di Washington, Terjerat 34 Kasus Pidana
Elon Musk Tegaskan tak Ada Merger antara xAI dan Tesla, tapi Minta Investor Voting Potensi Investasi
Elon Musk Serius soal Bikin Partai Sendiri, Jadikan Kejahatan Seksual Jeffrey Epstein Prioritas
Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan
Kontroversi Grok AI: Chatbot Elon Musk yang Ubah Nada Soal Ras dan Keberagaman