Presiden AS Donlad Trump Sebut Pejabat AS dan Iran akan Berdialog Pekan Depan, Harapkan Gencatan Senjata masih Bertahan

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 26 Juni 2025
Presiden AS Donlad Trump Sebut Pejabat AS dan Iran akan Berdialog Pekan Depan, Harapkan Gencatan Senjata masih Bertahan

Presiden AS Donald Trump. (Instagram Donald Trump)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — ISRAEL dan Iran tampaknya masih mematuhi gencatan senjata yang rapuh untuk hari kedua pada Rabu (25/6). Di saat bersamaan, Presiden AS Donald Trump menyatakan pejabat Amerika dan Iran akan menggelar pembicaraan, pekan depan. Pernyataan ini membangkitkan harapan hati-hati akan perdamaian jangka panjang.

Trump, yang membantu menegosiasikan gencatan senjata yang mulai berlaku pada Selasa di hari ke-12 perang, mengatakan kepada wartawan di KTT NATO, dikutip The Korea Times, bahwa ia sebenarnya tidak terlalu berminat untuk memulai kembali negosiasi dengan Iran. Trump berkeras serangan AS telah menghancurkan program nuklir negara itu. Sebelumnya, pada hari yang sama, seorang pejabat Iran mempertanyakan apakah AS dapat dipercaya setelah serangan mereka di akhir pekan sebelumnya.

“Kami mungkin akan menandatangani kesepakatan, saya tidak tahu. Bagi saya, mereka sudah bertempur, perangnya sudah selesai,” kata Trump.

Iran belum mengakui adanya pembicaraan yang akan dilakukan pekan depan. Meskipun demikian, utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengatakan telah terjadi komunikasi langsung maupun tidak langsung antara kedua negara. Putaran keenam negosiasi AS-Iran yang dijadwalkan awal bulan ini di Oman dibatalkan setelah Israel menyerang Iran.

Sebelumnya, Trump mengatakan gencatan senjata berjalan sangat baik dan menambahkan bahwa Iran tidak akan memiliki bom, dan mereka tidak akan memperkaya (uranium).

Baca juga:

Serang Pangkalan Amerika Serikat di Qatar, Iran Peringatkan Tidak Lakukan Agresi Lagi



Sementara itu, Iran tetap berkeras tidak akan menghentikan program nuklir mereka. Dalam pemungutan suara yang menyoroti jalan sulit di masa depan, parlemen Iran menyetujui percepatan proposal yang secara efektif akan menghentikan kerja sama negara itu dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), badan pengawas PBB yang telah memantau program nuklir Iran selama bertahun-tahun.

Menjelang pemungutan suara, Ketua Parlemen Mohammad Bagher Qalibaf mengkritik IAEA karena menolak (bahkan sekadar berpura-pura saja) mengutuk serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu. “Untuk alasan ini, Organisasi Energi Atom Iran akan menangguhkan kerja sama dengan IAEA sampai keamanan fasilitas nuklir terjamin. Program nuklir damai Iran akan berjalan lebih cepat," kata Qalibaf kepada anggota parlemen.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan ia telah menulis surat kepada Iran untuk membahas dimulainya kembali inspeksi terhadap fasilitas nuklir mereka. Iran mengklaim telah memindahkan uranium tingkat tinggi sebelum serangan AS. Untuk itulah, Grossi mengatakan inspektornya perlu menilai ulang stok Iran. “Kami perlu kembali. Kami perlu menjalin kembali keterlibatan,” ujarnya.

Grossi mengatakan pada Rabu bahwa Iran harus segera melanjutkan kerja sama dengan para inspektur internasional. Sayangnya, IAEA telah kehilangan visibilitas terhadap material nuklir sensitif sejak dimulainya permusuhan. Ia menegaskan bahwa Iran secara hukum wajib bekerja sama berdasarkan Traktat Nonproliferasi Nuklir. “Selama perang, inspeksi tidak mungkin dilakukan. Tapi sekarang permusuhan telah berhenti, dan mengingat sensitivitas material ini, saya percaya semua pihak berkepentingan agar kami segera melanjutkan kegiatan kami," katanya.

Iran sejak lama menyatakan program nuklir mereka bersifat damai. Badan intelijen AS menilai Teheran tidak secara aktif mengejar senjata nuklir. Namun, para pemimpin Israel berpendapat Iran bisa dengan cepat merakit senjata nuklir.

Israel diyakini secara luas sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, meski belum pernah secara resmi mengakuinya.

Witkoff menyebut Trump berupaya mencapai kesepakatan damai komprehensif yang melampaui gencatan senjata.(dwi)

Baca juga:

Bantah Donald Trump, Laporan Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran

#Iran #Israel #Amerika Serikat #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Pelanggaran tersebut mengakibatkan 97 warga Palestina tewas, termasuk 44 orang pada Minggu (19/10) saja, serta 230 lainnya terluka.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Dunia
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Israel telah membangun setidaknya 710 pemukiman dan pos militer di Tepi Barat yang diduduki, rata-rata satu pemukiman setiap 8 kilometer persegi, sejak 1967.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Dunia
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Sebagian besar perempuan di Gaza telah mengungsi sedikitnya empat kali sejak perang dimulai, dan gencatan senjata kali ini menjadi kesempatan pertama bagi mereka untuk berhenti berlari
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Indonesia
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
MSF menyebut belum ada kemajuan berarti dalam penyaluran bantuan, dengan hambatan yang sama masih menghalangi akses masuk ke wilayah tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
Indonesia
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Gaza membutuhkan 600 truk bantuan setiap hari untuk memastikan pasokan bahan bakar, gas untuk memasak, serta bantuan darurat dan material medis yang stabil.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Dunia
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Indonesia
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Tentara Israel masih bertahan di sekitar RS Indonesia, khususnya di bagian belakang kompleks rumah sakit.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Olahraga
Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan memindahkan laga Piala Dunia 2026 dari Boston.
Soffi Amira - Kamis, 16 Oktober 2025
Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
Indonesia
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Rencana itu juga menegaskan bahwa Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak akan dilibatkan dalam pemerintahan Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Bagikan