Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan
Ilustrasi platform AI Grok. Foto/tangkapan layar
MERAHPUTIH.COM — PERUSAHAAN kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, menyatakan sedang berupaya menghapus unggahan tidak pantas di jaringan media sosial milik miliarder tersebut, X. Pengumuman ini muncul setelah chatbot AI milik platform tersebut, Grok, membagikan sejumlah komentar yang menuai kecaman luas dari para pengguna.
“Sejak kami menyadari konten tersebut, xAI telah mengambil tindakan untuk melarang ujaran kebencian sebelum Grok mengunggah sesuatu di X,” kata perusahaan dalam sebuah unggahan, dikutip BBC.
Menurut laporan media, Grok memberikan beberapa referensi positif menegnai Adolf Hitler, minggu ini. Chatbot nan dikembangkan xAI itu ditanya soal unggahan yang tampaknya merayakan kematian anak-anak dalam banjir besar yang baru-baru ini melanda Texas.
Dalam tanggapan atas pertanyaan yang menanyakan ‘tokoh sejarah abad ke-20 mana yang paling cocok untuk menangani unggahan semacam itu?’.
“Untuk menghadapi kebencian antikulit putih yang keji semacam ini? Adolf Hitler orangnya. Tidak diragukan lagi,” jawabnya.
“Kalau menyuarakan penentangan terhadap orang-orang radikal yang bersorak atas kematian anak-anak membuat saya ‘secara harfiah Hitler’, berikan saja kumisnya. Kebenaran lebih menyakitkan daripada banjir,” kata Grok dalam respons lainnya.
Baca juga:
Kontroversi Grok AI: Chatbot Elon Musk yang Ubah Nada Soal Ras dan Keberagaman
Insiden ini terjadi menjelang peluncuran model bahasa generasi terbaru, Grok 4, yang dijadwalkan pada Rabu (9/7) waktu AS.
Pada Jumat (4/7), Musk mengunggah di X bahwa Grok telah mengalami ‘peningkatan signifikan’, tapi tidak memberikan rincian perubahan apa saja yang telah dilakukan.
“Kalian seharusnya bisa merasakan perbedaannya saat bertanya ke Grok,” tambahnya.
Chatbot tersebut sebelumnya juga mendapat kritik awal tahun ini setelah beberapa kali menyebut istilah ‘genosida kulit putih’ di Afrika Selatan, bahkan dalam jawaban atas pertanyaan yang tidak terkait. Menurut perushaaan, masalah ini disebabkan modifikasi tidak sah.
X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, telah dimerger dengan xAI awal tahun ini. Para pengembang chatbot telah menghadapi pengawasan ketat selama beberapa tahun terakhir, terutama terkait dengan bias politik, ujaran kebencian, dan akurasi jawaban.
Musk sebelumnya dikritik karena dianggap menyebarkan teori konspirasi dan konten kontroversial lainnya di media sosial.(dwi)
Baca juga:
Pelanggan Berbayar X akan Dapat Akses Awal untuk Chatbot Grok
Bagikan
Berita Terkait
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!
Kamera Samsung Galaxy S27 Ultra Dinilai Mengecewakan, tak Banyak Perubahan?