Program Makan Bergizi Gratis Sampai Anak SMA, Ini Alasan Badan Gizi Nasional


Seorang siswi menunjukan menu makan saat simulasi penerapan program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). (ANTARA/Azmi Samsul Maarif/aa).
MerahPutih.com - Badan Gizi Nasional (BGN) memaparkan alasan mengapa Program Makan Bergizi gratis (MBG) nantinya tetap diberikan hingga usia SMA, tidak hanya kepada anak sekolah dasar.
"Ada titik kritis kedua perkembangan anak, itu usia 8-17 tahun, kalau kita tidak diintervensi dengan baik di periode kedua ini, pertumbuhan otot tetap tidak optimal," kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (1/11).
Menurut Dadan, saat ini banyak yang salah kaprah terkait pola konsumsi makanan bagi anak usia SMP-SMA. Bahkan, lanjut dia, ada pandangan anak usia SMP-SMA sudah harus mulai menjalani diet untuk mencegah obesitas.
Padahal, kata Dadan, sebenarnya di usia SMP-SMA itulah makanan bergizi sangat diperlukan untuk perkembangan otak dan otot bagi anak-anak sebelum memasuki usia dewasa di atas 17 tahun.
Baca juga:
"Banyak yang berpendapat cukup 1.000 hari saja, atau hingga usia SD saja, tetapi kami beranggapan sampai SMA perlu kami intervensi," tandas orang nomor satu di Badan Gizi Nasional itu.
Dadan menyebutkan, titik kritis pertama yang harus ditangani yakni 1.000 hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun) untuk mencegah stunting. Oleh karenanya, Badan Gizi Nasional, mematok target sasaran makan bergizi gratis juga termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Untuk itu, Dadan menegaskan Badan Gizi Nasional akan membentuk Satuan Pelayanan Makan Bergizi di daerah untuk membuat 3.000 porsi sesuai dengan sasaran program makan bergizi gratis. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
BGN Tepis Lepas Tangan soal Angket MBG di Brebes

BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat

110 Siswa SMAN 2 Wonogiri Keracunan MBG

Sekolah Rakyat Diharap Jadi Solusi Utama Pemerintah untuk Memutus Rantai Kemiskinan dan Mengurangi Angka Putus Sekolah

Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

DPR Soroti Gap Anggaran dan Alokasi Prioritas dalam Program MBG, Minta BGN Tingkatkan Porsi untuk Ibu Hamil dan Balita

Baru 13 SPPG yang Beroperasi, Pemkot Solo Ingatkan Jangan Kurangi Kualitas MBG

BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi

Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Komisi IX DPR Tagih Hasil Investigasi BGN

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025
