Presiden Jokowi Klaim Illegal Fishing Turun 35 Persen


Presiden Jokowi membuka acara Symposium Fish Crime 2016 di ruang garuda, Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Senin (10/10). (Foto: Twitter/kkpgoid)
MerahPutih Peristiwa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan komitmennya memerangi kejatahan illegal fishing. Menurutnya, kejahatan illegal fishing menyebabkan kerugian negara. Selain itu, pengabaian wilayah perairan kelautan juga memunculkan kejahatan lainnya.
Menurut Jokowi, berdasarkan data FAO pada tahun 2014, Indonesia menjadi negara produsen ikan laut terbesar kedua. Indonesia mampu melakukan penangkapan 6 juta ton atau setara dengan 6,8% total produksi dunia. Namun, Indonesia mengalami kerugian sekitar US$ 20 miliar per tahun akibat illegal fishing.
"Indonesia akan terus memerangi kejahatan illegal fishing. Hasilnya mulai terlihat, eksploitasi ikan (ilegal) di Indonesia mengalami penurunan antara 30 sampai 35%," ujarnya saat membuka Symposium Fish Crime2016 di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin (10/10).
Jokowi menjelaskan, selama dua tahun kepemimpinannya, komitmen memerangi illegal fishing terus digalakkan. Buktinya, sebanyak 236 kapal pencuri ikan diamankan.
Tidak hanya masalah ekonomi, Jokowi juga menjelaskan bahwa di perairan kelautan tidak hanya terjadi kejahatan illegal fishing. Human trafficking, penyelundupan barang, kejahatan narkoba, pencucian uang, dan perusakan terumbu karang merupakan kejahatan lainnya.
Symposium Fish Crime 2016 juga dihadiri Menteri Susi Pudjiastuti dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X. Selain itu, juga dihadiri 250 pakar, akademisi, penegak hukum, perwakilan pemerintahan, dan pembuat kebijakan dari 46 negara di dunia. Symposium Fish Crime 2016 akan berlangsung sejak hari ini hingga besok, Selasa (11/10), di Hyatt Regency Yogyakarta. (Fre)
BACA JUGA:
- Presiden Jokowi Buka Symposium Fish Crime 2016
- Menteri Susi: Hukum di Indonesia Harus Lebih Tegas Terhadap Illegal Fishing
- Hari Nelayan Nasional, KKP Berikan Hadiah Spesial untuk Para Nelayan
- Mantan Menteri KKP: Indonesia Belum Bisa Jadi Negara Maritim
- HNSI: Menteri KKP Percuma Sering Tenggelamkan Kapal
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Indonesia Masih Jadi Magnet Illegal Fishing, Tahun 2025 Sudah Menangkap 32 Kapal Ilegal

Ancaman Ekosistem Laut Natuna, Puan Maharani Minta Penguatan Pengawasan dan Dukungan Nelayan Lokal

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
