Kesehatan

Polusi Udara Berperan dalam Peningkatan Kasus Autoimun

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 22 Maret 2022
Polusi Udara Berperan dalam Peningkatan Kasus Autoimun

Penelitian melihat hubungan antara paparan polusi jangka panjang dan risiko spesifik penyakit autoimun. (freepik/jcomp)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ORANG yang tinggal di tempat berpolusi udara hampir secara konsisten lebih mungkin mengembangkan penyakit autoimun saat dewasa. Demikian terungkap dalam penelitian terbaru.

Penelitian sebelumnya telah menemukan polusi udara yang merusak lingkungan, dari mobil dan pabrik, dapat memicu respons inflamasi. Studi baru yang ditulis Giovanni Adami, MD, dan rekan-rekannya dari Universitas Verona, Italia, melihat hubungan antara paparan polusi jangka panjang dan risiko spesifik penyakit autoimun.

BACA JUGA:

5 Manfaat Air Dingin bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan polusi udara lingkungan merupakan risiko utama bagi kesehatan. Menurut Adamin, 99 persen dari populasi di seluruh dunia hidup di lokasi rekomendasi untuk kualitas udara yang sehat tidak terpenuh.

Kurangnya data yang kuat tentang peran yang tepat dari polusi udara pada penyakit autoimun dan inflamasi khususnya, mendorong penelitian tersebut. Jenis gangguan autoimun biasanya memengaruhi sendi, tendon, tulang, dan otot. Gangguan itu termasuk jenis radang sendi, lupus, dan asam urat.

penyakit autoimun
Jenis gangguan autoimun biasanya memengaruhi sendi, tendon, tulang dan otot, termasuk jenis lupus dan asam urat. (123RF/ternavskaia)

Penelitian tersebut melihat informasi medis dari 81.363 orang dewasa di Italia. Data tersebut berasal dari antara Juni 2016 dan November 2020. Setiap peserta memiliki setidaknya satu kondisi kesehatan yang menyertai.

Para peneliti memperoleh rincian tentang polusi udara dari sistem nasional yang mencakup 617 stasiun pemantauan di 110 provinsi di Italia. “Sayangnya, kami tidak terkejut sama sekali dengan temuan tersebut,” kata Adami seperti diberitakan WebMD.

“Alasan biologis yang mendasari temuan kami kuat. Meski demikian, efeknya luar biasa. Selain itu, kami melihat efek bahkan pada ambang paparan yang secara luas dianggap aman,” dia menambahkan.

Dokter telah diajarkan untuk mempertimbangkan merokok atau perilaku gaya hidup lainnya sebagai faktor risiko utama untuk beberapa penyakit autoimun. “Di masa depan, kita mungkin harus memasukkan paparan polusi udara sebagai faktor risiko juga,” kata Adami.

Studi ini dapat memiliki konsekuensi besar bagi pengambilan keputusan kesehatan, sosial, dan politik. Namun, penelitian lebih lanjut di lebih banyak negara diperlukan untuk mengonfirmasi hasil pada skala yang lebih besar.

Melihat gambaran besar

polusi udara
Kita lebih sering memikirkan kualitas udara berhubungan dengan risiko penyakit pernapasan, bukan autoimun. (Unsplash/Indira Tjokorda)

Studi di Italia sangat tepat waktu mengingat pemahaman yang berkembang dan muncul tentang faktor risiko lingkungan untuk penyakit akut dan kronis, yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum dapat diatasi. Demikian menurut Eileen Barrett, MD, dari University of New Mexico, Albuquerque.

“Saya sangat terkejut dengan temuan ini, karena sebagian besar dokter tidak mempelajari kualitas udara ambien dan risiko penyakit autoimun. Lebih sering kita memikirkan kualitas udara ketika kita memikirkan risiko penyakit pernapasan daripada penyakit autoimun,” katanya.

Ada beberapa pesan yang dapat diambil dari penelitian ini, kata Barrett. Pertama, diperlukan lebih banyak penelitian. “Kedua, penelitian ini mengingatkan kita untuk berpikir luas tentang bagaimana kualitas udara dan lingkungan kita dapat memengaruhi kesehatan," ujarnya.

"Dan ketiga, semua dokter harus berkomitmen untuk mempromosikan ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi kematian dan kecacatan,” jelas Barrett.(aru)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan