Protes atas Aksi Kekerasan di India, PA 212 Bakal Kepung Kedubes

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 28 Februari 2020
Protes atas Aksi Kekerasan di India, PA 212 Bakal Kepung Kedubes

Demonstrasi menentang UU kewarganegaraan baru, di Seelampur, wilayah Delhi, India, Selasa (17/12/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/djo

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua Umum DPP Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif menyatakan bahwa pihaknya sangat mengutuk keras aksi kekerasan dan persekusi oknum masyarakat India kepada umat Islam di sana. Menurutnya, aksi kekerasan dan persekusi yang terjadi merupakan bagian dari tindakan radikal.

Slamet bersama GNPF Ulama dan DPP FPI juga menyerukan kepada masyarakat Indonesia agar bersikap dengan melakukan aksi unjuk rasa di Kedutaaan Besar India yang ada di Jakarta untuk menyuarakan sikap protes itu.

Baca Juga:

Protes UU Kewarganegaraan, Bentrokan Meletus di Ibu Kota India

“Menyerukan umat Islam Indonesia untuk melakukan aksi protes ke Kedutan Besar India di Jakarta pada hari Jumat, tangal 6 Maret 2020,” kata Slamet dalam siaran persnya bersama FPI dan GNPF Ulama, Jumat (28/2).

Ia juga mendesak pemerintah India untuk mencabut UU Kewarganegaraan yang telah digunakan oleh kelompok radikalis sebagai instrumen untuk melakukan berbagai tindakan presekusi terhadap umat Islam India.

Pengunjuk rasa membawa poster saat protes atas RUU Perubahan Kewarganegaraan, sebuah ruu yang memberikan kewarganegaraan kepada warga dengan agama minoritas yang dianiaya di negara Muslim tetangga, di Ahmedabad, India, Senin (9/12/2019). (REUTERS/AMIT DAVE)
Pengunjuk rasa membawa poster saat protes atas RUU Perubahan Kewarganegaraan, sebuah ruu yang memberikan kewarganegaraan kepada warga dengan agama minoritas yang dianiaya di negara Muslim tetangga, di Ahmedabad, India, Senin (9/12/2019). (REUTERS/AMIT DAVE)

Slamet yang juga eks jubir FPI tersebut meminta juga kepada pemerintah India untuk menghentikan upaya-upaya kekerasan dan persekusi terhadap umat Islam di negaranya.

“Mendesak pemerintah India untuk segera menangkap para pelaku persekusi termasuk di dalamnya pimpinan kelompok radikalis, ekstrimis, yang mensponsori berbagai tindak kekerasan,” imbuh Slamet.

Baa Juga:

Tiongkok: Masjid Daerah Xinjiang Lebih Banyak daripada di AS

Slamet juga berharap agar pemerintah Indonesia menunjukkan sikap tegas dan kritis terhadap peristiwa kekerasan yang terjadi di India itu, yakni dalam konteks pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Seperti diketahui, terjadi berbagai tindakan kekerasan terhadap umat Islam di seluruh India, mulai dari Jammu Kashmir di utara hingga Tamil Nadu di Selatan, Gujarat di Barat, hingga Assam di bagian timur India.

Eskalasi kekerasan meningkat setelah UU Kewarganegaraan disahkan pada Desember 2019 lalu.

UU tersebut dijadikan oleh kelompok radikal ekstremis India sebagai alasan melakukan tindakan preskusi terhadap umat Islam dengan cara menuduh umat Islam India sebagai imigran ilegal. Sehingga tindakan pembunuhan, penangkapan, dan pengusiran. (*)

Baca Juga:

Protes UU Kewarganegaraan, Bentrokan Meletus di Ibu Kota India

#India #Presidium Alumni 212
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Mantan PM Dijatuhi Hukuman Mati, Bangladesh Minta India Deportasi Sheikh Hasina
Mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang dijatuhi hukuman mati secara in absentia pada 17 November karena memerintahkan tindakan keras terhadap protes yang dipimpin mahasiswa tahun lalu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 24 November 2025
Mantan PM Dijatuhi Hukuman Mati, Bangladesh Minta India Deportasi Sheikh Hasina
Dunia
Pesawat Tempur India Jatuh Saat Dubai Airshow, Pilot Tewas di Tempat
Pesawat tempur ringan Tejas milik Angkatan Udara India jatuh saat melakukan demonstrasi udara di Dubai Airshow 2025.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Pesawat Tempur India Jatuh Saat Dubai Airshow, Pilot Tewas di Tempat
Dunia
Pemerintah India Nyatakan Ledakan di Delhi Aksi Teror, Tegaskan Pengadilan Secepatnya
Kabinet menyebut India memiliki komitmen teguh terhadap kebijakan tanpa toleransi kepada terorisme.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
 Pemerintah India Nyatakan Ledakan di Delhi Aksi Teror, Tegaskan Pengadilan Secepatnya
Indonesia
Bom Bunuh Diri Meledak di Kompleks Pengadilan Islamabad, Pakistan Salahkan India
Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mengecam serangan itu dan menuduh India "menyebarkan terorisme di kawasan melalui kaki tangannya."
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Bom Bunuh Diri Meledak di Kompleks Pengadilan Islamabad, Pakistan Salahkan India
Lifestyle
'Baahubali: The Eternal War Part 1' Rilis 2027, Film Animasi India Terlaris Libatkan Penulis Hollywood
'Baahubali: The Eternal War – Part 1' mengisahkan perjalanan Pangeran Baahubali setelah ia terbunuh
Angga Yudha Pratama - Rabu, 12 November 2025
'Baahubali: The Eternal War Part 1' Rilis 2027, Film Animasi India Terlaris Libatkan Penulis Hollywood
Dunia
Ledakan di Delhi, PM Narendra Modi Tegaskan tak Ada Ampun bagi Pelaku
Semua pihak yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
 Ledakan di Delhi, PM Narendra Modi Tegaskan tak Ada Ampun bagi Pelaku
Dunia
Tiba-Tiba Duar! Stasiun Metro Red Fort New Delhi Meledak Hebat Bikin 8 Orang Meninggal, Gedung Sekitar Sampai Bergetar
Mendagri Amit Shah memastikan penyelidikan sedang berlangsung
Angga Yudha Pratama - Selasa, 11 November 2025
Tiba-Tiba Duar! Stasiun Metro Red Fort New Delhi Meledak Hebat Bikin 8 Orang Meninggal, Gedung Sekitar Sampai Bergetar
Dunia
Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan
Cloudburst semakin sering terjadi di wilayah Himalaya, India, dan daerah utara Pakistan, yang rawan banjir bandang dan tanah longsor.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
 Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan
Dunia
Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut
Penduduk setempat mengatakan, jika saja daerah tersebut sedang penuh sesak, bencana ini bisa menjadi jauh lebih buruk.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut
Dunia
Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang
Aliran besar air menenggelamkan jalan-jalan dan bangunan yang dilalui.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang
Bagikan