Prabowo Yakin Indonesia Survive di Tengah Perang Dagang dan Penurunan Pasar Modal


Bursa Efek Indonesia (BEI) usai IHSG Anjlok
MerahPutih.com - Fundamental pasar modal Indonesia diklaim kuat dan baik. Selain itu, utang serta inflasi Indonesia termasuk ke dalam kategori yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sesi wawancara eksklusif bersama enam pemimpin redaksi media nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat yang tayang Senin (7/8) petang.
"Kalau saya lihat, fundamental kita kuat. Apa yang terjadi di pasar saham, kita punya kekuatan dan kita akan investasi. Saya tidak terlalu takut dengan pasar modal karena Indonesia punya kekuatan. Utang kita dibandingkan dengan banyak negara, utang kita salah satu yang secara perbandingan terkecil di dunia. Inflasi kita terendah di dunia,” kata Prabowo.
Ia menambahkan, pasar modal sendiri selalu dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan siklus yang membuatnya mengalami kenaikan serta penurunan.
Baca juga:
Bukan Hanya IHSG, Kondisi Nilai Tukar Melemah Jadi Rp 16.846 Per Dolar AS
Untuk merespons kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tarif impor perdagangan, Prabowo optimis jika Indonesia mampu menghadapi kondisi tersebut.
"Saya sangat prihatin, tapi ini fakta yang dihadapi semua dunia. Saya percaya basic kita kuat, whatever happened, saya kira kita akan survive. Kita survive krisis berkali-kali, 1998, 2008, termasuk Covid, tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” tegas Prabowo.
Ia tidak menampik dampak berat yang akan dirasakan industri tanah air. Industri yang dimaksud antara lain tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur dan keseluruhan industri tersebut termasuk industri padat karya.
Prabowo kemudian menegaskan komitmennya untuk mencari jalan keluar dan memitigasi dampak yang berpotensi muncul.
"Saya harus kumpul dengan tokoh-tokoh industri, kita bicara, kita cari jalan keluar, kita mitigasi kesulitan yang akan ditimbulkan,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

IHSG Meledak Tembus Rekor All Time High 8.000 Saat Prabowo Sampaikan Pidato Kenegaraan

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
