Elon Musk Serius soal Bikin Partai Sendiri, Jadikan Kejahatan Seksual Jeffrey Epstein Prioritas


Elon Musk. (Foto: Youtube/Tesla)
MERAHPUTIH.COM — ELON Musk masih bertahan dengan ide membuat partai sendiri. Sepertinya milliarder ini serius dengan niatnya. Ia bahkan sudah punya prioritas yang akan dikejar partai bentukannya, yakni kejahatan Jeffrey Epstein.
Hal itu disampaikan Musk sebagai kritik terbaru kepada mantan sekutunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Musk mengatakan partai barunya, America Party, akan fokus untuk merilis dokumen terkait dengan kasus tersebut.
“Bagaimana bisa orang percaya pada Trump jika dia tidak mau merilis dokumen Epstein?” ujar Musk di platform media sosial miliknya X, Selasa (8/7).
Saat seorang pengguna bertanya apakah mengungkap dokumen tersebut menjadi prioritas utama bagi America Party, Musk mengiyakan dengan mengunggah emoji ‘100’.
Hubungan antara Trump dan Musk, yang dulunya pendonor terbesar untuk sang presiden, telah memburuk menjadi pertikaian publik yang pahit sejak Musk mulai mengkritik kebijakan ‘Big Beautiful Bill’ milik Trump. Elon menyebutnya benar-benar gila dan merusak.
Baca juga:
Pecah Kongsi dengan Donald Trump, Elon Musk Nyatakan akan Bikin Partai Politik Baru
Bulan lalu, Musk mengusulkan pembentukan partai politik baru, bertanya kepada para pengikutnya di X apakah ini saatnya untuk membentuk partai baru di Amerika yang benar-benar mewakili 80 persen masyarakat di tengah. Ia kemudian mendukung usul salah satu pendukung untuk menamai partai baru tersebut America Party. Nama itu mirip dengan America PAC (Political Action Committee) yang ia luncurkan tahun lalu, dan telah menghabiskan USD 239 (Rp 3,89 triliun) untuk mendukung Trump serta kandidat Partai Republik lainnya dalam Pemilu 2024.
Pengusaha teknologi itu sebelumnya sempat menyerukan pemakzulan Trump, mengklaim Trump muncul dalam dokumen yang berkaitan dengan mendiang pelaku kejahatan seksual yang sudah meninggal yakni Epstein, meski ia kemudian menarik kembali klaimnya. Foto Trump bersama Epstein sudah lama beredar di publik, tapi Trump menyatakan bahwa ia tidak menyadari kejahatan yang dilakukan Epstein, yang telah divonis karena menyediakan anak di bawah umur untuk tujuan prostitusi dan perdagangan seks.
Jaksa Agung AS Pam Bondi baru-baru ini menyatakan pemerintah AS tidak akan merilis daftar klien Epstein karena daftar tersebut disebut-sebut tidak pernah ada. Tindakan pemerintahan Trump yang menarik kembali janji untuk merilis dokumen yang selama ini dicari sekutu-sekutu konservatif telah menuai kritik dari berbagai pihak.(*)
Baca juga:
Elon Musk Bikin Partai Baru, Donald Trump Langsung Sebut itu Ide Konyol
Bagikan
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
